Chapter 11

138 9 0
                                    

Viana sudah sampai didepan pintu rumah sakit pelita seperti yang diberitahu abangnya tadi.

Viana bergegas masuk ke rumah sakit tersebut.

Setelah sampai didepan sebuah kamar, Viana mendapati abangnya yang sedang duduk disana namun wajahnya menunduk.

Viana masih menangis disana.

"Bang dito hiks.." panggil Viana.

dito pun mendongak dan langsung memeluk adik perempuan satu satu nya itu.

Kamar yang dimaksud tadi adalah kamar mayat.

Kenapa?? Karna mamah dan papah nya Viana kecelakaan pesawat.

"Kamu yang sabar ya vi, ikhlasin mamah sama papah pergi" ujar Dito masih memeluk Viana.

Mendengar ucapan Dito, tangis viana semakin menjadi. Ia juga semakin erat memeluk dito.

"Nggak! Mamah sama papah masih hidup bang hikss.." timpal Viana.

Viana melepas pelukan Dito.

Ia langsung masuk ke kamar mayat tersebut.

Dan mendapati beberapa mayat disana.
Dito memberi tahu jenazah orang tuanya.

Brughh..

Dunia Viana hancur seketika.
Tangis Viana makin menjadi setelah melihat jenazah yang ditunjukan Dito.

Itu benar jenazah orang yang paling ia cintai dan sayangi.

Viana langsung memeluk jenazah mamahnya.

"Mah, bangun mah.. mamah belum ketemu sama Viana kan mah? Viana kangen sama mamah,, plisss mah bangun" ucap Viana.

Dito merasa tidak tega melihat adiknya, Viana.
Pasalnya terakhir viana ketemu dengan kedua orangnya dari sebulan yang lalu. Dan sekarang mereka bertemu, namun bertemu dengan kondisi yang berbeda. Miris.

"Vi, udah yu kita keluar, kita urus pemakaman mamah sama papah besok" ujar Dito.

Namun Viana masih memeluk jenazah mamahnya dengan erat.

"Vi,," panggil dito lembut.

Akhirnya Viana pun nurut dan keluar dari kamar tersebut.

Setelah diluar ia mendapati teman-temannya, ya siapa lagi kalo bukan aulia, laras, deniya, arya dkk.

Aulia dkk tau kalau Viana sangat sangat merasa terpukul, bagaimana tidak? Ditinggal oleh kedua orang tua itu sangat menyakitkan, apa lagi diusia Viana seperti sekarang ia masih membutuhkan seorang kedua orang tua.

Namun, apa yang terjadi? dua orang yang sangat Viana cintai dan sayangi sekarang malah meninggalkan Viana.

Yang membuat Viana sedih adalah, karna Viana belum bisa membuat kedua orang tuanya bangga, viana belum bisa jadi anak yang bisa membuat kedua orang tuanya bahagia.

Cita-cita Viana seakan sirna.
Kecewa, sedih, sakit, menyesal, semuanya Viana rasakan saat ini.

"Vi,, lo yang sabar yah" ujar aulia sembari memeluk viana.

Viana kembali terisak dalam pelukan aulia.
Lalu deniya dan laras pun iku berpelukan disana.

Arya dkk hanya bisa memandang Viana sedih jujur mereka merasa sangat kasihan pada Viana.

"Gue gak tau gusy, setelah ini gue bisa hidup atau ngga?" Ujar viana tiba-tiba.

Membuat aulia deniya laras melepaskan pelukannya.

"Lo gak boleh ngomong kaya gitu vi, kita semua sayang sama lo, lo pikir Vi, kalo lo gak ada, bang dito gimana?" Sahut deniya.

Viana menghembuskan nafasnya perlahan.

Tentang Hati (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang