13 - Ada Apa Dengan Alleta?

91 21 20
                                    

-oOo-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

Setibanya di sekolah, Alleta sengaja mengikuti Zean hingga ke kelasnya. Beruntung, suasana kelas Zean masih sepi. Hanya ada Zean seorang diri di kelas itu.

Zean menjatuhkan diri di bangkunya. Bersamaan dengan itu, Zean baru menyadari kalau Alleta mengikutinya hingga ke kelasnya. Senyum Zean mengembang sempurna ketika melihat Alleta tengah berdiri tepat di samping mejanya. Zean merasa senang karena kedatangan Alleta ke kelasnya adalah untuk mencarinya.

"Ada apa pagi-pagi nyariin gue? Kangen?" godanya masih sambil tersenyum.

Alleta berdecak. Kemudian meletakkan jaket Zean yang sudah ia keringkan dan lipat rapi di atas meja di hadapan Zean.

Senyum Zean mengembang, "Gue gak butuh jaket."

Alleta mendelik kecil, "Kemarin lo bilang lo nungguin jaket lo!"

"Gue cuman pengen lo sesekali datengin gue. Makanya gue bilang gitu," ucapnya masih sambil tersenyum yang membuat matanya jadi mengecil.

Baru saja Alleta membuka mulut untuk menimpali ucapan Zean barusan, tapi kedatangan Rasya membuatnya urung. Dengan perasaan kesal yang tertahan, Alleta berbalik dan bergegas keluar kelas.

Sesampainya di pintu kelas, Alleta hampir saja bertabrakan dengan Vano dan Gavin yang baru saja muncul.

"Weisss, hampir aja nabrak," ucap Vano refleks menghentikan langkahnya ketika seseorang melewatinya. "Yeh nyesel gue berhenti. Kalo tau cewek cantik yang lewat mah gak papa nabrak juga," keluhnya sambil memandangi berlalunya Alleta keluar dari koridor kelas XII.

"Ngarep aja lo!" Gavin memegang wajah Vano untuk menyadarkannya. "Lo gak liat apa, ada label calon Zean tuh di jidatnya!" tambahnya sambil menarik Vano masuk ke kelasnya.

Zean masih terkekeh geli begitu mengingat ekspresi salah tingkah Alleta tadi. Bahkan Zean menangkap rona merah di pipi cewek itu tadi.

"Wahh, kemajuan pesat lo Ze! Pagi-pagi udah di samperin gebetan aja," komentar Rasya begitu mendudukkan diri di samping Zean.

"Bentar lagi juga jadi," ucapnya penuh percaya diri. Yang lalu ucapannya itu disambut ejekan dari para sahabatnya.

***

"Seriusan lo bilang kalo Kak Gavin part time di Zion kafe?" tanya Ambar sangat antusias.

Alleta hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Yaampun bego banget sih lo!" kata Ambar sudah maju menoyor kepala Alleta membuat Alleta mengaduh.

"Gue bilang juga apa! Jangan kelamaan tinggal di goa!" Bukannya membela, Nadin juga malah ikut memarahi Alleta.

MarshmellowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang