Aulia baru saja sampai dirumahnya setelah berkumpul dengan para sahabatnya. Waktu menunjukkan pukul 10 malam.
Aulia pun beranjak untuk mengganti pakaiannya dengan piyama kesayangannya.
Setelah mengganti pakaian, aulia duduk ditepi queen size-nya.Ia menatap sebuah figura yang terpajang di atas nakas samping tempat tidurnya. Auliapun meraih figura tersebut yang tak lain adalah foto dirinya, Viana, dan deniya.
Laras? Tidak ada, ia mengambil foto tersebut saat 1 hari sebelum Viana pergi keluar negeri.
"Vi, lo apa kabar? Kapan lo pulang kesini Vi? Gue dan yang lain kangen sama lo" lirih aulia sembari mengelus figura tersebut.
"Lo tau vi? Banyak yang berubah setelah lo pergi. gue harap, setelah lo balik kesini, lo gak merasa kecewa ya vi" ucap aulia lagi.
Tak terasa air mata aulia jatuh secara perlahan membasahi pipi mulusnya. Aulia terisak.
Coba kalian fikirkan, bagaimana perasaan kalian saat seorang sahabat yang kalian sayang bahkan cinta hilang tanpa adanya kabar?sakit kan? Itulah yang dirasakan aulia.Bagi aulia, sosok Viana adalah kakak yang paling ngerti keadaan aulia.
Viana selalu ada saat aulia terpuruk, Viana juga selalu merasa sedih jika aulia sedang sedih.Jadi, tak heran jika aulia sangat sangat rindu sosok Viana. Sosok kakak yang paling aulia sayang.
Aulia pun meletakan figura tersebut ketempat semula, kemudian ia memilih membaringkan tubuhnya.
Tak berapa lama aulia pun terlelap menuju alam mimpi..
.
.Viana berada disebuah taman yang terletak ditepi kota LA. Ia duduk disebuah kursi panjang yang berhadapan langsung dengan danau buatan yang menambah kesejukkan suasana taman.
Banyak yang berkunjung kesini, hanya sekedar untuk menghilangkan kejenuhan akibat padatnya pekerjaan dikantor.Viana menatap kosong kearah danau. Fikirannya memikirkan kejadian satu tahun lalu.
Ia merasa heran, kenapa tiba-tiba dito membuang handphone yang baru ia beli, padahal handphone itu sudah kembali terisi nomor para sahabatnya? Ya memang, Viana membeli handphone baru disana, karna handphone lamanya hilang entah kemana? Untungnya handphone yang hilang itu sudah rusak alias nge blank jadi ia tidak khawatir jika seseorang menemukan handphone tersebut. Viana juga heran, kenapa abangnya tidak memperbolehkan ia untuk menghubungi para sahabtnya, termasuk rasya? Huh. Memikirkannya saja membuat Viana pusing.Jujur ia sangat rindu dengan mereka, apa kabar mereka? Apa mereka masih mengingatnya?
Terutama dia, apa dia masih mengingatku? Apa dia masih menggenggam janji nya tempo dulu? Apa dia masih setia menungguku? Ku harap iya.
Viana masih menatap kosong danau didepannya. Sampai tiba-tiba
PUK.
seseorang menepuk bahunya. Viana pun menoleh kesamping dan mendapati leon yang sedang tersenyum kearahnya."Boleh aku duduk?" tanya leon
Viana pun mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan leon.Leon adinata atau leon adalah sahabat Viana saat pertama ia masuk diuniversitas tempat ia kuliah.
Leon juga dari indonesia, leon berasal dari yogyakarta.Viana sudah cukup baik mengenal leon, ia juga sangat dekat dengannya. Ia menganggkap leon sebagai kakaknya.
"Gak kerasa ya Vi, dua hari lagi kita udah mau wisuda?" Tanya leon memecah keheningan
"Iya" jawab Viana singkat
"Kamu mau lanjut kemana Vi? Kamu tetap disini atau pulang ke indonesia?" Tanya leon lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hati (COMPLETED)
Novela Juvenil~ Judul sebelumnya "VIANA" tapi sengaja aku ganti menjadi "Tentang hati" ⚠WARNINGG!!⚠ Cerita ini aku buat pas aku belum pandai merangkai kata-kata dan kalimat. jadi maaf kalau ceritanya sedikit agak acakadul. Tapi cerita ini murni karya aku sendiri...