HAI MY LOVELY READERS 👋👋👋
THIS IS MY SECOND STORY, HOPE YOU GUYS LOVE IT! 🥰😊.I DON'T WANNA TALK TOO MUCH,
BUT DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT THIS STORY GUYS! ❤💞❤💞❤💞I LOVE YOU! 🥰❤💞
Hari hariku tidak seperti kebanyakan para remaja diluar sana yang memiliki kehidupan yang jauh berbeda denganku. Oh hay! namaku Evan Lavian umurku 16 tahun kalau aku sekolah mungkin sekarang aku kelas 1 SMA. Aku sekarang bekerja di sebuah kantor perusahaan yang orang-orang bilang cukup terkenal, aku berhenti sekolah setelah sesuatu yang menimpahku.
Dari kecil aku tinggal dipanti asuhan juga dikenal anak yang pintar padahal aku merasa aku biasa saja. Sampai saat aku mau menginjak SMP aku di adopsi oleh pasangan yang lumayan cukup, disekolahkan di SMP Negeri entah bagaimana aku bisa mendapatkan sekolah negeri, mereka bilang aku mendapatkan NEM yang hasilnya yang lumayan bagus, selama di panti asuhan kami juga bersekolah.
Aku di adopsi oleh orang tua angkatku yang sangat baik merawatku seperti anak kandung, aku merasa senang dan juga sedikit canggung mungkin nanti akan terbiasa. setahun sudah kini aku berada di kelas 2 SMP. Aku mau pamer sedikit kemarin aku mendapat ranking 2, aku agak sedih dan kecewa tapi orang tua ku yang kini sudah ku panggil ayah dan ibu mereka tetap support aku.
Aku juga memiliki beberapa teman yang asik, mereka tetap mau berteman denganku walaupun aku anaknya sedikit pendiam dan malu-malu, tapi mereka bilang aku anaknya tidak seperti itu, tapi aku sendiri merasa aku anak yang pemalu kalau bertemu orang baru.
Naik kelas 3 SMP aku sangat senang sekali, aku juga tidak menyangka bahwa aku mendapatkan ranking 1 pada saat kelas dua, dan merasa waktu berjalan sangat cepat sekali sudah 3 tahun aku diadopsi. Kadang aku berfikir bagaimana teman-teman panti aku yah, apakah mereka sudah mendapatkan keluarga juga, aku jadi kangen mereka.
Selama ini juga aku merasa semkain hari semakin kesepian kalau aku pulang kerumah, karna kedua orang tua angkat ku bekerja seharian bertemu hanya saat sarapan doang pulang sekolah sampai malam sampai aku mau tidur pun tidak melihat mereka untuk mengucapkan selamat malam.
Hari bahagia plus sedih pun datang, kini aku lulus SMP dan aku siap untuk melanjutkan SMA, aku tidak memusingkan dimana aku melanjutkan SMA ku, negeri maupun swasta aku tidak peduli, yang terpenting aku bisa melanjutkan SMA setelah itu
Pada suatu saat dimana ini merupakan kejadian titik terendah bagi keluarga kami, terutama ayah dan ibu. Malam itu aku mendengar mereka bertengkar ini merupakan kejadian yang sangat menakutkan buatku, aku tidak bisa bergerak ditempat tidur, aku takut untuk bergerak, aku takut membuka pintu, jangankan membuka pintu melihatnya saja aku takut sekali bahkan mau nangis saja takut tapi air mata ini sudah keluar.
'AKU NGGA MAU TAHU POKOKNYA KITA PISAH!' terdengar suara ibu yang begitu keras.
BRAK (suara pintu kamarku terbuka sangat keras)
"kamu ikut ayah!,"
Aku melihat ayah mendekat dengan ekspresinya yang menakutkan, aku tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi. Tak lama ibu masuk kamar dengan terburu buru.
"NGGA BISA! DIA IKUT DENGANKU," ucap ibu
Kini mereka berdebat hebat didepanku, aku ngga kuat mendengar dan melihat ini semua. Sekali lagi ini kejadian yang membuatku benar benar ketakutan.
Waktu terus berlalu, sudah lama aku tidak melihat ibu lagi karna kini aku tinggal berdua dengan ayah, kalau menanyakan keadaan sekarang memang sangat jauh dibandingakan dulu. Ayah seperti biasa pulang malam dan hampir setiap hari ia pulang dalam keadaan mabuk. Ia kadang tertidur disofa ruang tamu sampai pagi, aku kadang suka kasihan melihatnya ingin menggotongnya untuk pindah ke kamar cuma badan ayah lebih besar dibandingkan aku, sudah SMA tetapi terlihat seperti anak SMP.
2 bulan tanpa ibu, semua yang melakukan kegiatan rumah hanya aku, karna siapa lagi yang melakukannya? pembantu? Sudah dipulangkan Ayah. Mana mungkin?. Ibu apa kabarnya yah pasti dia senang dapat berita kalau aku keterima di SMA Negeri yang katanya favorit.
Ayah terlihat berbeda dari yang dulu, terlihat berantakan, aku ngerti rasanya kehilangan seseorang yang dicintai seperti apa, mungkin ini yang ayah rasakan sekarang ia merasa kesepian dan tidak ada motifasi untuk hidup, apakah ibu juga merasakan hal yang sama disana?
Hari dimana hari yang benar benar membuat ku terasa hancur datang, jujur aku menyembunyikan rahasia yang bahkan sampai sekarang ayah dan ibu tidak tahu, mungkin kalian tahu dan ini pasti hal yang basi buat kalian. Yap aku gay, aku tidak menyebut ini kelainan karna itu membebaniku. Aku menjadi seperti ini dari sejak kelas 2 SMP. Back to the topic hari yang membuat aku shock dan yang pastinya masuk ke LTM ku (Long Term Memory).
Kejadiannya pada hari sabtu dimana aku dan ayah memiliki hari libur weekend yang sama, sudah ku bilang sebelumnya kalau ayah sekarang terlihat kacau. Kami selesai sarapan di ruang tv aku berjalan menuju dapur untuk cuci piring, sampai disini aku tidak merasa ada hal yang janggal. Sampai aku merasa ada yang menahan pergerakanku dari belakang, yap ayah angkatku menahan kedua tanganku dan dia bergerak menggeliat dibelakangku. Aku shock banget disini dan tidak bisa bergerak seakan waktu berhenti bagiku, tidak hanya itu saja, ia juga mencium belakang leherku dan berbisik "aku selalu menunggumu semenjak kau menginjak rumah ini". Aku mengumpulkan semua tenagaku mendorongnya sampai jatuh aku lari menuju kamar dan mengunci pintu. Aku shock, aku nangis sejadi jadinya, aku bingung harus gimana, aku ngga mau seperti ini. Aku punya rencana untuk kabur, aku akan menghubungi teman yang kupercaya untuk menolongku. Aku packing semua baju ku kedalam ransel membawa secukupnya ku tidak peduli yang terpenting aku bisa kabur dari tempat ini.
Yap ini adalah awal dari cerita hidupku yang akan banyak kejadian yang yah begitu deh, aku harap kalian menyukai cerita ini. See ya next episode (y)
-
-
-
-
-Tenang aja ini story nya berlanjut kok 😊😊😊.
Maap yahhh klo ceritanya semakin ngga jelasDan jangan lupa untuk vote dan beri komen yah (untuk di jadi kan saran) tapi nanti aku mau komenya yang positif shayyy 😘, okeh 👍
23/11/2019 23:59
KAMU SEDANG MEMBACA
An Assistant
RomanceKehidupan seorang anak laki-laki ini berubah drastis setelah diadopsi oleh kedua orang tua angkatnya. Evan Lavian, anak terpintar di panti asuhannya. Ekspetasi yang terlalu tinggi membuat dia kecewa, dia merasa kesepian walaupun kedua orang tua ang...