Prolog

8.5K 694 68
                                    


Trigger warning : abusive content



•••

Di bawah awan-awan putih yang bergerak saling berlawanan, ada banyak manusia dengan berbagai macam aktifitasnya. Salah satunya Aruna Shinta Namira. Shinta, sebagaimana perempuan berwajah cantik itu disapa.

Shinta tergesa-gesa turun dari mobil hitam miliknya. Suara dentuman dari pintu mobil yang dia banting dengan cukup keras tidak dipedulikannya. Perempuan itu kemudian masuk ke sebuah cafe
dimana pacarnya sudah menunggu.

Sesampainya di dalam, Shinta menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari laki-laki yang berstatus sebagai pacarnya sejak dua tahun lalu.

Dan matanya terhenti pada sosok laki-laki berbalut jas abu-abu dengan wajah dingin yang duduk di sudut cafe. Shinta menata hatinya terlebih dahulu sebelum melangkah menghampiri laki-laki itu.

Langkah Shinta tampak ragu. Takut, sekaligus merasa bersalah. Hingga saat kakinya berhenti di depan meja sang laki-laki, suara dingin dari laki-laki itu seakan menamparnya.

"Aku udah nunggu kamu lima belas menit disini."

"Maaf." Ucap Shinta, lirih. Ada rasa takut yang dominan dalam ucapan itu.

"Duduk." Ujar laki-laki itu, masih dengan suara dingin.

Shinta menurut. Perempuan itu duduk di hadapan laki-laki itu tanpa berani berkutik. Jari-jarinya terus bergerak karena gugup.

"Kamu ngerti ngga sih kalau aku bilang tepat waktu? Hah?"

"Aku minta maaf. Tadi ada temenku yang pesen gaun pengantin dan maunya dilayanin sama aku. Aku ngga mungkin nolak, Jun. Aku tadi juga udah sempet kasih kabar ke kamu lewat chat."

Laki-laki di hadapan Shinta tersenyum remeh. "Oh jadi pekerjaan kamu lebih penting dibanding aku?"

Kenalkan, laki-laki itu bernama Arjuna. Arjuna Danar Gasendra. Persis seperti namanya, Arjuna benar-benar menggambarkan sosok tampan Arjuna di dalam dunia pewayangan. Sayangnya, Arjuna yang ini tidak menggambarkan sifat seorang Raden Arjuna pada kisah Mahabarata.

Arjuna milik Shinta terlampau dingin dan suka seenaknya. Mengekang dan terlalu mendominasi dalam hubungan. Namun Shinta terlanjur larut dalam jeratan pesona seorang Arjuna, hingga seburuk apapun perlakuan Arjuna seolah tidak berarti untuknya.

Shinta tetap mencintainya.

"Jawab, Shinta!" Bentak Arjuna.

Shinta sedikit tersentak. Dengan segenap keberanian, dia mencoba menjawab. "Bukan begitu, Jun. Aku cuma-

"Aku rela ninggalin pekerjaanku demi nemuin kamu, tapi kamu malah kaya gini. Mau kamu apa sih?" Arjuna memotong perkataan Shinta.

"Jun, malu diliat banyak orang." Shinta memberanikan diri meraih tangan Arjuna. Perempuan itu berusaha mengusapnya lembut agar Arjuna bisa sedikit lebih tenang.

Namun, Arjuna malah menatapnya dengan tatapan tajam. Tangan kiri laki-laki itu mencengkeram kuat pergelangan tangan Shinta hingga perempuan itu meringis kesakitan.

"Sakit, Jun." Desisnya.

Namun sekali lagi, Arjuna seakan tidak memiliki rasa kasihan, dia menghiraukan ringisan Shinta. "Renungi kesalahan kamu!" Ucapnya kemudian, sebelum akhirnya menghempas tangan kekasihnya itu dan berlalu meninggalkannya.

Dengan sekuat tenaga, Shinta mencoba menahan rasa sakitnya, bukan rasa sakit di pergelangan tangan akibat cengkeraman kuat Arjuna, melainkan rasa sakit di hatinya.

Shinta tidak ingin menangis. Atau lebih tepatnya tidak bisa, sebab perlakuan Arjuna itu sudah menjadi hal yang biasa baginya sejak satu tahun belakangan.

Meskipun Arjuna sering memperlakukannya dengan sangat kasar, hati Shinta tetap akan dengan mudahnya luluh kembali saat permintaan maaf terucap dari mulut Arjuna.

Shinta mencintai Arjuna, dan Shinta juga tahu bahwa Arjuna mencintainya. Hanya saja dengan cara yang salah.

OCEAN OF PAIN

















Sebelumnya, aku minta kalian buat ga membenci salah satu tokoh sampai ke dunia nyata kalau nanti ke depannya ada perilaku salah satu tokoh yang terlalu jahat dsb.

Dan disini kalian ga akan bisa sesantai kaya ngebaca delicate yang terlalu fluffy wkwk. Disini kalian juga ga akan banyak nemuin scene lovely dovey yang menjurus ke cringe kaya di delicate. Pokoknya bucinnya mas juna disini beda sama bucinnya mas tyo di delicate hahaha.

So, are you ready for this?

OCEAN OF PAIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang