31 | Last Breath

2.3K 333 158
                                    


I love hard
and i break
just as hard as i love.

Gemma Troy.






Juna

Kamu ngapain ngirim foto itu?|15:25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu ngapain ngirim foto itu?|
15:25

Juna?|
15:50

Jun, jangan cuma diread|
16:06

Arjuna, angkat teleponku|
16:10

Aku kesana, jangan aneh aneh|
read

Pukul empat lebih lima belas, angka yang tertera pada layar ponsel milik Shinta. Perempuan itu tiba-tiba merasa gelisah ketika Arjuna hanya membaca balasan pesan darinya sekali lagi. Dua kali telepon darinya juga diabaikan. Ini kali pertama Arjuna menghubunginya lagi setelah pertemuan terakhir mereka di rumah Arjuna lima hari yang lalu.

Gambar yang dikirimkan Arjuna tadi adalah pemandangan dari rooftop kantor milik lelaki itu. Shinta masih sangat ingat bagaimana dulu Arjuna beberapa kali mengajaknya kesana. Dan sekarang Shinta khawatir, takut Arjuna akan macam-macam.

Shinta buru-buru mencari kontak milik Rama. Setelah ketemu, Shinta langsung menelepon laki-laki itu. Kakinya tidak berhenti bergerak ketika nada sambung masih terus berbunyi.

Angkat... Angkat.

Perasaan lega memenuhi hati Shinta ketika Rama akhirnya mengangkat teleponnya. Tanpa basa-basi, Shinta langsung mengatakan apa maksudnya menelepon setelah suara berat Rama menyapa telinga. "Halo, Ram. Rama, tadi Juna tiba-tiba ngirim foto dari atas rooftop kantornya. Aku tanya kenapa, cuma dibaca sama dia. Terus aku telepon juga ngga diangkat. Aku takut dia mau aneh-aneh, Ram." Kekhawatiran terdengar jelas pada nada suara Shinta.

"Terus kamu mau kesana?"

"Iya, aku khawatir. Kamu tau sendiri kan Arjuna orangnya gimana?"

Ada jeda selama beberapa saat sebelum Rama menjawab lagi, kalau Shinta bisa melihat wajah Rama saat ini, wajah laki-laki itu langsung berubah masam. Kebahagiaan Rama beberapa hari ini karena hubungannya dengan Shinta yang perlahan mulai mengalami kemajuan, harus diganggu lagi oleh Arjuna. Tapi, tidak mungkin Rama melarang Shinta pergi dan malah membuat proses pendekatan mereka jadi renggang lagi.

"Yaudah kamu kirimin alamat kantornya Arjuna, nanti kalo ada apa-apa kamu kasih tau aku biar aku bisa langsung kesana."

"Iya, Ram. Makasih banyak, ya. Aku tutup dulu."

"Iya, kamu hati-hati."

OCEAN OF PAIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang