Chapter 5

190 11 1
                                    

Kring... kring...

Bel pulang sekolah sudah berbunyi nyaring disetiap penjuru sekolah. Banyak siswa yang berbondong-bondong keluar kelas hanya ingin cepat bergegas pulang ke rumah.

"Vi, kita duluan yah? Ada perlu." Pamit Laras dan deniya sembari menggendong tas nya lalu beranjak pergi keluar kelas, dan hanya dibalas anggukan dari Viana.

Ia masih sibuk memasukkan buku-buku pelajaran dalam tas.

"Vi, lo pulang bareng siapa? Gue anterin yah?, diluar mau hujan, dan kebetulan gue bawa mobil." Ucap Rasya yang sedari tadi memperhatikan Viana yang masih sibuk membereskan barang-barangnya.

"Viana pulang bareng gue, dia udah janji mau anter gue ke toko buku." Ucap seseorang yang ada dibarisan paling depan, yah siapa lagi kalo bukan aulia.

"Rasy" panggil Viana.
"lo pulang duluan aja gue masih ada urusan sama aulia, gue gapapa ko, lo tenang aja"
Ujar Viana dan jelas membuat Aulia kepo sendiri, "mereka berdua ada hubungan apa sih?" batin Aulia dalam hati.

"hmm.. yaudah lo hati-hati Vi, diluar mau hujan, jangan sampe lo sakit cuma gara kehujanan" tegas Rasya yang membuat aulia yang masih berdiri ditempatnya melongo.

"Wait wait wait, kalian berdua ada hubungan apa sih? Ko kaya deket gitu." Cakap Aulia sembari berjalan mendekat ke arah rasya dan Viana. Aulia melipat tangannya didepan dada dengan tatapan penuh selidik.

Hening...

"Gue sama Rasya ga ada apa-apa." Ucap Viana seadanya.
Lalu menatap mata Rasya dan beralih ke Aulia yang masih dalam posisi yang sama.

Rasya hanya menganggukkan kepalanya. Nyesek?? Pasti andai Viana tau kalo Rasya sebenarnya suka sama Viana.

"Gue gak percaya, Pasti diantara kalian ada yang nyimpen rasa, iya kan??"

Duar..
apa yang Aulia katakan berhasil membuat Rasya tertohok. Pernyataan Aulia benar. Kalo salah satu diantara kami ada yang nyimpen rasa.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

"Gua duluan." Ucap Rasya lalu pergi keluar dari kelas, ia sudah tak tahan dengan pernyataan Aulia.

Aulia yang masih berdiri didepan rasya pun hanya memandang Viana dengan wajah penuh tanya.
Dan Viana pun mengerti dengan mimik wajah Aulia.

Ia pun hanya menggelengkan kepalanya.

Mereka berdua pun beranjak keluar kelas untuk pergi ke parkiran. Tidak ada percakapan diantara mereka sejak Kejadian Beberapa menit yang lalu.

Mereka pun sampai diparkiran sekolah yang hanya tersisah mobil aulia.
Belum sempat aulia membuka kunci mobil, hujan turun dengan sangat derasnya.

"Ayo Vi masuk," ujar Aulia sembari membuka pintu mobilnya. Viana pun langsung ikut masuk kedalam Mobil aulia.

Aulia pun melajukan mobilnya keluar parkiran sekolah.

"Vi" panggil Aulia yang masih tetap fokus ke jalanan.
"Iya ul, kenapa?" Balas Viana sembari mengutak-ngatik ponselnya.

"Lo sama Rasya ada hubungan apa?" Tanya Aulia tanpa menoleh ke arah Viana.
Viana pun mengangkat alisnya sebelah.

"Maksud lo ul? Gue kan udah bilang tadi, kalo gue sama Rasya gak ada apa-apa, gue sama dia cuma temenan" Jelas Viana seadanya. Ntah kenapa hati Viana terasa sakit ketika mengatakan kata temen.

Tiba-tiba aulia memberhentikan mobilnya, lalu menatap Viana lekat.

"Lo yakin Vi?, tatapan lo ke Rasya tuh beda, rasya juga gitu. Jangan egois Vi, buang semua perasaan lo tentang lo benci sama yang namanya laki-laki. Gue yakin Rasya tuh baik." Jelas aulia pada Viana dan masih menatap Viana.

Tentang Hati (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang