Kepercayaan, merupakan sosok paling mematikan.
Ketika telah mati, akan sangat sulit untuk
Hidup kembaliRaishaAnn
"Kak, sebaiknya lo masuk dulu, luka lo bisa infeksi kalo gak di obatin," ucap Raisha seraya melepaskan helm nya kemudian menaruhnya di motor Gavin.
"Gak perlu Ray, gue harus balik sekarang."
"Kak... please kali ini aja nurut sama gue, gue cuma pengen obatin luka lo doang. Pleasee.." ucap Raisha dengan memasang Sad face andalannya. Gavin menghela nafasnya, kemudian ia mengangguk, menuruti ucapan Raisha. Raisha tersenyum penuh kemenangan kemudian memasuki rumahnya.
"Bentar ya kak, tunggu disini, gue mau ngambil kotak P3K dulu,"
"Ehhh...tunggu Ray." Raisha menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah Gavin
"Gu.. guee gak enak sama bokap nyokap lo. Gue balik aja ya."
"Jangan kak. Bunda sama kak Kheyla lagi Check up ke dokter."
"Check up?? Siapa yang sakit?"
Raisha menunduk, kemudian menatap Gavin kembali
"Emmm...nanti yaa kapan kapan aja gue jelasinnya. Sekarang gue obatin luka lo dulu. Tunggu sebentar."
"..."
Setelah beberapa menit akhirnya Raisha selesai mengobati luka Gavin akibat bogeman Aldo. Kemudian Raisha mengantar Gavin keluar. Langkah Gavin terhenti ketika Raisha memanggilnya.
"Kak!! Gu.. gue mau minta maaf soal Aldo. Gue minta maaf, gara gara gue lo__,"
"Udahlah gak usah lo fikirin, gue gak apa apa. Lo juga, gak usah marah sama Aldo."
"Kenapa gue gak boleh marah? Gue kecewa kak sama Aldo."
"Aldo itu cemburu sama lo, itu berarti dia sayang sama lo!"
"Tapii__,"
"Udah. Gue balik dulu. Thanks udah obatin luka gue."
Gavin kemudian pergi meninggalkan rumah Raisha. Raisha menatap kepergian Gavin, ia menghela nafasnya, kemudian memasuki rumahnya.
****
"Ray, besok ulangan kimia, nanti lo jangan budek mendadak ya Cha-kuuu." Nayla memeluk Raisha menggoda
"Ihh lepasin ah!! Jijik gue." Nayla mengerenyitkan senyumnya.
"Heh! Lo tuh ya panggil nama gue konsisten dikit ngapa sii? Ray ya Ray. Cha ya Cha. Inimah Ray di gubris, Cha digubris."
"Ihh apasihhh, nama panggilan doang. Ribet bangett lu!! Kan luu Raichaaa tercaiyang gue, apalagi kalo ditambah contekan kimiaaa, aduhh makin sayangg dong gue."
"Najis."
"Ah iya Ray. Pulang sekolah lo ada acara nggak?"
"Banyak."
"Kemana??"
"Nemenin bunda ketemu Siwon, nemenin bunda nonton BTS, nemenin bunda ketemu Kim Taehyung, nemenin bunda ngedate sama Sehun, nemenin bunda jal__, Awwww!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAY [END]
Fiksi RemajaNyatanya, yang kita percayai tak akan pergi pada akhirnya akan pergi juga, karena pada dasarnya, kita hanya manusia biasa yang hanya mampu merencanakan sedangkan yang mengaturnya segalanya adalah tuhan. Raisha tak pernah membayangkan sebelumnya bahw...