Rasya dan laras tengah berada dirumah kediaman ibunda rasya.
Mereka sedang duduk sembari menonton tayangan televisi diruang tengah.Oh jangan lupakan wulan, putri mereka.
Ibunda rasya? pergi ke rumah temannya dari 15 menit yang lalu
Reina? Belum pulang dari kantor
"Ayah, tadi nenek beliin ulan es krim loh" ujar wulan dipangkuan laras dengan antusias
"Oh ya, rasa apa?" Tanya rasya
"Coklat. Enak banget tau rasanya" jawab wulan
Rasya mengelus puncak kepala wulan
"Tapi, kalo makan es krim jangan banyak-banyak ya, nanti kamu sakit" nasehat laras lembut
Ucapan laras membuat wulan memajukan bibirnya.
"Ih.. bunda.. tapi es krim nya enak" kesal wulan lucuRasya terkekeh melihat ekspresi wulan yang menurutnya sangat imut.
"Benar kata bunda, lan. Kalo kamu mau makan es krim jangan kebanyakan ya.. gak baik" nasehat rasyaMembuat wulan semakin memanyunkan bibirnya.
Laras tersenyum, dengan sikap rasya yang sangat memperhatikan wulan dengan kasih sayang yang tulus.
"Aku udah terlalu cinta sama kamu rasy, aku gak mau kamu pergi dari aku. Apa yang udah jadi milik aku selamanya tetap jadi milik aku." Batin laras"Yaudah aku mau tidul ya bun, yah. Selamat malam" pamitan wulan membuat laras tersentak dari lamunannya
"Eh. Gak ditemenin?" Tanya laras
Wulan menggeleng."wulan udah besar bunda. Jadi gak pellu ditemenin" ucap wulan sembari menaiki tangga menuju kamarnya
Cup.
Laras terkejut saat tiba-tiba rasya mencium pipi kanannya.
Pasalnya selama menikah, rasya tidak pernah menciumnya.Kalau hanya pelukan sih, udah biasa. Tapi, ini rasya menciumnya loh.
Rasya terkekeh melihat ekspresi laras. Rasya tahu, laras kaget karna ia mencium nya.
"Udah jangan bengong" cibir rasya
"Modus ih. Main cium-cium segala" kesal laras. Lebih tepatnya pura-pura kesal. Pipi laras memerah karna salting
"Cie.. pipinya merah tuh" goda rasya
Membuat laras semakin jengkel"Kam---"
"Ekhem!" Dehaman seseorang membuat laras tidak jadi berbicara
Rasya dan laras pun serempak menoleh ke asal suara tersebut
Dan terlihatlah reina dengan tangan yang terlipat didepan dada. Oh jangan lupa dengan tatapan datarnya.
"Ngapain kalian disini?" Tanya reina datar
kalau kalian tanya kenapa dengan sikap reina? Jawabannya adalah..
Yap. Reina benci dengan laras. Sangat benci. saat rasya dan laras menikah, reina tengah berada di london karna ada suatu urusan yang harus ia selesaikan disana.
Saat reina pulang ke indonesia, ia mendapat kabar jika rasya sudah menikah. Awalnya reina terkejut dan sedikit rada kecewa karna tidak ada satupun keluarga yang memberi tahu kalau rasya menikah.Tapi rasa kecewa itu hilang, kala reina mengingat perempuan yang mungkin menjadi istri adiknya itu. "Viana" satu nama itu terlintas diotak reina. Karna hanya wanita itulah yang sering reina dengar jika rasya bercerita. Reina bahagia membayangkan bagaimana bahagianya rasya kala menikah dengan Viana.
Namun, seketika rasa bahagia reina runtuh, Saat mengetahui istri dari adiknya itu.
Laras? Serius?
Dan detik itulah reina marah besar kepada keluarganya. Terutama ibundanya, bagaimana bisa ibundanya merestui rasya menikah dengan laras?
Yang paling membuat reina marah besar adalah saat mengetahui ternyata laras sudah mempunyai anak dari lelaki yang entah itu siapa, reina tidak tahu. Diluar nikah pula.
Kemudian, reina memilih tinggal diapartemennya yang sempat ia beli dulu. Dari pada tinggal bersama orang yang menurut reina tidak pantas hidup itu. Huh!.
Reina juga harus menahan malu karna orang-orang beranggapan kalau anak dari laras adalah anak rasya juga.
Parahnya lagi, orang-orang bilang jika rasya itu lelaki yang tidak bertangung jawab, anaknya sudah berumur 1 tahun tapi rasya baru mau menikahi laras.Ya kalian tahu lah gimana perasaan reina saat banyak orang yang menjelekan adiknya?.
"Ini masih termasuk rumah gue kali. Ya gue bebas dong mau pulang kesini kapan aja" jawab rasya sama datarnya. Rasya tahu jika reina membenci laras
"Kalo lo sih gue gak masalah ya. Tapi, kalo orang yang duduk disamping lo? Sorry gue gak terima. Rumah ini jadi najis tau gak?" Ujar reina sinis sedangkan laras yang disindir hanya menundukkan kepalanya
"Jaga ucapan lo ya!" Tegas rasya sembari menunjuk reina
Reina hanya memutar bola matanya.
"Udah ya, gue capek. Perut gue juga enek nih, gara-gara liat muka dia. Lagian juga besok gue ada janji sama Viana"Deg
"Ups sorry" ujar reina setelahnya ia beranjak menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Meninggalkan rasya yang mematung sedangkan laras? Tubuhya meneggang
Apa?Viana? Liat aja kalu dia sampe berani ngambil rasya dari gue? Gue gak rela.
.
.
.VIANA UPP LAGI:)))
SATU KATA BUAT LARAS?
SATU KATA BUAT REINA??
JANGAN LUPA VOTMENT YOO😉😉
salam sayang
Alfiyanah_20💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hati (COMPLETED)
Teen Fiction~ Judul sebelumnya "VIANA" tapi sengaja aku ganti menjadi "Tentang hati" ⚠WARNINGG!!⚠ Cerita ini aku buat pas aku belum pandai merangkai kata-kata dan kalimat. jadi maaf kalau ceritanya sedikit agak acakadul. Tapi cerita ini murni karya aku sendiri...