You hold me without touch, you keep me without chain. I never wanted anything so much than to drown in your love, and not feel your reign.ㅡGravity; Sara Bareilles.
Amarah memenuhi hati Arjuna. Ia marah ketika tidak menemukan Shinta di tempat perempuan itu seharusnya menunggunya tadi. Panggilan telepon darinya pun, tidak ada yang diangkat. Sembari menggeram tertahan, Arjuna masih terus mencoba menghubungi nomor Shinta, dan untuk kesekian kalinya, Shinta tidak mengangkatnya.
"Jun, what's wrong?" Dara menepuk pelan pundak Arjuna. Membuat sang empunya menoleh.
"Ngga pa-pa, Ra." Jawab laki-laki itu dengan suara datar.
"Ayo kesana lagi. Aku kenalin ke temen aku."
Arjuna mengangguk. Mengikuti langkah Dara yang saat ini menggandeng tangannya. Rasa marah masih memenuhi sebagian hati Arjuna. Ia tidak habis pikir Shinta berani meninggalkannya tanpa pamit. Mungkin Shinta lupa, setengah dari diri Arjuna yang sekarang adalah iblis yang bisa melakukan apa saja kepadanya.
"Juna, ini temen aku." Suara Dara membuat Arjuna buru-buru mengembalikan fokusnya yang sempat buyar karena Shinta.
Arjuna tersenyum tipis. Garis angkuh pada wajahnya menambah ketampanan yang ia miliki. Laki-laki itu menyambut uluran tangan perempuan dengan dress berwarna maroon dan rambut panjang yang tergerai itu.
"Prita."
"Arjuna."
Setelah sesi kenalannya dengan Arjuna, perempuan bernama Prita itu tersenyum. "Kayanya gue ganggu deh kalo disini."
Arjuna mengangkat satu alisnya, tidak mengerti dengan perkataan Prita. Berbanding terbalik dengan Dara yang kini mengulum senyum.
"Gue kesana ya, Ra, Juna. Have fun!"
Dara semakin mendekat ke arah Arjuna, bahkan berakhir dengan kembali menggandeng tangan laki-laki itu. "Jun, inget ngga sih dulu waktu SMA kita sering banget disangka pacaran?" Dara tertawa pelan mengakhiri kalimatnya.
Lain halnya dengan Arjuna, laki-laki itu hanya tersenyum tipis. "Ra, i have to go now."
"Kamu mau kemana?"
"Pulang." Jawab Arjuna dengan kalimat yang sangat singkat. Sisi dingin laki-laki itu semakin kentara.
"Kamu ngga mau have fun dulu sama aku? Kita udah lama ngga ketemu, loh."
"Sorry, Ra i have to go now." Suara Arjuna terdengar semakin datar. Arjuna melepas paksa tangan Dara yang bertengger manis di tangannya. Kemudian, laki-laki itu merapikan jas yang dia kenakan, sebelum akhirnya berjalan pergi meninggalkan tempat itu.
Dara masih berdiri disana, memandangi punggung Arjuna yang semakin menjauh dengan perasaan kesal dan rasa tidak terima.
Sementara Arjuna, tangannya mengepal kuat. Ia semakin kesal karena Shinta benar-benar tidak menghubunginya atau sekedar mengiriminya pesan singkat sampai saat ini. Langkah Arjuna tertuju pada seorang kolega bisnisnya, yang sekaligus adalah tuan rumah dari pesta ini.
"Pak Dirga."
Suara Arjuna membuat seorang laki-laki jangkung dengan stelan jas yang sama mahalnya itu menoleh ke arah Arjuna, menghiraukan sebentar orang yang tadi diajaknya bicara.
"Ah iya, Pak Arjuna, bagaimana pestanya? Anda menikmatinya?"
Arjuna melempar senyum, lalu menganggukkan kepala. "Sangat, ini sangat luar biasa. Tapi sepertinya saya harus pulang sekarang. Ada urusan lain yang harus saya selesaikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
OCEAN OF PAIN ✓
Fanfiction[completed ✓] ❝ All i want is just drown in your love, not in your ocean of pain. ❞ ©fallforten, 2019