R A Y 18: Lagi Lagi✔

25 1 0
                                    

Terlalu mudah seseorang memberi alasan, dan terlalu cepat penerima mengiyakan. Sebodoh ini.

AldoDelvano

Senja bersiap mewarnai langit dengan jingganya, mengatur posisi dan kesesuaian akurasi. Raisha duduk di selasar kelasnya menatap langit, kemudian merekahkan senyumnya.

"Hallo senja, tetap seperti ini. Tetap menjadi yang terhebat dalam menepati janji." Raisha tersenyum, lalu terdiam beberapa saat.

"Belajar dari senja. Tepatin janji lo, ayo!!" Gavin memecahkan lamunannya, Raisha membelalakan matanya, ia baru teringat, tadi Gavin mengajaknya belajar bersama untuk persiapan olimpiade bulan depan. Ia masih terdiam ditempat, ia merasa canggung menuruti perintah seniornya yang satu ini.

"Kenapa diem? Nyuruh senja tepatin janjinya,tapi Sendirinya? Bodoh lo!"

"Taa...tapi, gue boleh minta sesuatu?" Mohonnya.

"Apa?" Gavin mengangkat sebelah alisnya

"Gimana kalo jangan sekarang? Lagian olimpiade kan masih bulan depan, lo bisa__,"

"Gue bilang sekarang ya sekarang!! Bantah? Gampang aja,Gue laporin pak Bagus!"
Raisha hanya menunduk lemas, ia tak berani melakukan perlawanan. Lalu mereka mulai berjalan menuju parkiran. Langkah Raisha terhenti, matanya terfokus pada laki laki yang tengah membonceng perempuan di gerbang sana. Iya, itu Aldo bersama... lagi lagi Kirana.

Gavin datang membawaa motornya kearah Raisha, Gavin mengerenyitkan dahinya, melihat Raisha yang terlihat terus cemberut, lalu ia menatap kearah tatapan Raisha, Gavin memiringkan senyumnya.

"Cihhh... brengsek! Masih aja lo pertahanin cowok sebrengsek dia. Bodoh lo!"
Raisha menatap Gavin, ia berdecak kesal lalu langsung menaiki motornya, kemudian mereka pergi.

Diperjalanan, Raisha masih membisu, memikirkan apa yang tadi ia lihat. Semua memutar dikepalanya tanpa terasa airmatanya menetes membuatnya terisak.

"Ehh..ehh__,"
Raisha terheran, pasalnya motor Gavin kini berhenti di sebuah danau yang begitu luas. Bukan taman, kafe atau tempat lainnya yang layak dipergunakan untuk belajar. Ia menuruni motornya kemudian menatap Gavin kesal

"Lo apaansih kok bawa gue kesini, katanya mau belajar, ini kok di danau? Mau belajar jadi belut lo kak?" beo Raisha.

"Lo nangis! Gak bisa gue boncengin cewek nangis!"

"Ja..jadi lo tau gue nangis?"

"Jelas lah, lo narik ingus lo kenceng banget tadi!"

Raisha mengumpat malu, ia menenggelamkan wajahnya. Gavin memutar bolamatanya malas kemudian duduk ditepi danau, meresap udara lalu ia hembuskan dengan tenang disana. Raisha mendekat ke arah Gavin kemudian duduk disampingnya.

"Kak..."
"Hmmm.."

"Apa lo pernah pacaran sebelumnya?"

"Pernah. Kenapa?" Gavin memfokuskan tatapannya ke sungai

"Emmm... lo pengen pacar lo bersikap kayak gimana sih ke lo?"

Aldo memiringkan senyumnya.

"Cukup bisa jaga kepercayaan gue aja."

RAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang