17 - Tentang Mama

73 20 13
                                    

-oOo-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

Entah ada angin apa, Alleta semangat sekali membereskan rumahnya pagi ini. Berbeda dengan hari-hari libur lainnya yang biasanya Alleta sangat malas untuk hanya sekedar bangun saja.

Alleta menghela nafas lega, akhirnya pekerjaan rumahnya selesai juga. Ia memutuskan untuk membersihkan dirinya lalu makan.

Saat Alleta sedang mencuci piring bekas makannya barusan, suara pintu di ketuk membuat perhatiannya jadi teralih. Dengan cepat Alleta melangkah untuk membukakan pintu utama.

Alleta sedikit terkejut saat melihat siapa yang tengah berdiri di hadapannya. Namun ucapan Nadin beberapa hari lalu membuatnya jadi mengerti.

"Selamat pagi. Benarkah ini rumah Ananda Alleta Maheswari?"

Alleta mengangguk mengiyakan, "Iya benar, silahkan masuk," sambut Alleta hangat.

Wanita berseragam cokelat itu kemudian duduk di sofa ruang tamu rumah Alleta. Sedangkan Alleta sedang pergi ke dapur untuk sekedar menawarkan minum dan camilan untuk tamunya hari ini.

"Perkenalkan, saya Leni dari Pihak Kepolisian. Saya akan melakukan introgasi tentang kasus kepergian Bu Asna," ucapnya tegas penuh wibawa.

Alleta menganggukkan kepalanya sopan. Ia merasa sedikit canggung dan tegang ketika mendengar sapaan dari wanita di hadapannya ini.

Sedangkan Bu Leni yang melihat tingkah kikuk Alleta jadi tersenyum. "Ah, maaf. Saya terlalu formal ya. Santai saja, saya juga punya anak seumuran kamu."

Alleta jadi meringis pelan, "Ah, iya Bu."

"Biar kita mulai saja ya," ucapnya yang di sepakati oleh anggukan Alleta.

"Bisa kamu ceritakan bagaimana tentang kepergian Mama kamu? Maaf, mungkin ini akan membuka luka lama itu lagi, tapi, kami harus tau tentang semuanya agar penyelidikan ini berhasil."

Alleta kembali mengangguk dengan senyum yang sedikit ia paksakan. Lalu perlahan, Alleta mulai menceritakan semuanya.

***

Alleta mengusap-usap kedua tangannya yang terasa sangat dingin malam ini. Mungkin karena hujan sedang turun di luar sana. Sudah pukul sepuluh malam, tapi Alleta belum berniat untuk tidur. Saat ini Alleta sedang menunggu mamanya pulang dari bekerja.

Biasanya mamanya sudah pulang dari pukul lima sore. Tapi sampai larut seperti ini pun, mamanya tak kunjung datang juga. Hal ini membuat Alleta merasa sangat khawatir. Berkali-kali Alleta menelpon nomor mamanya, tapi tak kunjung mendapat jawaban.

Alleta cemas luar biasa. Biasanya mamanya selalu menelpon terlebih dahulu jika akan pulang telat. Tapi kali ini berbeda. Alleta terus menunggu mamanya hingga hari semakin larut. Hingga tak sadar, Alleta jadi tertidur di sofa ruang tengah. Hingga pagi datang.

MarshmellowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang