Alleta Maheswari, gadis dingin pecinta marshmellow, dan penanti pelangi.
Kepribadiannya yang sulit di tebak, dan kemampuan bersosialisasinya yang buruk membuat gadis itu sulit untuk di dekati orang lain.
Alleta tidak suka keramaian, dan tak sudi me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-oOo-
Seorang gadis baru saja keluar dari rumahnya. Kulit putihnya terpapar sedikit sinar matahari. Rambut panjangnya ia biarkan tergerai bebas hingga sesekali tertiup angin pagi.
Alleta baru saja mengunci pintu pagar rumahnya. Namun ketika ia berbalik, ia di kejutkan oleh kehadiran seseorang yang sangat tidak ia harapkan kedatangannya.
Alleta berjalan maju dan berusaha untuk tidak menghiraukan kehadiran cowok yang tengah menatapnya lekat itu. Tapi langkah Alleta jadi terhenti ketika ujung sepatunya baru saja bergesekan dengan ujung sepatu seseorang.
Alleta mendongak dan refleks menahan nafas ketika menyadari kini Azean tengah berdiri di hadapannya dalam jarak yang sangat dekat.
Alleta segera tersadar dan lalu mengalihkan pandangannya dari mata hitam itu. Alleta lalu mundur agar jaraknya dengan Zean tidak terlalu dekat.
"Lagi ngapain lo disini?"
"Jemput pacar."
"Pacar?"
"Iya."
"Siapa?"
"Kepo."
Alleta kesal sekarang. Lalu ia lebih memilih kembali melangkah.
"Kenapa malah pergi?" tanya Zean yang menatap berlalunya Alleta. "Gue kesini jemput lo. Kok malah pergi?"
"Karena gue bukan pacar lo."
"Oh, lo mau gue tembak jadi pacar gue?"
"S-siapa bilang?"
Azean terkekeh geli mendengar ucapan Alleta yang terbata. "Ayo naik. Bisa telat kalau gak berangkat sekarang," ajaknya sambil berbalik kembali berhadapan dengan Alleta.
"Gue gak mau berangkat sama lo," tolak Alleta.
Zean berdecak, "Lo nggak berhak nolak gue."
"Emangnya lo siapa merintah-merintah gue?!" teriak Alleta.
Bukannya kesal, Zean malah tersenyum, "Kalau gitu, taruhan sama gue."
"Taruhan apa?"
"Kalau lo menang, lo berhak nolak gue. Tapi kalau lo kalah, lo harus ikutin apa kata gue."
"Gue tanya taruhannya apa?!"
"Adu tatap. Gampang kan?" tanya Zean dengan senyum di wajahnya.