"Namaku Deron ...."
Pria dengan rambut biru itu menoleh Jasmine yang berada di belakangnya, "kau mau?" tawarnya sambil menyodorkan sebuah permen lolipop kearah Jasmine, tangan Jasmine bergerak meraih uluran lolipop, ia tak mengatakan hal apapun. "Biar ku tebak umurmu... tujuh belas tahun?" Deron memperhatikan Jasmine yang sedang menatap bangunan di hadapannya. "Jasmine?" panggil Deron lagi, Jasmine menoleh Deron, membuat pria itu tersenyum, "ada apa?" tanyanya.
Jasmine tersenyum malu, "tidak... aku hanya penasaran, tempat apa itu?"
Deron mengikuti arah pandangan Jasmine, sesaat kemudian ia tertawa kecil. "Itu Bar,"
"Bar?" ulang Jasmine memastikan, "apa itu?"
Deron tersenyum seraya menarik nafas panjang, "hm, aku tidak tahu cara menjelaskannya, bagaimana kalau kita masuk ke dalam. Biar kau lihat sendiri, tempat seperti apa itu ...." tawar Deron, Jasmine tak langsung menjawab, ia terlihat ragu.
"Jangan takut, aku bersamamu ...." mata Jasmine mengarah ke tangan Deron yang menyentuh pundaknya, beberapa detik berlalu sebelum Jasmine ganti menatap wajah Deron yang tersenyum ramah kearahnya, Jasmine ikut tersenyum ia mengangguk senang.
"Mari ...." Deron berlalu, di susul Jasmine dari belakang. Seorang pria yang berada di depan pintu masuk menghembuskan asap rokoknya ke udara kala Deron menyapa "hai,"
"Siapa yang bersamamu Ron?" tanya pria itu.
Deron menatap Jasmine, "tunggu di sini sebentar ya, Jasmine ...." ucapnya, Jasmine mengangguk sambil tersenyum. Matanya menatap pergerakan Deron yang berjalan menuju pria di depan pintu masuk. Mereka berbicara dengan sangat pelan sambil sesekali menatap kearah Jasmine. Berlalu 3 menit, keduanya lalu tertawa, Jasmine yang melihat hal itu hanya tersenyum canggung. Deron kemudian melambai Jasmine, membuat gadis itu melangkah kearahnya.
"Selamat bersenang-senang Jasmine," bau rokok segera terhirup oleh indera penciuman Jasmine kala pria di depan pintu bar itu berbicara padanya.
"Terimakasih," timpalnya lalu bergerak menyusul langkah Deron yang kini sudah masuk ke dalam ruangan. Jasmine segera mengernyitkan dahi saat dirinya memasuki ruangan tersebut, ruangan pengap dengan lampu temaram itu membuat dirinya tidak nyaman, di tambah aroma rokok yang berbaur dengan aroma samar alkohol membuat kepala Jasmine sedikit pusing.
"Deron ...." panggil Jasmine,
"Ya?" respon Deron singkat, ia terus berjalan melewati orang-orang yang terus menatap Jasmine dengan lekat, "aku ingin keluar..." ucap Jasmine, perkataannya berhasil membuat Deron menghentikan langkah lalu menoleh kearahnya,
"Kenapa?"
"Aku tidak suka tempat ini."
Deron menautkan alisnya, "kenapa tidak?"
"Bau alkohol." Jawab Jasmine tak nyaman, Deron tersenyum, "tenang... kau akan segera terbiasa. Ayo, ku kenalkan pada temanku." Deron kembali berjalan, Jasmine tampak ragu, ia beberapa kali menengok ke belakang saat berjalan mengikuti langkah Deron.
"Hei!" Deron duduk sebuah sofa single, dua orang pria yang sudah duduk lebih lama menoleh Jasmine yang berdiri di samping Deron. Salah satunya tertawa kecil, "untukku?" tanyanya setengah berbisik pada Deron.
"Bukan. Dia temanku, namanya Jasmine," Deron kemudian menoleh Jasmine yang menatap sekeliling was-was. "Jangan takut Jasmine, ada aku." Ucap Deron menenangkan, Jasmine tak mengubris, ia masih tampak ketakutan.
"Ayo kita keluar Deron ...." cicit Jasmine,
"Kenapa cepat sekali? Ayo duduk dengan kami dulu, tenanglah... tak ada orang jahat di sini." Ucap salah satu pria di hadapan Deron,
KAMU SEDANG MEMBACA
I SAW THE DEVIL ✔ (END)
Mystery / ThrillerDreame account : AuthorID "Jasmine ... Jangan kabur dariku kalau kau tidak ingin aku bunuh!" Oris Darel Tristan. ISTD, 15/10-19