Bad Boy My Husband END

30. Pagi yang buruk

Sekalinya pelakor tetap aja pelakor

_key_

____________________________________________________________

Setelah kejadian tadi gue memutuskan untuk kembali ke apart kita. Dan membereskan baju2 gue,,membersihkan apart,,mencuci baju. Dan sekatang gue lagi masak mie instant dan telur mata sapi karena gue belum belanja.

Malam harinya gue mencoba menghubungi Kevan karena sekarang jam menunjukkan pukul 12.00 malam.

Telpon pertama gak diangkat sampai telpon ke tiga baru diangkat

"Hallo,,siapa ya nelpon malem malem gini."

Deg.

Suara itu adalah suara Riska si cewek ular. Mata gue memanas. Apa benar Kevan selama ini tidur dengannya. Dan kenapa nomer gue gak dia simpen

"Hallo,,hallo,,kalau gak jawab gue tutup nie telponnya. Ganggu orang tidur aja."

"Ha--hallo,,Kevannya ada gak."

"Ada lagi tidur di samping gue,,lo siapa."

Air mata gue keluar dengan sendirinya dan dada gue juga terasa sesak dan sakit.

"Boleh tolong bangunin gak gue perlu sama dia. Dan lo siapanya dia."

"Lo Keyra ya."

"Kalau iya kenapa."

"Haha suami lo lagi tidur bareng gue dan gue gak tega membangunkannya karena dia tidur nyenyak banget. Suruh siapa lo tidur terpisah. Dia cowok normal kali key dia juga perlu di penuhi kebutuhan biologisnya. Tapi lo gak pernah layani dia."

Membuat gue terdiam. Apa yang dia bilang itu benar.

"Kenapa diam. Hem."

"Bacot. Dasar gak punya ahlak lo."

"Haha Key--Key dari pada lo sakit hati terua mending lo ceraiin deh Kevan deh karena sebentar lagi dia bakal menjadi milik gue."

"Dan gue gak akan cerai sama Kevan cuman gara2 pelakor."

"Udahlah key gue ngantuk mau lanjutin tidur dulu ya. Dan besok gue bakal kasih hadiah di pagi hari buat lo. Dan disitu hari2 buruk lo di mulai. Selamat mimpi indah hanya untuk saat ini keyra."

Tut.

"HHAAAAAHHH SSIIIAAAAALLAANAANNNN." Teriak gue sambil melempar hp gue ke kaca rias

"GUE GAK AKAN BIARKAN ITU RISKA." Teriak gue.

Yang bisa gue lakuin sekarang hanyalah menangis. Kerena lelah dengan nangis gue tertidur.

9.00 WIB.

Hari sudah pagi tapi Keyra masih tidur dengan nyenyak. Sinar matahari yang masuk lewat celah jendela sama sekali tidak mengusik tidurnya key. Mungkin dia kelelahan karena tadi malam dia nangis.