20.

1.8K 113 23
                                    

"Tapi aku suka, dan kamu pun menikmatinya," ucapku.

BEG

Andrew memelukku dan mengusap kepala belakangku pelan dan mencium leherku sekilas.

Kini Aku dan Andrew sedang tiduran dan masih naked hanya ditutupi dengan selimut yang tebal, aku berada di pelukan Andrew. sedari tadi aku menyentuh dada Andrew dengan jari telunjuku membuat pola ❤ didadanya.

"Kamu suka dada aku?," tanya Andrew,

Aku melihat wajahnya dan tersenyum, Andrew menggenggam tanganku yang berada di dadanya, Andrew memposisikan badanya berada diatasku, ia mencium bibirku perlahan, berusaha membuka mulutku dan berusaha agar lidahnya masuk kedalam mulutku, aku pun membalasnya, aku mulai terangsang kembali kini penisku menegang kembali, aku bisa merasakan gesekan penis Andrew berada dipahaku yang semakin menegang, Andrew pun menggoyangkan pinggulnya yang membuat penisnya bergesekan dengan selangkanganku,

"Eunghh...."desahnya, Andrew melepaskan ciuman ini, dia menujukan dua jari tangan kanannya.

"aak," perintahnya, aku membuka mulut, dia memasukan kedua jarinya yang besar pada mulutku,

"Kulum jariku sayang," ucapnya, sebelum dia menyuruhnya aku sudah mengulum jarinya yang bermain didalam mulutku membuatku menikmatinya. Setelahnya dia manarik jarinya keluar dari mulutku, aku melihat pergerakan jari tersebut,

"Lihat aku," ucap Andrew, aku menatap Andrew dengan matanya yang sendu membuat ku tenggelam.

"Ahh.." desahku, aku merasakan geli yang nikmat pada liang duburku, sesuatu yang ingin masuk. Andrew mendorong jarinya masuk kedalam lubangku,

"Aahhssshhh," desahku, aku merasakan perih pada lubangku, aku merasakan Andrew memasukan jarinya perlahan,

"Tenang, aku hanya memasukan satu jariku," ucapnya yang masih menatapku,

Andrew menggerakan jarinya pelan, "sshhh ahh...," aku merasa ada yang mengganjal didalamku, perih dan nikmat sekaligus, Andrew mempercepat temponya,

"Ahh... Andhh Drewwhhhh", desahku, aku merasakann perih lagi, "ahh...," desahku.

"Sakit yah?, tahan yah sayang, ini baru 2 jari," ucapnya masih menatapku, lalu mencium bibirku. Andrew mempercepat tempo gerakannya yang membuat tubuhku bergetar, ada rasa perih dan nikmat,

Andrew menegeluarkan kedua jarinya, lalu dia menuju laci dan mengambil sebuah jel.
"Sejak kapan benda itu berada di laci?," tanyaku bingung,

"Tadi siang pas kamu bikin teh," jawabnya, dia kembali ketempat tidur.

Andrew mengusap jel tersebut diliang duburku, "aahh..., dingin," Andrew tertawa pelan, dia mengusap jel lagi di penisnya,

"Kamu siap?," tanya Andrew

Aku menelan dan mengangguk kecil,

"Aku akan melakukannya perlahan," ucapnya,

Aku merasakan kepala penis Andrew dilubangku, Andrew berusaha untuk masuk,

"eenghhhh," aku menutup mulutku dengan punggung tanganku, Andrew mengambil alih tanganku,

"Hah, jangan ditahan, lepaskan, teriakan." ucap Andrew,

Andrew berusaha untuk mendorong,

"A..aa..ahhhhh," desahanku, jujur ini terasa seperti terbakar, perih, sakit,

"Emmmm....." Andrew berusaha untuk masuk,

"Aahhhhhh...." desak kami berdua,

"Haaahh......" desah Andrew, "ini baru ujungnya," lanjutnya.

An AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang