18.BBMH

16.1K 517 12
                                    


Setelah acara selesai kini saatnya gue mau rebahan. Badan gue pegel banget. Apalagi kaki gue jadi lecet. Karena efek gue makai high heels.

Saat gue berusaha membuka resleting baju, tapi gak bisa-bisa hehan gue. Gue jadi kewalahan gara-gara buka baju laknat ini.

Karena gue lelah gue duduk di atas kasur. Karena gue capek banget gara-gara buka ini baju. Sekalian aja gue mijit kaki gue yang lecet and sakit.

Saat gue lagi enak-enakkan mijit kaki gue.
Tiba-tiba ada suara orang yang lagu buka pintu kamar gue. Siapa coba ganggu ketenangan orang aja

Ceklek...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ternyata kevan. Gue bingung ngapain coba dia masuk kamar gue. Jangan bilang gue harus satu kamar sama dia. Ngk gue gak mau enak aja dia mau tidur di kamar gue. Emang dia siapa.

Ehhh..tolol banget sihh..Lo key. Dia kan suami Lo. Ehh..sejak kapan gue ngaku dia suami gue itu hanya di kedua keluarga aja.

"Hehh..lo ngapain ngelamun. Jangan mikir yang itu dulu gue masih capek. Entar aja ok. Tenang aja pokoknya gue lo pasti puas." Kata Kevan sambil tersenyum evil.

Gue masih gak nyambung. Karena dia tiba-tiba membuyarkan lamunanku. Tapi gue masih mencoba mencerna apa yang di bilang Kevan. Perasaan ada yang janggal dengan kata kata Kevan. Apa maksudnya itu sumpah gue masih gak ngenggeh.

Lama bergulat dengan pikiran gue. Gue baru nyadar apa maksudnya. Dasar Kevan kapan dia gak mesum coba. Walaupun sadar gue gak bakal kasih keperawanan gue ke dia bisa bisa anak gue entar ikut mesum kayak dia.

"Ihhh..Kevan Lo mesum banget sihh. Gue gak mikir tentang itu yaa,, pikiran lo aja yang mesum. Dasar." Kata gue dengan sewot.

"Ehh..key kalau cowok gak mesum. Cewek gak bakalan bisa hamil. Mikir donk sapa yang punya sperma." Kata Kevan.

"Hehh..itu sih enaknya buat yang cowok. Dia gak tau apa yang dirasakan cewek. Ehh..kok lo malah bahas itu sih." Kata gue dengan datar.

"Alah key gak usah datar datar kek. Sama suami aja datar. Dosa lohh, tapi kan Lo yang mancing gue bicara gitu."kata Kevan.

"Serah lo aja." Kata gue. Gue lupa apa tujuan dia kesini. "Tunggu Lo mau apa kesini." Kata gue dengan penuh kecurigaan.

"Yaaa,,gue tidur disinilah."

"Gak bisa."

"Apa sih yang gak bisa."

"Najis." Kata gue sambil ngusir dia. Saat gue turun dari kasur gue terjatuh. "Sawer sihh."

"Udah sini gue bantu, mangkanya jangan suka melawan sama suaminya. Kena karma kan Lo." Katanya sambil bantu gue berdiri.

"Lo itu iklas gak sih nolong gue." Kata gue dengan sewot. Yang di tanya malah mengedikkan bahu acuh. Dasar Kevan kalau gak bikin orang kesel gak bisa.

"Udah kan awas gue mau tidur. Dan kenapa Lo tetep pakai baju it. Gak ribet apa, gue aja yang liat kasian sama lo nya aja." Katanya

"Ngk bisa lo cari kamar lain." Kata gue, yang gk mau kalah.

"Kata momy and Daddy lo harus tidur di sini. Katanya kalau suami istri gak tidur satu kamar apa lagi gak tidur satu ranjang dosa lohh. Apa lagu itu lo yang gak mau tidur sama suami lo sendiri." Katanya

"Mau ceramah. Mending di masjid." Kata gue dengan datar

"Gue hanya ngasih tau bocah." Katanya

"Apa sih gue gak bocah yaaa."

Bad Boy My Husband ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang