Chapter 43

145 10 1
                                    

Hai para readers!!
al mau cerita sama kalian.

Sebenarnya diChapter 43 ini tuh cerita viana END, tapi karna kemarin teks nya hilang gak tahu kemana. Jadi, mungkin END nya ada dichapter selanjutnya. Sumpah al bikin part ini juga mikir mati-matian alurnya juga beda dari teks chapter 43 yang udah al buat waktu itu.

Jadi mohon maaf ya😭😭😭

________________________________

Happy readingg!!!😚😚

Viana menyusuri tempat yang cukup sepi, hanya ada beberapa orang disana. Ia berjalan menuju salah satu pusara orang yang ia sayangi bahkan sangat ia cintai.
Yap. Makam kedua orang tuanya.

"Assalamu alaikum mah, pah" ujar Viana setelah duduk diantara makan kedua orang tuanya.

"Maaf Viana baru ngunjungin mamah sama papah sekarang. mamah sama papah apa kabar disana? Pasti baik kan?" Viana berusahan untuk menahan air matanya supaya tidak mengalir

"Mah, pah Viana kangen kalian. Viana kangen omelan mamah, Viana kangen sikap papah yang humoris, Viana kangen semuanya" Viana tidak bisa menahan air matanya lagi. Viana menagis

"Mah, pah Hiks... apakah salah jika Viana Hiks.. belum ikhlas atas kepergian mamah sama papah Hikss..?" Tanya Viana sembari sesenggukan

"Viana masih belum ikhlasin mamah sama papah Hikss.."

Viana menghapus air matanya, ya walaupun percuma, air matanya terus saja mengalir.
"Tapi Viana janji, Viana hikss bakal ikhlasin mamah sama papah pergi" tekat Viana

Viana terdiam.
Ia mencoba menghentikan tangisnya.
"Oh iya mah pah, Viana jadi mahasiswi terbaik loh dikampus, urutan nomor 1 lagi" ujar Viana antusias

"Kalian pasti bangga kan?"

"Viana juga ke terima disalah satu rumah sakit dibandung. Tapi, baru aja bertugas disini, tapi Viana udah dipindah tugaskan lagi mah pah, Viana bakal pergi ke LA lagi" ujar Viana tampak sedih

"Tapi gak papa, nanti setiap tahunnya Viana bakal kesini kok" ujar Viana

"Oh iy---"

Tiba-tiba ponsel Viana bergetar menandakan ada panggilan masuk, ia pun langsung mengangkatnya

"Halo kak?" Sapa Viana

"Kamu dimana Vi? lagi sibuk gak? Jalan yu"

"Aku gak sibuk kok kak, emang mau jalan kemana?"

"caffe!!" Terdengar sangat antusias

viana sedikit terkekeh.
"Yaudah kita ketemu disana aja ya, ka rey tinggal share lokasi nya"

"Ok Vi" dan sambungan telfon langsung terputus. Viana hanya bisa menggelengkan kepalanya

"Mah pah, Viana pergi dulu ya, assalamu alaikum" lalu Viana pun beranjak pergi dari makan kedua orang tuanya diiringi semilir angin yang menerpa wajah cantiknya.

.
.
.
.
.

"Si laras kenapa jadi gini rasy? Bikin tambah rumit aja dah" dumel agam

"iya, sejak kapan dia kaya gini? Apa karna kejadian kemarin?" Timpal miko

"Kaya adeknya ya, si nova" sinis aulia. Rasya yang sedang membersihkan darah ditangan laraspun menoleh ke arah aulia, ia tidak suka aulia berkata seperti itu

"Jaga ucapan lo ul, gue gak suka" ucap rasya datar

Lalu rasya kembali memerhatikan wajah damai laras. Pagi yang cukup buruk. Itulah yang ada dipikiran rasya, baru saja rasya bangun dari tidurnya, ia dikejutkan dengan teriakan histeris dari istrinya, laras yang berada dikamar mandi. Dengan segera, rasya pun berlari ke kamar mandi, dan menggedor pintu kamar mandi. Rasya khawatir!

Tentang Hati (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang