Rasya tersenyum saat melihat wajah seorang perempuan yang telah menjadi istrinya sejak 5 bulan yang lalu. wajah yang tampak polos saat terlelap, Lucu menurutnya.
Viana ya perempuan itu adalah viana.
Rasya menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Viana Tak ada kata bosan bagi rasya untuk menatap wajah hangat istrinya itu.
Rasya mendekat ke wajah viana lalu mengecup seluruh wajah viana dari dahi, mata, pipi dan terakhir bibir mungil viana membuat viana sedikit terusik karena ulah rasya, viana tak marah maupun risih."Rasya ih jangan ganggu deh aku masih ngantuk" Gumam viana, matanya masih terpejam
Rasya terkekeh mendengar ucapan viana "udah pagi sayang, kamu gak bangun? Udah jam 7 tuh"
"Ya terus kalo udah jam 7 kenapa?" Jawab viana masih dengan mata terpejam
"Bukannya hari ini kita kumpul bareng yang lain ya?" Dan pertanyaan rasya yang ini sukses membuat mata viana terbelalak sempurna
"KENAPA GAK BILANG DARI TADI!!! " Seru viana, ia langsung loncat dari ranjang menuju kamar mandi
Rasya? Ia masih syok dengan suara teriakan viana tadi, rasya menghembuskan nafasnya.
"Untung sayang"
.
.
.Rasya keluar dari kamarnya saat mendengar suara kebisingan dari dapur, ia baru selesai mandi.
"Ada apa sih vi?" Tanya rasya saat sudah sampai di dapur, ia melihat viana tengah merapikan panci yang sepertinya terjatuh tadi"Ngga papa, eh yang lain belum dateng?" Tanya viana sembari mendekati rasya
Rasya menggelengkan kepalanya "Katanya sih tadi lagi dijalan" Jawab rasya viana mengangguk
Viana pun berjalan menuju sofa diruang keluarga, ia ingin menonton televisi. Rasya mengekor dibelakang Viana.
Rasya dan viana tinggal di sebuah komplek perumahan yang cukup elit, sebenarnya ibunda rasya menyuruh rasya dan viana untuk tinggal bersamanya tetapi rasya menolak, bukannya rasya tidak suka dengan tawaran ibundanya, ia hanya ingin mandiri menjaga istrinya, rasya tidak ingin merepotkan ibunya.
Sedangkan reyna? Kakak perempuan rasya itu sudah menikah dengan dito lebih tepatnya acara resepsi pernikahan reyna dan rasya digelar secara bersamaan. Dito dan reyna memilih menetap di L.A karena urusan pekerjaan. Tahu sendiri lah dito itu berpengaruh besar dalam perusahan yang dirintisnya itu.
Rasya duduk disamping viana ikut menonton televisi.
Selang beberapa menit terdengar suara bel rumah berbunyi
"Biar aku aja yang buka, palingan juga mereka" Ujar rasya dan diangguki oleh vianaRasya berjalan menuju pintu utama untuk membukakan pintu, ia yakin bahwa yang datang adalah para sahabat dari istrinya juga dirinya.
"Lama banget.... Leon?" Ucap rasya terkejut saat melihat seseorang yang berdiri didepannya
"Hai" Sapa Leon ramah
Rasya masih berdiri kaku "lo? Kok bisa?" Rasya kehabisan kata-kata
"Kalian lama bang... Leon? Iya ini Leon kan?" Tiba-tiba viana sudah berdiri disamping rasya
"Hm. Kenapa pada kaget gitu sih?" Tanya Leon heran
"Gue gak disuruh masuk nih? " Lanjutnya"Eh i-iya silahkan masuk" Viana mempersilahkan leon masuk kedalam rumahnya
"Jadi kenapa lo bisa kesini? Dan kemana aja lo beberapa tahun ini" Tanya viana setelah mereka duduk disofa ruang tamu
Rasya hanya menatap Leon dalam diam sembari merangkul pinggang viana, leon menatap mata rasya, leon tahu jika rasya takut. Takut kalau ia akan merebut viana.
"Santai kali rasya gak usah takut, gue gak akan rebut istri lo" Ujar leon membuat rasya mendengus
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hati (COMPLETED)
Teen Fiction~ Judul sebelumnya "VIANA" tapi sengaja aku ganti menjadi "Tentang hati" ⚠WARNINGG!!⚠ Cerita ini aku buat pas aku belum pandai merangkai kata-kata dan kalimat. jadi maaf kalau ceritanya sedikit agak acakadul. Tapi cerita ini murni karya aku sendiri...