It's time i let you go. i made mistake,
go writing your name on my heart.ㅡAlesia cara, Trust my lonely.
"I love you and you knew it."
"Aku udah punya pacar dan kamu juga tau itu."
Ruangan itu diliputi ketegangan. Kedua laki-laki dan perempuan disana berdiri berhadapan. Si perempuan tetap tidak mau kalah. Menatap si laki-laki dengan penuh tuntutan. Sedang si laki-laki terlihat begitu frustrasi.
Sejak beberapa menit yang lalu, Dara terus-terusan memaksa Arjuna untuk memutuskan hubungannya dengan Shinta. Padahal semalam, Arjuna sudah jelas-jelas menolaknya.
"Kalo kamu sayang sama aku, harusnya kamu seneng liat aku bahagia. Aku udah pernah hancur dan kamu juga tau soal itu."
"Aku tau kamu gunain Shinta supaya kamu bisa lupa sama Oliv. Aku juga bisa bikin kamu lupa sama Oliv, Jun. Aku bisa gantiin posisi Shinta."
"Engga, Ra, aku sama sekali udah ngga peduli lagi sama Oliv. Aku sayang sama Shinta sebagai Shinta. Aku pacaran sama Shinta karena aku emang cinta sama dia."
"Tapi perlakuan kamu ke dia sewaktu di pesta ngga menunjukkan kalau kamu cinta sama dia." Dara masih mencoba mencari argumen untuk menyudutkan Arjuna.
"Aku menghargai kamu waktu itu. Kita udah lama ngga ketemu. Dan soal aku marah ke Shinta, I just scared to losing her. I love her so much."
Jawaban Arjuna benar-benar di luar dugaan Dara. Hatinya mencelos, sakit. Perempuan itu akhirnya hanya bisa terdiam menatap Arjuna dengan mata berkaca-kaca.
Arjuna mendesah panjang, kemudian mengikis jarak mereka, dia menarik Dara ke dalam pelukannya. "Ra, jangan berharap sama aku. Aku ngga akan pernah mau melepas Shinta. Aku sayang sama dia."
Dara tidak pernah menyangka jika orang yang dia cintai selama bertahun-tahun, secara tegas menolaknya. Hati dan harga dirinya hancur. Ekspektasinya sendiri yang menjatuhkannya, menghancurkan segalanya.
"Cari laki-laki lain yang udah pasti sayang sama kamu, karena aku ngga bisa."
"Oke, aku ngerti." Suara Dara yang biasanya tegas itu, kini hanya lirih dan terdengar sedikit bergetar. "Tapi aku boleh, kan, minta satu permintaan ke kamu? Setelah ini aku janji, aku ngga akan ngejar-ngejar kamu lagi."
"Apa?" Arjuna merenggangkan pelukannya, agar dia bisa melihat wajah Dara.
Dara mendongak. Menatap tepat pada manik mata Arjuna. "Kiss me. Right on my lips."
Arjuna sempat terkejut dengan permintaan Dara. "Kamu yakin itu permintaan kamu?"
Dara mengangguk mantap. "For the first and the last time. I just want it, Jun."
Arjuna mengalihkan pandangan ke arah lain, dia menghela napas. Ragu akan menyanggupinya. Namun ketika mengingat setelah ini Dara tidak akan lagi mengganggunya lagi, Arjuna akhirnya mengangguk mengiakan.
"Okay, but fulfill your promise."
Anggukan Dara membuat Arjuna mengusap kasar wajahnya. Laki-laki itu menatap Dara beberapa saat, lalu memajukan wajahnya dengan gerakan lambat. Keragu-raguan terlihat jelas masih menyelimutinya. Namun, lama kelamaan, mereka akhirnya tidak berjarak. Arjuna melumat bibir Dara, dan Dara langsung membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OCEAN OF PAIN ✓
Fiksi Penggemar[completed ✓] ❝ All i want is just drown in your love, not in your ocean of pain. ❞ ©fallforten, 2019