"37"

34.5K 584 16
                                        

Seiring hari terus berjalan berganti bulan hingga kini masa kehamilan Fakhira telah menginjak bulan ke-9 inilah waktu-waktu dimana ia harus bersiap-siap menunggu waktu untuk ia melahirkan.

Menginjak kehamilan yang semakin besar kebiasaan yang mungkin sebagian orang melihatnya aneh,terus ia lakukan,misalnya ketika makan atau duduk bersantai sambil ngemil maka ia akan menaruh piring cemilannya diatas perutnya sendiri yang digunakan sebagai meja makan,sontak itu yang selalu membuat suami dan anaknya sering ngomel-ngomel sendiri,tapi ketika ditegur malah mewek,yah itulah hormon bumil.

"Mom,Daddy kapan pulangnya?"ujar Geraldine yang tengah bersantai dengan Fakhira di depan tv sambil ngemil.
"Mmm...kayaknya 2 hari lagi deh, emangnya kenapa anak mommy nanyain Daddy mulu?"ujar Fakhira lalu bertanya kembali,sambil tangannya mengelus kepala Geraldine.
"Liat tu,perut mommy dah besar,nanti kalau mommy kesakitan siapa yang bakalan gendong mommy,soalnya kata teman aldine waktu itu mamanya kesakitan pegang perutnya terus kayak mommy nih,terus papanya langsung gendong mamanya lalu dibawa ke rumah sakit,dan disana dia dapat adik mom"ujar Geraldine menceritakan cerita yang temannya katakan saat mamanya melahirkan.
"Oh so sweet,anak mommy perhatian banget,tambah cinta deh,mmm tenang aja mungkin pas Daddy dah pulang baru deh kayaknya mommy lahiran"ucap Fakhira menenangkan anaknya.
"Tap..tapi mom....."
Tiba-tiba Fakhira kontraksi
"Akhhh akhhh sakit uh uh uh akhhh"
"Mom..mom kenapa mom"
"Akhhh tolong nak,telponin akhhhh uh uh om vanio"ujar Fakhira sambil kesakitan,baru saja mereka membicarakan soal kelahiran dan sekarang

Ting
"Hallo om...tolong om mommy kesakitan,aldine gak bisa apa-apa hiks hiks om tolongin mommy aldine"suara Geraldine sambil menangis.
Vanio tahu pasti terjadi sesuatu dengan kakaknya,mana kakak iparnya sedang di luar negeri lagi.
"Oke boy,tenang dulu sekarang kamu temani mommy,om akan segera ke sana,ingat jangan tinggalin mommy kamu"jawab vanio dan langsung memutuskan telpon tersebut.

Tak butuh waktu lama vanio sudah datang dengan nafas beratnya.

"Kak,ayo kita ke rumah sakit"ujar vanio dan langsung menggendong kakaknya keluar dan diikuti juga Geraldine.

Dengan kecepatan diatas rata-rata saking paniknya mereka telah sampai di rumah sakit.

"Dokter-dokter tolong ini mau melahirkan"teriak vanio dan langsung di tangani oleh dokter kandungan
"Maaf mas,mas tunggu diluar dan selesaikan biaya administrasi biar kami yang menangani pasien"ujar suster tersebut

Mendengar ucapan suster itu vanio segera menyelesaikan administrasi,sampai ia lupa bahwa ia melupakan Geraldine,dengan panik ia mencari Geraldine dan ia menemukan anak itu di depan ruang persalinan Fakhira.

"Ekhm....boy,jangan sedih dong mommy kamu pasti kuat, sekarang kita beritahu Daddy kamu oke,jangan nangis lagi yah"ujar vanio sambil meletakkan Geraldine dipangkuanya.

"Ha..hallo Daddy"ucap Geraldine terbata-bata
"Yes boy why?"ucap di seberang
"Mom..mommy dad,mom masuk rumah sakit hiks hiks,maaf dad aldine gak bisa jagain mommy dengan baik hiks hiks"ucap Geraldine sambil terus menangis
"Oke boy,kasih telponnya sama om vanio,kamu jangan nangis ya,gak boleh nangis kamu harus kuat buat janggain mommy sama dedek bayi oke"ucap Dion menenangkan anaknya.

"Hallo Van,bisa jelaskan maksud aldine tadi?"tanya Dion penasaran
"Kak Fakhira aku bawa kerumah sakit,kayaknya lahiran deh,sebaiknya mas pulang aja deh"

Dan tanpa sepatah kata pun dion langsung mematikan telepon itu.

Setalah satu jam perlalu.
Owwekkk
Dan terdengar tangisan bayi yang baru lahir itu,tak berselang lama muncul Bu dokter.
"Maaf apakah anda suami pasien"ucap ibu dokter tersebut yang baru keluar dari ruang persalinan
"Eh,bukan dok,saya adiknya,lalu bagaimana sekarang keadaan kakak saya dok?"tanya Dion
"Oh,begitu kondisi pasien sekarang tengah beristirahat dan keadaan bayinya sangat sengat dan sekarang masih dalam pembersihan,nanti bila suami pasien telah datang maka, secepatnya-
"Maaf saya suaminya dok, bagaimana keadaan mereka?"tanya Dion tiba-tiba datang.
Sambil tersenyum dokter itu memaklumi keadaan suami pasien.
"Sebaiknya anda melihatnya secara langsung dan segera mengazankan bayi anda,dan kalau begitu saya permisi dulu"ucap dokter tersebut.

Dion langsung bergegas masuk dan tak lupa vanio dengan menggendong Geraldine.

"Sayang are you oke?,"ucap dion mencium kening Fakhira,dan dijawab dengan anggukan oleh Fakhira.
"Makasih sayang,kamu telah melengkapi keluarga kita, terimakasih banyak,kamu pelangkap segalanya.

Lalu Dion beralih kepada bayinya yang ternyata ia dititipkan seorang bayi perempuan yang begitu sehat dan terlihat ayu walaupun masih bayi,setalah mengazankan bayinya Dion kembali membaringkan bayinya ke box khusus bayi.

"Makasih van,and my boy kalian berdua telah menyelamatkan istri ku,tanpa kalian,apalah yang akan terjadi"ucap Dion tulus
"Sama-sama mas,itu juga kewajiban kita,jangan menyalahkan diri mas,karena tidak bisa membantu kak Fakhira saat melahirkan"ucap vanio menenangkan kakak iparnya itu.
"Iya mas,mas gak perlu sedih,yang penting sekarang keluarga kita telah lengkap,ada mas,aldine,dedek bayi,dan juga vanio,kita semua harus saling mendukung"ucap Fakhira ikut menenangkan sang suami.

1 bulan telah berlalu kini Fakhira merasa kehidupannya telah lengkap,ia bersyukur memiliki suami yang dulu bosnya yang baling bossy namun dapat memberikan perlindungan dan kebahagiaan yang sempurna dan tak lupa anaknya yang kini telah melengkapi hidupnya.
Fakhira sangat bersyukur kepada Tuhan telah memberikannya kebahagiaan dalam bentuk keluarga kecil ini

"Ishhh mommy liat dedek Syifa masukin tangan kemulutnya"ucap Geraldine yang tengah bermain dengan Syifa,yang ditanggapi Fakhira dengan senyuman.

Yah Dion telah memberikan nama SYIFAZAKYA ABRAHAM LINCOLN

"makasih sayang telah melengkapi keluarga kecil ini"ucap Dion dan langsung mencium kening sang istri

Inilah kebahagiaan yang tak bisa dibeli, kebersamaan,dan rasa saling percaya yang dapat menjadi fondasi kokoh dalam kehidupan berumah tangga,jagalah berlian yang tersembunyi dalam lumpur dari pada memungut emas batangan dipinggir jalan,jagalah dan terus percaya sebagai suami istri karena itulah ridho menuju ilahi.

                             Tamat


Aduhhh melow banget gue jadi author

Dan jangan gunjing author yang gak bisa buat part extra and jangan hina yah buat author yang gak bisa nulis pas masa persalinan Fakhira itu,karena author gak pernah hamil, maklum lah yah,namanya gadis belum nikah ya gak?

Maafkan atas kesalahan yang pernah author perbuat pada kalian

Dan jangan lupa kan authornya
Dipastikan author bakal buat cerita baru lagi ber-genre romance tapi yang hot" Daddy(duda)

Oke sampai sini perjalan kita jangan good bye
Tapi see you next again
He
He
He
He
#jayzu😘

Siap Pak Bos(My Sweet Duda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang