My Bastard boy || ~ 25

1.9K 105 2
                                    


Pagi ini fika hanya menghembuskan nafas kasar karna memang hari ini ada mapel olahraga jadinya dia harus mengganti bajunya dengan baju olahraga nya .

Kedua gadis itu seraya duduk diujung lapangan memperhatikan segerombolan cowok di kelasnya yang tengah sibuk bermain sepak bola dengan semangat sembari menunggu kedatangan guru olahraga , mereka hanya berdua karna memang anggi sedang tidak masuk   .

Fika masih memikirkan kejadian kemaren yang masih berputar - putar dipikirannya , benar - benar ingin mengetahui siapa yang kemaren menarik nya dan mengucapkan kata seperti itu pada fika yang mampu membuat fika sampai tak bisa tidur kemaren .


" Eh fika ayo ke lapangan gurunya udah dateng lo "- ucp inda langsung menarik tangan fika dan itu membuat fika mengangguk

Berulang kali tatapan fika selalu berhenti pada cowok itu yang akhir - akhir ini membuat fika kesal dan sialnya tatapan keduanya selalu bertemu .


" Kalian silahkan berpasangan laki dan perempuan "- ucp guru olahraga  tersebut dan itu membuat para siswa siswi segera mencari pasangan sedangkan fika dan afri hanya diam dan tidak terlalu perduli

" Eh fika lo udah da-" ucp seorang cowok itu terpotong karna melihat afri yang sudah berada dibelakang fika dan itu membuat cowok itu segera mengurung niatnya dan memilih pergi


Fika hanya mengangkat kedua bahunya acuh karna tidak tau apa yang terjadi pada cowok itu .


" Kamu afri sama fika kenapa belum cari pasangan "- ucp guru olahraga  tersebut menatap keduanya secara bergantian dan hanya tatapan datar yang menghiasi keduanya

" Yaudah kalian berdua segera berkelompok saja agar cepat selesai "- ucp guru tersebut dan itu berhasil membuat afri tersenyum penuh kemenangan dalam hati


Afri langsung menghampiri fika dan mulai menggenggam tangannya , saat fika akan menepisnya tiba - tiba afri mengatakan sesuatu.

" Disuruh sama gurunya"- ucp afri tepat ditelinga fika dan itu membuat fika berdecal sebal


Niat fika adalah menjauh dari cowok ini dan kenapa malah harus dipertemukan lagi , apa tidak cukup sudah satu bangku dan ini ? Kenapa harus satu pasangan juga sih .

Setelah praktek olahraga yang sangat membosankan dan menguras tenaga kedua gadis itu memilih duduk dipinggir lapangan , meluruskan kakinya dengan tenang .


" Huh gerah"- ucp fika mengibaskan tangannya merasa gerah

" iyaa njir ngantin aja yuk abis ini istirahat juga kan "- ucp inda beranjak berdiri dan diikuti fika yang berusaha menyeimbangkan langkahnya dengan inda


Kedua gadis itu mengedarkan pandangannya dan mendapati kursi kosong di ujung dan itu membuat keduanya memesan minuman lalu menempati bangku kosong tersebut .



" Fika gue mau tanya sama lo "- ucp inda serius dan itu membuat fika mendongak dan menatap inda heran

" kenapa?"- tnya fika

" lo ada masalah sama si afri?"- tnya inda dan itu membuat fika tersedak minumannya

" Ehm , Eng - enggak kok "- ucp fika berusaha biasa saja

" Hmm masak?"- tnya inda tak yakin

" iya sih "- ucp fika mengangguk

" Ikut gue!"- sentak cowok tersebut yang tiba - tiba datang dan langsung menarik fika dan itu membuat fika menatap cowok tersebut dengan tatapan kaget

" Apaan sih!"- tepis fika kasar sambil menatap cowok didepannya yang tak lain adalah afri

" Lo bisa gak gausa ngehindar dari gue"- ucp afri dan itu membuat fika menatap afri datar

" Apaan sih, gausa gak jelas deh lo "- ucp fika menatap afri sinis

" Ck , lo berhenti ngehindar dari gue"- ucp afri

" Lo bisa gak sih gabicara omong kosong"- ucp fika menatap afri datar

Tiba - tiba afri langsung memegang kedua bahu fika dan membenturkannya pada dinding yang ada di taman belakang sekolah yang memang sedang sepi .

" Lo apaan sih ha!"- pekik fika mendorong dada bidang afri dengan sekuat tenaga namun itu semua tidak ada gunanya

" Ck , lo yang apaan "- ucp afri mengurung fika dengan kedua tangannya

" Lo minggir deh"- ucp fika menatap afri kesal


" Kalo gue gak mau?"- tantang afri sambil menaikkan satu alisnya lalu matanya menatap mata fika tajam lalu turun menuju hidung dan berhenti tepat dibibir  fika yang setia tertutup
Bahkan fika yang tau afri tengah menatap bibirnya pun dengan segera menutup bibirnya dengan telapak tangan


" Hm, lo dengerin penjelasan gue"- ucp afri mengangkat dagu fika agar menatapnya

" Gue gak peduli sama semua penjelasan lo"- ucp fika judes

" Lo dengerin atau gue cium lo sekarang juga!"- ancam afri  menatap fika tajam dan itu membuat fika menatap afri sedikit takut

" buruan"- ucp fika memberanikan diri

" gue gak pernah jadiin lo taruhan ,  yang bikin lo jadi bahan taruhan itu lo sendiri"- ucp afri datar

" Hm , Gak masuk akal"- ucp fika bersedekap dada sambil menatap afri yang masih setia mengurungnya dengan kedua tangan dengan tatapan sinis

" Trus kalo misal nya gue gak bantuin lo , emang lo mau dicium sama tu cowok ?"- tnya afri dan itu membuat fika bergidik ngeri


" Ck , kalo gue gak balapan ulang yang ada lo bakalan dibawa sama cowok itu "- ucp afri panjang lebar , fika berfikir kenapa cowok ini mau menjelaskan hal itu pada fika padahal jika fika menggindarinya lalu apa masalah nya ? Kenapa afri dengan susah paya mau menjelaskan semuanya sampai fika tak lagi memghindar ? Atau mungkin afri memilih perasaan sesuatu pada fika? Ah tidak mungkin .


" Gue gak peduli dan gak mau peduli juga "- ucp fika bersedekap dada dan menatap afri sinis


Afri menatap fika tajam lalu menarik kedua tangan fika keatas dengan satu tangan dan tangan satunya masih setia mengurung fika .

" Lo nyebelin banget ya "- ucp afri mendekatkan dirinya dengan fika namun dengan segera fika menginjak kaki afri dan itu hampir membuat fika akan kabur namun dengan segera afri  menarik fika dan dengan sekali sentakan fika sudah berada didekapannya .

" Ap - apaan sih lo , le - lepasin gue!"- ucp fika berusaha meronta ingin dilepaskan namun tenaga afri terlalu kuat sampai membuat fika kewalahan

" Ck , takut? Baru diginiin aja takut "- ejek afri menatap fika dengan senyum mengejek

" Ap - apaan sih"- ucp fika yang berusaha menyembunyikan raut wajah malunya

" nah kan pipi lo merah "-  ucp afri tertawa


Dengan segera fika melepas dekapan afri dan berlari meninggalkan afri sendiri dengan perasaan  malu , kesal dan tentu saja senang .

Entah kenapa fika malah sibuk tersenyum sedari tadi padahal tidak ada yang lucu sama sekali .


" Fikaa lo dari mana aja sih "- ucp inda yang sudah berada dihadapan fika dan itu membuat fika menatap inda kaget dan berusaha menetralkan raut wajahnya yang diluar kendali .

" Eh iya "- ucp fika salah tingkah sendiri jadinya

" Kok sampek keringetan gitu sih "- ucp inda menatap fika heran

" huh , enggak - enggak udah ayo ganti baju aja ntar keburu waktu jam pelajaran nya bu nunung "- ucp fika mengalihkan pembicaraan dan memilih menarik tangan inda menuju ke kelas mengambil seragam dan memilih mengganti baju olahraganya dengan seragam .

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Nextttt ????

#Dibaca aja seneng apalagi divote :) .

My Bastard boy ( Complete ) | 1 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang