6.

2K 110 5
                                    

"Eumm aku mau ke toilet sebentar, kalian duluan aja ke kelas,"

"Yook," "okey," "heum," ucap mereka.

Aku membuka salah satu pintu toilet. Toiletnya berdekatan dengan kelas Andrew 11 IPS 3.

"Makanya lain kali datengnya agak pagian, jadi engga terlalu siang kita nyampenya," terdengar suara perempuan.

Selesai aku langsung keluar toilet.

Brag, 'suara pintu terbuka'

"Iya aku tadi..." ucap Andrew terpotong.

Aku refleks menundukan kepala ku, aku mencoba untuk biasa, aku berbalik badan dan berjalan seperti biasa.

"Aneh," terdengar bisikan dari perempuan tersebut.

Aku berjalan menuju kelasku,

"Evan!," Panggil seseorang dari belakangku, aku menoleh.

"I..iya tu.."

"Sshhhhh!!!... jangan kenceng-kenceng!," ucapnya sambil menepelkan jari telunjuknya pada bibirnya. Kemudian dia merogoh kantong celananya. "Ini dompet lu kan?," Menyodornkan dompet.

"Ahh.. iyaaa...wah... terima kasih banyak yah tu.."

"Eehh.. sshhh, jangan berisik!," Ucapnya.

"ANDREW!," panggil seorang wanita dari jauh.

"Pulang sekolah kita harus bicara!." ucapnya sambil meninggalkanku.

- ANDREW POV -

Gila, jam 6.20 gua bisa telat, Bi Mirnah, ah iya gua lupa biasanya Bi Mirnah selalu bangunin gua, tapi dia lagi pulang kampung, alarm aja gak cukup bangunin gua.

Gue harus cepat berangkat sekarang. Selesai mandi gue pakai seragam, arrghh gue engga peduli seberantakan apa seragam gue.

Gue turun menuju lantai bawah, ah apa itu dimeja. Sebuah kotak makan dan note, 'Tuan Andrew, ini aku bikinin bekal untuk tuan. Setiap jam istirahat aku tidak pernah melihat tuan di kantin, dan setiap berangkat sekolah tuan juga tidak sarapan. Maaf kalau aku hanya membuat nasi goreng, semoga tuan suka dan jaga kesehatan tuan :)'

"Heum... eh ada dompet, punya siapa?,"

"bodoh."

- EVAN POV -

"Dodi, ini uang gantinya," ucapku

"Lho, katanya dompet kamu ketinggalan?," tanya Dodi

"Eum iya tadi And..." gak jangan, nanti dia bakal tanya yang macem macem. "Iya tadi eum... anu, dompet aku di temuin sama temen aku," ucap ku sambil memunjukan senyum agar Dodi percaya.

"Ohhh," ucap Dodi sambil menaikan alis sebelah, "aku ambil yah, terima kasih." lanjutnya sambil nyegir.

***
Sekolah hari ini usai, aku harus balik segera karena ada kerjaan yang harus aku selesaikan dirumah.

"Evan, pulang bareng yuk?," Tawar Dodi

"Eumm... terima kasih Dod, tapi engga dulu yah,"

"Yaaahhh.... kenapa?," ucapnya dengan wajah kecewa, "aku biar tahu rumah kamu dimana, jadi nanti kalo aku bosan dirumah aku bisa main kerumah kamu,"

"Eumm... kapan kapan deh Di," ucap ku, "eumm aku aja nanti yang main kerumah kamu." lanjutku menghiburnya,

"Ide bagus, okay kalo begitu aku duluan." ucapnya mengusap kepala ku sebentar, berjalan menuju keluar kelas.

An AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang