Prolog

10.4K 486 2
                                    

Wendy berlarian di antara pengunjung restoran untuk mengejar Yogi, suaminya. Semua mata pengunjung menatap dirinya beragam. Ada yang heran, marah, bingung, dan banyak lagi.

"Mas! Dengerin aku dulu" Panggil Wendy menarik ujung jas Yogi. Mencegah pria itu pergi lebih jauh lagi.

Yogi masih tidak bergeming dengan langkah kakinya yang semakin cepat. Meninggalkan Wendy lagi di belakang

Wendy sampai menyalahkan kakinya yang terlalu pendek. Sehingga tidak bisa menyamai langkah Yogi yang panjang.

"Mas!" Jerit Wendy putus asa.

Yogi menghentikan langkahnya dan menghembuskan napas kasar. Dia membalikan badanya menghadap Wendy yang sudah menahan tangis.

"Dengerin penjelasan aku dulu Mas. Jangan buat presepsi sendiri. Aku nggak ada hubungan apa-apa sama teman kamu itu" Ucap Wendy menarik tangan Yogi kedalam genggamanya.

"Jadi ini alasan kamu sering keluar?" Tanya Yogi sambil tertawa.

"Gi, jangan kaya gini" Wendy menatap Yogi takut. Lebih baik Yogi marah mengeluarkan sumpah serapahnya.

Dibandingkan Yogi yang tenang seakan tidak terjadi apa-apa.

"Oke kalau kamu lebih milih si brengsek itu daripada aku sama Arin. Aku nggak maksa. Tapi hak asuh Arin, aku yang ambil" Ucap Yogi tenang lalu melepaskan pegangan Wendy pada tangannya. Dan lansung meninggalkan Wendy sendiri.

Setelah Yogi pergi. Wendy berjalan gontai ke kursi terdekat. Dia menutup wajahnya dengan telapak tangan.

"Wen... kamu nggak papa? Tadi aku lihat Yogi"

Wendy mendongakan kepalanya. Dia melihat Taedy sudah berdiri di hadapanya dengan raut wajah khawatir. Memang saat Yogi menghampirinya. Taedy sedang ke kamar kecil.

"Aku kehilangan Yogi, Taed. Arin juga kehilangan Mamanya. Aku musti bilang apa sama Ibu?" Ucap Wendy mengingat Ibunya di Jogja.

Pasti Ibunya terkejut ketika mendengar kabar cerai Yogi dan dirinya. Padahal Ibunya sangat mengharapkan Wendy langgeng dengan Yogi, Karena Yogi sudah banyak membantu.

Taedy menatap Wendy prihatin. Dia bukannya tidak tau kalau penyebab perkelahian antara Wendy dan Yogi pastilah dirinya. Yogi menganggap Taedy dan Wendy memiliki hubungan spesial.

Padahal sama sekali tidak. Yogi dan segala pikiran negatifnya.

"Kamu tenang aja dulu. Nanti aku coba ngomong sama Yogi" Taedy mengelus punggung Kinan supaya wanita itu tenang.

Namun di kejauhan sana. Yogi menyaksikan semua itu. Dia mengepalkan tangannya. Lalu benar-benar meninggalkan restoran yang digunakan istrinya menemui selingkuhannya.

Setelah ini Yogi tidak akan membiarkan anaknya bertemu dengan Wendy. Biar bagaimana pun Wendy berselingkuh. Yogi tidak akan memaafkan Wendy apapun alasanya.








=======================

Tbc

Rahasiaku [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang