HAPPY NEW YEAR 2021 🎉🥳🎆🎇
SEMOGA DI TAHUN INI, KITA SEMUA SELALU DIBERIKAN SEGALA KEBAIKAN DAN KEBAHAGIAAN. AMIINN 😇😇🤲🤲💐💐
AKU TIDAK BOSAN-BOSAN UNTUK MENGUCAPKAN TERIMA KASIH BANYAK KEPADA PEMBACA-PEMBACA CERITA AKU YANG AKU SAYANGI! 😊😊🥰🥰
Gua udah tau kalo ayah pasti akan datang kerumah nenek, entah bagaimana dia menemukan gua secepat itu tapi gua sudah menduga dia akan datang.
"Sebaiknya kamu mengungkapkan yang sebenarnya pada ayah mu Drew," ucap nenek,
"Aku ga mau nek, dia pasti akan memisahkan kami," ucap Andrew
Nenek menggelengkan kepalanya-tersenyum lalu keluar dari kamar,
Gua melihat Evan yang pasrah dengan keadaan,
"Evan," gua menggenggam tangannya meyakinkan, "aku ngga mau pisah darimu, kamu mengertikan Van?," dia mengangguk.
Terlihat disana ayah sedang berbicara dengan nenek, dan terlihat Raihan yang duduk disebelah ayah, gua dan Evan yang mengikuti berjalan kebawah menemui mereka.
"Andrew," panggil ayah yang langsung berdiri, "malam ini kamu harus berangkat ke Bulgaria," lanjutnya, terlihat nenek yang melihat kearah kami, gua menggelengkan kepala gua dan mundur sedikit.
"Kamu masih tidak mengerti?," tanya ayah
Gua menggelengkan kepala, "ayah, sekali lagi aku menegaskan aku tidak mau ke Bulgaria!."
Nenek memegang lengan ayah untuk menenangkannya, "Arnold, sekali ini saja ibu minta tolong sama kamu," nenek mengusap lengan ayah, "jangan lakukan ini, kamu lihat perubahan Andrew yang berbeda, dia menjadi berubah, dulu dia menjadi anak yang memiliki attitude buruk, tetapi semenjak kedatangan seseorang yang membuatnya berubah, dia berubah, apa kamu menyadari itu?" Tanya nenek,
"Ibu tahu seperti apa kehilangan orang yang membuat ibu bahagia, kamu pun pernah merasakannya juga dan ibu harap kamu mengerti Arnold,"
Ayah mengusap wajah dan menghembuskan napasnya kasar,
"Apa ada alasan lain kamu tidak ingin berpisah darinya?," tanya ayah
"Aku sayang Evan Yah,"
-EVAN POV-
"Aku sayang Evan Yah," ucap Andrew yang membuat Pak Arnold terkejut, dan menggelengkan kepalanya,
"Andrew, kamu itu masih kecil, remaja usia kamu itu masih abu-abu, masih labil dalam hal apapun, ayah tidak yakin 100 persen kamu menyatakan perasaan itu,"
DEG. Aku merasa sesak saat Pak Arnold mengucapkan kata itu.
"Ayah disini untuk membuat kalian berdua itu berbuat yang sebenarnya, memikirkan kedepannya Andrew masa depan kamu!,"
"sekolah yang benar, memiliki pekerjaan yang mapan, mendapat pasangan yang cocok, memiliki keturunan. Apa sempat kamu memikirkan hal seperti itu?, tidak sama sekalikan?" Lanjut Pak Arnold, "ayah mengerti, kamu baru saja kehilangan Cintya,"
DEG
Pernyataan tersebut membuatku semakin terpojok, aku mundur sedikit dari kerumunanan itu. Pernyataan tersebut memang benar, perasaanku pada Andrew memang 100% yakin, tapi aku tidak tahu perasaan Andrew padaku, apakah 100%?. Memang kami masih remaja dan masih labil, perasaanku pada Andrew tidak labil sama sekali tapi aku tidak tahu bagaimana dengan Andrew, apa lagi dia baru kehilangan Cintya.
"Jangan.sebut.wanita.jalang.itu.lagi!!" Ucap penekanan Andrew, "lagi pula ayah hanya menerima saja semua ini dan masalah akan beres!,"
"lagi pula apa yang tiba-tiba membuat ayah menjadi benci dengan Evan dan ingin membuat kami berpisah?!,""ANDREW!." Tegas Pak Arnold sambil menunjuk Andrew, "cukup!!." Lanjutnya, "kamu tidak akan mengerti apa masalah yang akan datang nanti, masalah besar yang akan menggegerkan dunia," ucapnya,
"Aku paham aku mengerti, semua berita pasti akan bertuju pada kita tentang hubungan ini, aku paham dan aku akan menyelesaikan semuanya," ucap tegas Andrew,
"Ayah dan anak yang sama sama memiliki ego yang tinggi," ucap nenek pelan,
Suasana sunyi sesaat,
"Ayah tanya sekali lagi, alasan kamu tidak mau dipisahkan oleh Evan?," tanya Pak Arnold,
"Karna aku sayang Evan, sekali lagi aku sayang Evan, aku akan menjaganya apa pun yang terjadi aku akan melindunginya bahkan nyawaku sendiri," tegas Andrew,
"Tunjukan itu!!," ucap Pak Arnold "saya menantangmu anak remaja!," lanjutnya, "kamu tetap berangkat ke Bulgaria...,"
"Ayah!..."
"....BESOK!..," Sunyi, "besok sore kamu berangkat," lanjut Pak Arnold, "hanya 5 bulan saja,"
"5 bulan?!" Andrew terkejut,
"Kenapa?," tanya Pak Arnold
"Ayah, kenapa ayah tega sama aku, aku hanya ingin bahagia dengan Evan...,"
"Kamu ingin bahagia dengannya?, kamu sayang padanya?, tunjukan pada ayah, 5 bulan, mengerti maksud ayah?!" Ucap Pak Arnold, "Jangan khawatir dengan Evan, dia masih harus melanjutkan sekolahnya dan kerjaannya disini,"
Andrew memikirkannya sejenak, aku memegang tangannya dan tersenyum padanya, Andrew melihatku dan terlihat genangan air matanya aku menghapusnya, Andrew berjalan mendekat pada Pak Arnold yang tinggi mereka hampir sama, hanya saja Pak Arnold lebih tinggi sedikit,
"Baik, aku terima." Ucap Andrew sambil menjabat tangan Pak Arnold "hanya.5.bulan.tidak.lebih,"
Pak Arnold pun tersenyum lega mendengarnya. Terlihat nenek mendekat pada Andrew dan berusaha untuk menguatkannya.
"Besok kamu harus siap-siap, tidak perlu bawa apa apa, ayah sudah menyiapkan semua kebutuhanmu disana, kalau ada sesuatu telfon ayah," ucapnya yang kemudian pergi dari rumah Nenek.
Nenek tersenyum melihat kami, "setidaknya dia tidak benar-benar memisahkan kalian," ucap nenek, "pesan nenek, kalian jaga komunikasi kalian dan kuncinya saling percaya," lanjutnya sambil memegang tangan ku dan Andrew.
"Dan Andrew, ingat kamu disana bukan untuk main-main, kamu disana harus belajar dengan giat, mengerti?," ucap nenek, Andrew mengangguk, "bagus." Nenek tersenyum.
-
-
-
-
-
abis...
🎶My Everything - Ariana Grande🎶

KAMU SEDANG MEMBACA
An Assistant
RomanceKehidupan seorang anak laki-laki ini berubah drastis setelah diadopsi oleh kedua orang tua angkatnya. Evan Lavian, anak terpintar di panti asuhannya. Ekspetasi yang terlalu tinggi membuat dia kecewa, dia merasa kesepian walaupun kedua orang tua ang...