ISTD 32

13.7K 941 156
                                    

Aku berharap cerita ini bisa ngetik sendiri ')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berharap cerita ini bisa ngetik sendiri ')

Langkah kaki Deron terhenti saat John mulai membawanya ke daerah sepi, gang sempit dengan tembok tinggi di kiri dan kanannya membuat pria itu takut kalau saja John hendak menghabisi nyawanya.

"ah, John... ini sudah cukup jauh, bukan? tak ada orang yang bisa mendengar pembicaraan kita disini."

Mendengar ucapan Deron barusan membuat John ikut menghentikan langkah, ia memutar tubuhnya untuk menatap sosok Deron yang berada tak jauh di belakang. "baiklah... kurasa," John menatap sekitar, "di sini adalah tempat yang pas untuk membicarakannya." John tersenyum di akhir kalimat.

"a, apa itu?"

John melebarkan senyuman, berselang beberapa detik, ia berjalan menghampiri sosok Deron.

ISTD

"Siapa yang datang, Oris?" Jasmine mengajukan pertanyaan saat Oris menuntunnya untuk naik ke lantai dua.

"aku tidak tahu, tapi yang pasti... itu tidak akan baik jika seseorang yang datang itu tahu kalau kau tengah bersamaku." jawab Oris, mendengarnya membuat Jasmine tak lagi bersuara. Oris membuka pintu, "tunggulah di sini sebentar, aku akan kembali." Oris berucap sambil memberikan ponsel yang sempat ia taruh dalam saku jasnya.

Jasmine menerima ponsel tersebut tanpa kata, Oris sempat menatapnya singkat sebelum berpaling keluar lalu menutup pintu,

Senyap, Jasmine terdiam di tempatnya berdiri sambil menggenggam erat ponsel yang sempat Oris berikan padanya, telinga gadis itu terpasang penuh agar bisa mendengar suara derap langkah sepatu Oris yang kian menjauh.

ISTD

Arcylic yang memegang sebuah senter kecil berjalan menaiki tangga kayu di susul Linson yang berada tak jauh di belakangnya,

"Maaf karena membawamu ke tempat ini, Mr. Linson..." Arcylic menoleh ke belakang sambil tersenyum sungkan, "di sini dulu aku sempat tinggal bersama Oris sewaktu kecil, karena aku tidak mungkin membawamu bersamaku untuk mene---"

"Tidak masalah Arcy..." Potong Linson pada ucapan Arcylic, "silahkan selesaikan urusanmu." Linson mengakhiri ucapannya dengan senyuman, hal itu berhasil mengukir senyum kecil di bibir Arcylic, "baiklah, kalau begitu ayo---"

"Arcy?"

Sontak Arcylic dan Linson menatap kearah samping kiri, di sana berdiri sosok Oris yang tengah menyandarkan bahunya ke dinding sambil menatap Arcylic dengan lekat.

"...Oris? Kau di sini?" tanya Arcylic, ia membawa langkahnya untuk mendekati Oris yang bergeming di tempatnya.

Oris tak menjawab, tatapannya masih terus menawan pergerakan Arcylic,

I SAW THE DEVIL ✔ (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang