Aku ingin tahu,
Apakah kutub selatan bisa mencair?
Aku hanya ingin tahu saja.RaishaAnn.
"Lo punya domba?"
Raisha berdecak kesal.
"Tck! Gue serius kak!! Bener kan lo adu domba gue sama Aldo? Hiks."
Raisha terus menangis, dengan tangan yang tak henti memukuli Gavin.
"Apa untungnya buat gue?" Ucap Gavin dengan mata yang terus fokus menyetir.
"Ya--kali aja lo....emm..lo..."
Bener juga apa untungnya buat kak Gavin.
Raisha mulai berfikir keras.
"Ya kali aja lo suka sama gue gitu atau__,"
"Kepedean lo!"
Raisha mengacak rambutnya frustasi.
"Siapa sihh cewek itu? Gue gak habis fikir, apa maksudnya? Hiks..."
"Udah jelas. Calon istrinya."
"Lo...ishh. bego banget sih! Bukannya tenangin gue juga. Dasar lo kanebo kering!"
"...."
"Tapi apa mungkin setelah lulus sekolah Aldo mau langsung kawin gitu? Kan gak mungkin!"
"Sok tau!"
"Gue kan pacarnya! Kenapa dia jadiin cewek itu calon istrinya??? Hiks..."
"Pacar sama calon istri itu jelas beda!! Bego! "
"Lo kok dari tadi bilang gue bego terus sih?"
"...." Gavin terus menyetir dengan raut datarnya.
"DASAR KUTUB SELATAN!!"
"...."
Raisha mulai melihat-lihat daerah sekitarnya dari dalam mobil dengan wajah yang masih dibanjiri airmata.
"Kak! Gue kan minta balik. Lo kok lewat sini sih? Ini bukan jalan pulang kerumah gue."
"...."
Tiba-tiba mobil Gavin terparkir di sebuah gedung mewah dan megah. Gavin kemudian turun, diikuti oleh Raisha yang masih memasang raut wajah kebingungan.
"Heh! Tunggu tunggu!"
Gavin kemudian menghentikan langkahnya.
"Lo mau kemana sih? Kok kesini? Mau ngapain?"
"Apartemen gue! Ikut gue!
Apaan? Apartemen gue? Ungkapnya.
Gavin kemudian menyeret Raisha untuk ikut dengannya. Raisha masih bingung, ia memilih untuk mengikutinya saja.
Cari kesempatan banget. Pegang-pegang tangan gue! Gumamnya.
Setelah memasuki beberapa lift gedung, mereka mulai memasuki apartemen Gavin. Terlihat desain yang mewah menambah keindahan apartemen itu. Gedung yang didominasi warna putih silver menambah kesan tenang ketika memasuki apartemen itu.
"Duhhh berenti dulu deh. Capek gue. Lagian udah nyampe di apartemen lo juga. Mau kemana lagi sih?" Raisha kemudian duduk di Sofa berwarna putih di appartemen itu.
"Ikut gue cepet!" Gavin kemudian terus berjalan meninggalkan Raisha yang tengah bersantai-santai di sofa.
Raisha menghela nafas berat
KAMU SEDANG MEMBACA
RAY [END]
Teen FictionNyatanya, yang kita percayai tak akan pergi pada akhirnya akan pergi juga, karena pada dasarnya, kita hanya manusia biasa yang hanya mampu merencanakan sedangkan yang mengaturnya segalanya adalah tuhan. Raisha tak pernah membayangkan sebelumnya bahw...