My Psychopath Boyfriend✔

33. Love (MPB)

My Psychopath Boyfriend

Ternyata seperti ini rasanya mencintai seseorang, melihatnya terbaring lemah dan entah kenapa aku merasa seolah seribu jarum menusuk hati ini.

💕

Agh....

Kim Jisoo meringis kesakitan saat jari jemarinya tanpa sengaja mengenai pisau yang saat ini dipegangnya. Lalu Jisoo menghentikan aktivitas memasaknya, ia sengaja belajar memasak untuk suaminya. Jisoo ingin membuktikan pada Taehyung bahwa dia tidak salah memilih seorang istri.

Namun, sejak tadi perasaannya benar-benar tidak enak. Seperti ada sesuatu terjadi di luar sana.

"Kim Jisoo!"

Wanita itu nemutar tubuhnya pada seseorang yang memanggilnya secara tiba-tiba. Sebuah senyum ramah Jisoo tampilkan, sedetik kemudian berubah menjadi ekspresi terkejut mendengar berita dari Park Jimin.

Sesak rasanya, rasanya semua yang ada padanya terasa tegang.

"Kau bercanda?" tanya Jisoo kembali memastikan.

Dengan raut wajah yang terlihat begitu sedih, Jimin menggelengkan kepalanya. "Aku mengatakan sebenarnya."

Buru-buru, dengan napas tersenggal, air mata yang terus menetes keluar tanpa henti Jisoo berlarian dari lorong satu ke lorong lainnya di rumah sakit. Seolah lorong ini sangat panjang, langkah Jisoo sejak tadi tidak berhenti.

Kim Jisoo mengembalikan napasnya kembali normal, setelah maraton dari lobi sampi lantai 5 ini. Yang dilihatnya pertama kali adalah apa yang ada di dalam ruangan rawat di depannya.

Air matanya pecah saat ekor matanya menjumpai Taehyung yang terbaring di sana dengan beberapa perawat dan dokter yang tengah berjuang untuk memperjuangkan hidup suaminya.

"Kau lihat, putraku seperti ini karenamu," kata Kim So Eun yang seolah menyalahkan semua keadaan pada menantunya.

Sedangkan Jisoo hanya menggelengkan kepalanya, ia tidak tahu harus merespon apa. Pertama pikirannya sudah stres melihat kondisi suaminya terbaring tak berdaya, ditambah dengan So Eun yang menyalahkannya.

"Sejak dulu hingga sekarang kau selalu membuat putra-putraku menderita, jika sampai Taehyung mengalami hal sama seperti Jaehyung, aku tidak akan pernah menerimamu."

"Eomma."

"Berhenti memanggilku seperti itu, aku bukan ibumu."

Ya, melihat sikap So Eun seperti ini semakin membuat Jisoo benar-benar merasa sesak.

"Pergi dari sini."

Jisoo menggelengkan kepalanya, wanita itu mengangkat pandangannya. Memberanikan dirinya untuk melawan mertuanya.

"Aku istrinya, aku punya hak untuk menunggunya."

"Kau boleh saja membenciku, tapi kau tidak bisa mengusirku dari sini." Dengan air mata yang berlinangan, Jisoo berkata. Ia bahkan tidak peduli dengan anggapan menantu durhaka.

Tentu saja So Eun tersenyum miring. Harusnya dari dulu ia tidak usah menerima Jisoo dalam hidupnya, maka kehidupan Taehyung tidak akan seperti ini.