29 - Fakta Baru

53 18 44
                                    

-oOo-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

Alleta mendudukkan dirinya di sisi ranjang sepulang dari pemakaman bersama Zean. Mereka tidak jadi jalan-jalan hari ini karena saat di perjalanan tadi, seseorang menelpon Zean dan menyuruh Zean untuk segera ke sekolah untuk latihan. Tentu saja Zean tidak menolak. Sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang kapten yang harus memberi contoh baik karena selalu menjadi panutan para anggotanya.

Alleta menghela nafasnya kasar berkali-kali. Perkataan Zean tadi seolah terputar otomatis di dalam otaknya bagaikan sebuah film layar lebar. Alleta mengusap wajahnya frustasi. Fakta baru yang ia ketahui sungguh membuat hidupnya menjadi gusar. Alleta jadi berfikir banyak dan mulai berasumsi saat menghubungkan semua fakta yang baru ia ketahui dengan perkataan Bu Leni beberapa hari lalu.

Alleta merebahkan dirinya di ranjang dengan mata terpejam. Otaknya terus saja berputar-putar. Alleta lalu kembali duduk di sisi ranjang, yang tak lama kemudian berbaring lagi. Terus saja seperti itu selama hampir 30 menit. Alleta berdecak pelan merasa pusing sendiri. Lebih baik ia menceritakan ini kepada Tante Lina agar beban di kepalanya sedikit meringan.

Dihampirinya Tante Lina yang tengah membaca sebuah katalog tupperware di sofa ruang tengah. Alleta mengambil duduk di samping Tante Lina, kemudian Alleta menjatuhkan kepalanya di pundak Tante Lina.

Tante Lina jadi menoleh ketika mendengar helaan nafas kasar Alleta berkali-kali. "Kamu kenapa? Kesel gara-gara gak jadi jalannya?"

Alleta menggelengkan kepalanya. "Bukan itu Tan." ucapnya kembali menghela nafas berat.

"Apa dong? Sini cerita sama Tante." ajak Tante Lina menidurkan kepala Alleta di pangkuannya.

Alleta menghela nafasnya pelan, kemudian mulai berbicara. "Alleta udah tau tentang pekerjaan Mama, Tan." ucapnya pelan.

Tante Lina segera menegak dan mengerutkan keningnya heran. "Oh ya? Kamu udah ingat?"

Alleta menggelengkan kepalanya pelan. "Candra sendiri yang cerita sama Leta."

"Candra? Kamu udah ketemu sama dia?"

Alleta mendecak kemudian bangkit dari posisinya. Ia mengambil duduk tepat di samping Tante Lina. "Tante tau? Ada hal yang lebih mengejutkan lagi tentang ini. Bikin kepala Leta jadi lebih pusingg." ucapnya setengah berteriak sambil menjambak rambut panjangnya.

"Ish, kamu itu. Emang apa yang bikin terkejut?" tanya Tante Lina penuh antusias.

"Candra itu sebenarnya Kak Zean, Tan." ucap Alleta lesu.

"Loh? Kok bisa? Bahkan dari nama pun udah beda. Kamu salah kali.."

"Enggak, beneran. Dia sendiri yang nyerita sama Leta tadi. Leta awalnya gak sadar, tapi ketika inget kasus Mama, Leta jadi makin yakin. Tapi di sisi lain, Leta juga jadi ngerasa gusar." ucapnya gelisah.

MarshmellowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang