R A Y 13 : kakak adek?✔

22 3 1
                                    

Masalah yang datang cukup menantang, aku tertantang, namun aku pantang. Pantang menyerah, pantang mundur:)

RaishaAnn

Brugg brug brug

"Rayy.. bangun Ray!! Buka pintunya!!" Kheyla mulai panik.

Raisha terbangun, ia mendengar suara pintu dan kakanya yang bergemuruh. Raisha mengucek matanya yang masih berat, ia turun dari kasurnya kemudian membuka pintunya.

"Ada ap__,"

"Ray bunda pingsan, kita harus cepet cepet bawa bunda ke rumah sakit."
Kheyla sangat panik, pasalnya, ini bisa dibilang pertamakalinya bundanya pingsan sepengetahuannya.

Raisha tersentak, ia langsung berlari menuju kamar bundanya, benar saja, diatas ranjang, terlihat wanita paruh baya yang tengah berbaring tak sadarkan diri dengan wajah pucatnya.

"Kak. Ayoo kita bawa Bunda ke rumah sakitt sekarang. Kakak tolong telpon ambulance. Aku harus siapin barang brang Bunda. Cepet kak"

Mereka berdua mulai kepanikan, ia membagi tugasnya masing masing sampai ambulance  datang

Wiuwww wiuwww wiuww

Ambulance terhenti tepat dirumah Lidya. Petugas ambulance itu langsung masuk kedalam rumah lalu membawanya masuk kedalam mobil ambulance.

"Kak, lo bawa mobil, biar gue naik ambulance."

Kheyla mengangguk faham lalu ia bergegas menuju mobilnya.

"Bundaa. Bunda bangun..please..." Lirihan Raisha nyatanya tak membuahkan hasil, sepanjang jalan, Raisha terus menangis, dan terus berusaha membangunkan bundanya itu.

Mereka telah sampai di RS.MEDICA ibunya langsung dibawa masuk ke ruang VIP, Kheyla dan Raisha memilih ruangan itu, karena mereka benar benar ingin yang terbaik untuk Bundanya.

Raisha duduk di selasar ruangan, ia memegang kepalanya yang sangat pusing dan penat. Ia terus menangis, Kheyla menghampirinya ia berusaha menenangkan Raisha

"Ray, lo jangan terus terusana nangis kayak gini, kita gak boleh lemah, kalo kita lemah, siapa yang nguatin bunda nantinya?"

Kheyla mulai menguatkan Raisha, sebenarnya Kheyla juga sangat terpukul dengan kejadian ini, namun ia berusaha setegar mungkin menghadapinya.

"Gue benci papa!!"
Kalimat itu terus terlontar dari mulut Raisha.

Dokter diruangan itu akhirnya keluar, Raisha dan Jheyla menyambutnya dan berdiri di hadapannya

"Bagaimana bunda dok?"
"Bagaimana keadaan Bunda saya??"
Tanya Kheyla dan Raisha.

"Pasien baik baik saja, hanya saja ia terlalu lelah dan terlalu banyak fikiran. Tapi saya sarankan pasien untuk dirawat disini selama beberapa hari, mengingat pasien harus banyak istirahat."

"Apa ada penyakit yang serius dok yang diderita bunda?" Ucap Raisha.

"Sejauh ini tidak ada,maka dari itu saya menyarankan agar pasien dirawat untuk beberapa hari kedepan."

RAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang