R A Y 1 : My Life✔

305 15 3
                                    

Aku harap, aku terus seperti ini.
Merasa dibahagiakan
Meski sederhana

RaishaAnn

____________________________________________

Ray!!
Cha!
Ara!
Bell!!
Ibelll!!

Itulah panggilan beberapa orang terhadapnya.
Ya! Namanya ialah "Raisha Anarabella" seorang gadis cantik berdarah Jerman yang sering dijuluki Si Ratu Kimia Oleh teman sekelasnya. Ya! Seperti yang teman-temannya katakan, bahwa memang benar faktanya bahwa Raisha sangatlah pintar terutama di pelajaran kimia. Rumus-rumus kimia, tabel periodik, angka-angka dan huruf aneh dalam pelajaran kimia pun sudah ia hafal diluar kepala. Bahkan, beberapa kali ia mengikuti olimpiade olimpiade kimia yang diselenggarakan di kecamatan, kabupaten bahkan provinsi, hasilnya selalu membanggakan.

Tok!! Tok!!
"Ray! Udah belum mandinya??"

"Kakaaakk!!! Baru aja Ray masuk masa udah selesai sih," ucap Raisha kepada kakak perempuannya.

"Kamu tuh emang ratu super lemot se asia tenggara ya Ray! Buat mandi aja kamu lama banget Ray!" Ucap Kheyla Ranabella sambil menempelkan tangan kanannya ke tembok yang ada disebelah pintu kamar mandi.

"Arghh. Kak berisik dong aku lagi fokus ngusir kuman-kuman yang nempel ditubuh aku nih. Katanya akunya cantik, baikhati, rajin menabung dan tidak sombong jadinya mereka betah di tubuh cantik aku ini hahahah," ucap Raisha dengan tertawa lepas di dalam kamar mandi.

"Sumpah Ray!! Gue gak nanya, cepet Ray!!
Gue bawa preman komplek suruh dobrak kamar mandi juga nih lama lama," cela Kheyla.

"Dih, pecundang!! Mainnya ancem anceman haha aku sih gak takut yleee," Raisha tertawa. Ah tidak! Lebih tepatnya meledek

"Rayyyy cepettt gak usah banyak ngomong deh sebelum kakak sumpel mulut kamu pake tissue kloset mau??"

"Ih kakakkkkk berisik deh!! Sana pergii jangan didepan situ kak aku grogi ni haha," kelakar Raisha.

"Dekkk cepetan dah luu! Kakak telat ke kampus nih argh," sergah Kheyla

Kheyla kemudian pergi menjauh dari depan kamar mandi dengan wajah kesalnya, kemudian ia memilih untuk duduk disebelah rak dapur. Yang mana tempat tersebut bersebelahan dengan kamar mandi yang ada disebelahnya.

Raisha pun keluar. Ia melihat kakaknya yang sedang duduk didapur dengan tatapan kesalnya.

"Gila lu Ray! Lu lebih lemot dari pertumbuhannya upin ipin tau gak? Lama lama gu__"

"Huh! Kak Khey! Gak ada malu banget! Katanya mau bawa preman komplek. Mana? Haha palingan baru kakak panggil premannya kakak udah ngacir duluan. Gak inget kak waktu kakak nganter aku ke warung sebelah? Hahah," pungkas Raisha.

Kheyla berdiri dari kursinya lalu melempar handuk yang sedari tadi melekat dilehernya, sambil mengejar kecil adiknya yang menyebalkan. Namun, Raisha justru membalasnya dengan tertawa terbahak bahak melihat ekspresi lucu kakaknya tersebut.

******


Raisha beranjak dari kamarnya dengan seragam sekolahnya yang rapi, juga rok pendek abu abu yang terlihat pas ditubuhnya. Tidak lupa dengan atribut-atribut yang tak pernah ia lupa. Ditambah dengan rambut terurai, juga jepitan putih yang ia tempelkan di sisi kiri rambutnya menambah kecantikannya yang terlihat semakin sempurna. Raisha menuruni anak tangga satu persatu menuju lantai satu. Ia melihat bunda dan kedua asisten keluarganya yang tengah sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk keluarganya.

RAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang