◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
Suasana hati Hyeri semakin sedih mengingat sikap mertuanya yang dingin padanya. Ditambah lagi ia harus berjuang untuk bisa memberi keturunan untuk keluarga konglomerat, di mana pewaris adalah hal yang terpenting. Disisi lain, di kantor. Jungkook juga terus digoda oleh Suhyun, walaupun keyakinan pria itu sangat kuat. Adalah hal yang sulit untuk Suhyun masuk ke dalam hati Jungkook, sebab cintanya hanya bertumpu pada Hyeri.
Malam semakin larut, Jeon Jungkook akhirnya pulang ke rumah. Pukul 23:05 WKS, Jungkook baru selesai meeting dengan client hingga membuatnya pulang sangat larut. Ia kira jika Hyeri sudah tertidur, tapi betapa terkejudnya Jungkook mendapati Hyeri yang masih mengerjakan tugas kuliah hingga larut malam.
"Sudah pulang, sayang ...," sapa Hyeri dengan nada pelan. Ia segera menghampiri Jeon Jungkook untuk melepaskan dasi dan juga jas kantornya.
"Kenapa belum tidur? Jangan begadang terlalu malam. Tidak biasanya kamu begadang selarut ini," ujar Jungkook sembari melihat wajah Hyeri yang terlihat habis menangis.
"Aku hanya tidak bisa tidur menunggumu. Tugas kuliah sudah selesai dari tadi sore, aku hanya mengeceknya saja."
"Kamu habis nenangis?" tanya Jungkook menarik dagu Hyeri untuk memastikan dugaannya.
"Kenapa menangis? Tidak, aku hanya sedikit mengantuk saja," elak Hyeri.
"Lalu kenapa tidak tidur?" tanya Jungkook kembali.
"Aku, menunggumu. Malam ini, aku akan memanjakanmu ...," Hyeri seketika berubah 180° dari biasanya.
"Tidak, Hye. Aku cape, kamu juga terlihat cape, besok aku harus bangun jam 05:00 pagi karena harus keluar kota. Ayo istirahat, aku akan memelukmu." Jungkook dengan sigap memeluk sang istri.
"Jadi kamu menolak ajakanku? Padahal setiap kamu mengajak, aku tidak pernah menolak? Lalu kenapa kamu tidak adil?" kesal Hyeri yang tidak mempu menyembuyikan kekecewaannya.
"Maaf, Hye. Tapi hanya malam ini saja. Aku janji besok aku akan pulang lebih awal untukmu," timpal Jungkook dengan nada pelan.
"Tidak bisa begini, kamu sama sekali tidak menghargai perasaanku. Aku sakit hati atas penolakan ini," Hyeri tiba-tiba nada bicaranya berubah bergetar, ia sengaja membelakangi Jungkook untuk menyembunyikan air matanya.
"Hyeri, apa kamu menangis? Masa karena hal sepele kamu sampai menangis?" cecar Jungkook yang terlihat langsung khawatir.
"Lupakan, aku muak dengan semua ini."
"Hyeri, tolong jelaskan padaku apa yang tidak kuketahui. Tolong jangan sembunyikan kesedihanmu." Jeon Jungkook memeluk Hyeri dari arah belakang, seolah paham jika sang istri sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
"Lepaskan, Jeon Jungkook. Aku harusnya, tidak jadi menantu keluarga ini. Aku tidak bisa memberi keturunan, aku ini sampah ...." Hyeri melepaskan diri dari pelukan Jungkook dan melanjutkan berjalan menuju ranjangnya untuk berbaring.
Paham dengan suasana hati Hyeri yang sedang sedih, Jeon Jungkook juga ikut menyusul sang istri. Ia segera ikut berbaring dan memeluk Hyeri dari belakang. "Hyeri, aku berubah pikiran. Ayo kita lakukan, sampai kamu hamil, tapi jika kamu tidak hamil itu tidak masalah bagiku. Karena yang terpenting kamu adalah istriku, aku tidak akan menuntutmu soal itu, karena aku juga sudah berjanji untuk menemanimu selalu sampai kapanpun."
Ucapan itu, membuat Hyeri semakin tak kuasa menahan air mata.
"Tapi, keluargamu butuh pewaris. Sedangkan aku tidak bisa hamil." Hyeri menggenggam tangan Jungkook dengan sangat erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
WARNING!☠️ I LOVE YOU [TAMAT✓]
FanfictionPreview ________________________ Bersekolah di SMA terbaik di Korea, tentu tidak mudah. Ia kerap kali mendapat bullying dari teman-teman di sekolah. Namun, kegigihan dan keberaniannya justru malah membuat takhluk pria yang selama ini menjadikannya...