Tok.. tok.. tok..
suara pintu kamar Viana, ia pun terbangun dan bangkit dari tidurnya karna mendengar suara ketokan pintu tersebut, kondisinya yang masih belum sadar betul, karna mata dia yang masih sangat mengantuk, wajar saja ini baru pukul 04.30 pagi, membuat langkah Viana gontai.
"Siapa sih?! Pagi-pagi udah ngetok pintu kamar gue." Gumam Viana.
Ia pun membuka pintu kamarnya dan mendapati seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan menggunakan switer berwarna hitam.Viana pun terkejut bukan main. "Aduh... itu siapa sih?, jangan-jangan orang jahat lagi?." Batin Viana. Pasalnya tidak ada orang diRumahnya selain dirinya.
"Adek abang baru bangun ternyata" ucap seorang cowok tadi, tetapi ia masih memunggungi Viana.viana menganga mendengar Suara bariton tersebut dan Viana reflek langsung memeluk tubuh cowok itu dari belakang.
"Abang...! Abang kapan Datang dari canada? Viana udah kangen banget sama bang dito." suara Viana lirih namun masih bisa didengar oleh cowok itu, yang lain adalah dito, abangnya Viana.
Viana masih memeluk Dito dari blakang, lalu dito pun memutar tubuhnya supaya berhadapan dengan Viana adik tercintanya. "Apa kabar vi?" Tanya Dito secara halus sembari melepas pelukan yang dibuat adiknya itu.
"Aku baik bang, bang Dito sendiri gimana??, aku kangen sama abang, udh 3 tahun di canada." Ucap Viana yang masih menagis bahagia.Dito pun membelai ujung kepala Viana dengam sangat halus dan tulus tentunya, dia sangat Viana.
"Udah jangan nangis, yang penting abang udah pulang kan?, bang dito, gak mau liat adik kesayangan abang nangis." Ujar Dito sembari memeluk adik satu-satu nya itu.
Mereka pun turun menuju dapur untuk sekedar membuat minuman hangat untuk mereka sendiri.
Tak terasa sekarang sudah pukul 05.15, viana pun pamit pada abangnya untuk kekamarnya, setelah itu dia pun bergegas mandi dan mengganti piamanya dengan seragam sekolah, tak lupa ia pun merapihkan penampilannya didepan meja rias miliknya.Viana pun turun menemui abangnya, untuk sarapan.
"Kamu kalo sekolah naik transportasi umum apa bawa mobil sendiri vi?" Tanya Dito sembari meminum susu yang ia buat tadi.
"Yh.. gitu deh bang. Kadang naik taksi, kadang naik angkot, kadangnya bawa mobil sendiri, tergantung mood aja hehe." Jelas viana.
Setelah tidak ada lagi percakapan antara kakak beradik itu.____☆☆☆____
"Eh, lo, lo bukan anak sini kan?" Tanya Arya pada cowok yang sedang berjalan menuju kantin. Yah siapa lagi kalo bukan Rasya, ia sudah sampai disekolah 10 menit yang lalu.
"Iya, gue anak baru, kenapa emang?" Ujar Rasya santai.
"Arya cuma nanya doang bro, santai aja." Itu miko teman Arya. "Siapa nama lo?, gaya lo oke juga" tanya Arya sembari melipat tangannya didepan dada. "Gue Rasya." Singkat memang, tapi itu sudah cukup bagi Arya dkk mereka pun hanya ber "oh" ria."Kenalin, Gue arya, dan ini temen gue namanya miko, kalo yang lagi sibuk sama ponselnya itu namanya agam." Jelas Arya dan hanya dibalas anggukan dari Rasya.
"Lo mau ke kantin rasy?" Tanya arya mencoba memecah keheningan di antara mereka, karna sedari tadi mereka hanya diam dan berdiri di koridor sekolah.
"Iya, gue mau ke kantin, kenapa? Mau bareng?" Ujar Rasya santai. Dan hanya dibalas anggukan oleh arya, miko, dan agam.
Mereka pun berjalan menuju kantin dengan santai. Banyak anak cewek yang berbisik saat Mereka lewat."Eh, itu anak baru kan ya? Ya ampyunn ganteng bangett anjirr.. udah jalannya sejajar sama arya lagi, uhhh pangeran-pangeran ku"
"Gue bawa pulang dua-nya boleh kali ya?"
"Uhhhh.. siapa sih namanya? Akun Instragram nya siapa yah?"
"Ihhh.. imut banget sihh muka ka Rasya, pengen gue Cubit deh pipinya, itu lagi ka arya kenapa makin hari makin tambah ganteng sihh"
Dan masih banyak lagi. Itu membuat Rasya Dan arya hanya bergidik geli melihat cewek-cewek alay seperti mereka. Tapi tidak dengan Miko ia malah berhenti dan menyapa dengan percaya diri "sok kegantengan lo anjir!" Ucap agam dan langsung berlari menyusul Arya dan Rasya. "Bangke lo gam!" Gumam miko pelan.
____☆☆☆____
"Lo baru dateng Vi?" Tanya Aul sembari mengutak-ngatim ponsel nya.
"Menurut lo?" Ucap Viana agak sinis dan langsung duduk dibangku miliknya.
"Yaelah santai aja kali Vi, judes amat" itu Laras.
"Btw,,, nanti malem jadi kan?" Tanya Aul yang masih sibuk dengan ponselnya
"Terserah, gue mah ikut aja" itu deniya yang tiba-tiba ikut nimbrung pada mereka.
"Jadi dong, masa gak jadi sih" Ujar Viana. Setelah itu hanya di balas anggukan oleh ke tiga sahabatnya.Jam pertama dimulai yaitu pelajaran Matematika.
"Sial pelajaran bu tuti, males gue" gerutu Viana dalam hati.Bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu tapi bu tuti tak kunjung masuk kekelas, viana dkk kira bu tuti tidak masuk. Tapi ternyata dia masuk dan membawa seorang cowok dibelakangnya.. siapa dia???
10 menit yang lalu....
"Bu tuti!.."
Merasa namanya dipanggil bu tuti pun menoleh dan mendapati seorang siswa laki-laki yang sedang berlari kepadanya.
"Ehh, Rasya?, kamu Rasya kan yah??" Tanya bu tuti sembari memastikan kalo didepannya adalah rasya.
"Iya bu, saya Rasya yang kemarin pas hari sabtu minta pindah kelas hehe.." ujar Rasya santai.
"Ouh yaudah sekarang kamu ikut ibu yah?" Ucap bu tuti sembari melangkah meninggalkan Rasya."Rasya! Dia ngapain disini??" Gumam Viana dalam hati.
Gimana gimana cerita nya? Seru gak??
Maaf yah baru upp
Lagi males ngetik soalnya hehe...So, jangan lupa baca Viana terus yah, dan jangan lupa juga Vote and coment.
Supaya aku semangat buat update nya hehee😆✌Salam sayang alfiyanah..
Bye bye muaccch😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hati (COMPLETED)
Teen Fiction~ Judul sebelumnya "VIANA" tapi sengaja aku ganti menjadi "Tentang hati" ⚠WARNINGG!!⚠ Cerita ini aku buat pas aku belum pandai merangkai kata-kata dan kalimat. jadi maaf kalau ceritanya sedikit agak acakadul. Tapi cerita ini murni karya aku sendiri...