Chapter 7

157 11 0
                                    

Viana membuka matanya secara perlahan, setelah ia pingsan tadi pagi. kepalanya masih sedikit pusing. Ia pun mencoba mengingat-ingat kejadian tadi pagi.

Viana bertanya dalam hati siapa yang udah bawa dia kesini.

"Lo udah sadar?" Tanya seorang yang suaranya begitu familiar ditelinga Viana.
"Lo?, ngapain lo disini?" Viana balik nanya pada cowok yang kini masih berdiri menyandarkan tubuhnya ke dinding uks.

"Gue gapapa, gue mau ke kelas" ucap Viana sembari menapakkan kakinya ke atas lantai Uks.

"Lo disini aja, gue udah ijinin lo ke guru yang ngajar" ujar cowok tersebut dengan santai yang tak lain adalah Rasya.

Viana masih diam ditempat dengan posisi berdiri. Viana bingung harus apa?.
Disatu sisi ia ingin keluar dari uks karna ia tak mau berduaan dengan Rasya didalam uks.

Disisi lain, kepala Viana masih sedikit pusing. Mustahil jika ia mengikuti pelajaran hari ini, pasti semua pelajaran tidak akan masuk ke memori otaknya.

"Ehem" Viana tersadar dari lamunannya karna dehaman Rasya. Ia pun menatap Wajah rasya dengan Lekat. Walau jarak mereka sedikit jauh. Yaitu 1 meter.

"Gimana? Lo mau disini atau kekelas?" Tanya Rasya sembari melipat tangannya didepan dada dan posisinya yang kini tampak tegak.

"G... gue...." Viana menggantung kata-katanya ntah kenapa mulutnya seperti terkunci jika ia berbicara dengan Rasya.

Rasya mengangkat sebelah alis matanya. "Gue apa?" Tanya Rasya dengan masih dalam posisi yang sama.

Viana masih diam.
"Sial! Kenapa gue jadi gugup gini sih?" Batin Viana.

Rasya masih setia menunggu jawaban dari Viana.
"G.. gue.. mau disini aja" ujar Viana lalu ia pun menundukan kepalanya. Ntah apa yang telah Viana ucapkan tadi? Ia tidak bermaksud bicara seperti itu. Namun mulutnya tiba-tiba bersuara seperti itu.

Rasya masih memandang Viana, ia terkekeh kecil karna sikap Viana yang gugup. Rasya berfikir, tidak biasanya Viana kaya gini.

Viana mendongak kepalanya karna ia mendengar seseorang tertawa. Namun Rasya dengan Cepat mengubah Mimik wajahnya menjadi semula. Datar.

Rasya salah tingkah karna tatapan Viana yang tidak bisa ia tebak. Rasya kelagapan dia bingung harus berbuat apa

"Lo kenapa?" Tanya Viana, ia bingung dengan sikap Rasya sekarang.
"Gue gapapa, mending lo tiduran aja di brankar uks, gue mau cari makan dulu." Ucap Rasya. Belum sempat Viana mengucapkan sesuatu, Rasya sudah pergi keluar Uks. Untuk membeli makanan dikantin.

____☆☆☆____

"Nov, lo kok ninggalin kita sih?" Tanya tanya Lusi lalu ia duduk disamping Nova.
"Tuh cewek sok kecentilan banget dah. Muka pas-pas an aja blagu" ujar siska sembari menyeruput es jeruknya. Yah mereka ada dikantin.

"Gue gak abis pikir sama Rasya, dia ganteng, cerdas, terus apalagi yah? Ah... pokoknya Rasya tuh hampir gak punya kekurangan. Tapi kenapa dia mau yah deket-deket sama Viana?" Cerocos april pada 3 rekannya tersebut.

Namun yang lainnya hanya diam, mereka larut dalam pikirannya masing-masing.

Brakkk...

suara dobrakan meja berhasil mengejutkan seisi kantin. Dan mereka menoleh kearah meja tersebut, yang tak lain adalah meja yang ditempati Nova cs.

Namun setelah itu keadaan Normal kembali.
"Lo udah gila yah? Gue hampir jantungan tau gak?!" Bentak siska pada Nova.

"Lo kenapa sih Nov?" Tanya Lusi bernada protes pasalnya ia sampai tersedak tadi.

Tentang Hati (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang