R A Y 26: Hurt✔

33 2 0
                                    

"Besok gue jemput."

Raisha mulai turun dari mobil Gavin. Mereka kini berada di depan rumah Raisha.

"Huh huh huh alhamdulillah akhirnya gue bisa keluar dari mobil lo. Akhirnya gue bisa ngomong lagi aduhhh gak kuat gue," ucap Raisha dengan nafas tersenggal

Gavin kemudian tertawa. Meski sedikit, suaranya terdengar cukup jelas oleh Raisha.

"Eh? Mr.Kanker ketawa?? Gak salah gue??"

Gavin kemudian tersenyum kearah Raisha kemudian pergi.

"HEH! MISTER!! TUNGGU! GUE LUCU KAN? NGAKU LO! HAHAHHA." Raisha berteriak kepada Gavin yang telah pergi cukup jauh dari hadapannya.

Raisha kemudian mulai melangkahkan kakinya untuk memasuki rumahnya kemudian ia menggaruk tengguknya yang tak gatal.

"Bukannya tadi gue abis mewek ya? Kok gue sekarang malah cengar-cengir gini sih? Hahah. Kok bisa sih cowok super cold itu hibur gue ahahah."

Raisha kemudian merebahkan dirinya diatas kasur.

Drrtttt drtttt
Raisha mengambil handphone nya didalam tas.

Aldo Delvano♡
Raisha. Maafin aku

Gue minta putus.

Tarik ucapan kamu Raisha!!

Raisha menatap nanar ponselnya dengan mata berkaca-kaca.

"Gue udah pertimbangin semuanya Al, belakangan ini, entah kenapa gue jalanin hubungan sama lo hambar banget. Apalagi setelah gue tau lo udah... punya calon istri." Raisha tersenyum sinis pada dirinya.

Kriiinngggg kriiingg

Aldo Delvano is calling.....
Raisha kemudian mengangkat teleponnya

Raisha! Tarik ucapan kamu!!

Gue udah yakin Do.

Raisha gue perlu jelasin semuanya
Sama lo. Please.

Gak perlu kok.
Gue udah ikhlas

Kita ketemu ya sekarang?

Gue lagi capek. Lagian,
Kasian Zerika. Lo temenin dia aja.

Ray__,

Tutttt... tuttt... (sambungan terputus)

Raisha kemudian membanting ponselnya sembarang diatas kasur kemudian ia menangis.

Ini akhirnya. Lo duluan sekarang yang rusak kepercayaan gue. Lo ingkar janji Do. Lirih Raisha.

Raisha kemudian berinisiatif mengambil buku hariannya. Seingatnya, pertamakali ia pakai sewaktu dia dan Aldo jadian.

"Hehe sekali lagi maaf ya buku, gue pake lo pas gue butuh doang aheheh," ucap Raisha kepada buku hariannya.

Raisha kemudian membuka satu lembar kertas. Lalu Raisha tersenyum melihatnya.

Tulisan itu ia tulis saat ia meresmikan hubungannya dengan Aldo.

RAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang