Alleta Maheswari, gadis dingin pecinta marshmellow, dan penanti pelangi.
Kepribadiannya yang sulit di tebak, dan kemampuan bersosialisasinya yang buruk membuat gadis itu sulit untuk di dekati orang lain.
Alleta tidak suka keramaian, dan tak sudi me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-oOo-
"Leta?"
Hampir saja Alleta terpejam, tapi suara sapaan seseorang itu membuatnya jadi menegak.
"Pap-" Alleta kehilangan kata. Orang yang menyapanya barusan ternyata bukan papanya. Alleta menghela nafas panjang. Apa benar papanya tidak akan datang? Alleta sungguh kecewa pada papanya.
"Lo, Alleta kan?" tanya cowok itu memastikan.
"Kenapa anda tau nama saya?" tanya Alleta sopan pada cowok itu.
Mendengar jawaban Alleta, cowok itu menganga dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Lo, beneran gak kenal sama gue?" tanya cowok itu sabil menunjuk dirinya sendiri.
Alleta tidak menanggapi lebih. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban.
Cowok itu menghela nafas keras tak percaya. Lalu ia menggeleng-gelengkan kepalanya. "Lo beneran gak kenal gue?" tanya cowok itu masih ingin memastikan.
Alleta mengangguk dengan raut datar, "Saya gak tau anda siapa."
Cowok itu membuang pandang sebentar, lalu kembali menatap Alleta lagi dan mengulurkan tangannya ke hadapan Alleta. "Ya udah, kenalin, gue Gavin. Teman Azean, dan kakak kelas lo di sekolah," ucap cowok itu memperkenalkan diri.
Kening Alleta berkerut. Sedang berusaha mengingat wajah cowok ini. Lalu Alleta teringat kejadian kemarin saat di lorong. Ia sempat melihat cowok ini bersama pacar Ambar dan satu orang lagi yang Alleta tidak tau siapa namanya.
Gavin berdeham. Menggerakan tangannya yang mengapung diudara. Berusaha memberi kode agar Alleta menjabat tangannya sebagai bentuk perkenalan.
Alleta tersadar. Lalu kembali menatap Gavin dan tatapannya turun ke tangan Gavin yang masih mengapung. Alleta menatap Gavin lagi sambil berkata. "Gue Alleta Maheswari," ucapnya ikut memperkenalkan diri tanpa mau membalas jabatan tangan Gavin yang sudah terulur sejak tadi.
Gavin merutuk dalam hati sambil menurunkan tangannya. Ze, ze, kenapa lo bisa suka sama yang modelan gini sih. Omelnya merasa prihatin pada sahabatnya. Yang ginian mah sampe ayam bisa berenang juga gabakal luluh deh kayaknya.
Gavin jadi tersadar, lalu duduk di kursi, tepat berhadapan dengan Alleta. "Lo, lagi ngapain disini?" tanya Gavin mencoba tidak canggung.
"Kakak sendiri ngapain disini?" Alleta malah balik bertanya.
Gavin gelagapan. Nih anak gak tau gue siapa ya? Aduh tahan Gav, tahan. Jangan maki gebetan sahabat lo sendiri.
Gavin menggaruk rambutnya sekilas lalu memegangi kepalanya yang terasa ingin pecah. "Ah, gue, gue lagi bantu-bantu aja sih disini." Gavin bingung harus menjawab apa. Akhirnya itulah yang terlontar dari mulut Gavin.
"Oh, part time," simpul Alleta tak berpikir lebih.
Gavin langsung menganga merasa tertohok. Cewek di hadapannya ini, benar-benar tidak tau siapa dirinya ya?!