11

1.8K 107 9
                                    

HAY LUV ❤, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN, SELAMAT HARI LEBARAN 🥳. MAAFIN AKU YAH GUYS KALO AKU ADA SALAH DALAM PERKATAANKU. DAN AKU JUGA MINTA MAAF SAMA KALIAN YANG SELALU AKU GANTUNG 🌝🌛.

Stay Safe guys 💕😷

6 hari lagi Pak Arnold pulang, begitupun Bi Mirnah dan Pak Wawan.

Sudah beberapa hari ini juga Cintya sering datang kerumah dan menyuruhku seenak jidatnya.

"Evan!," panggil Cintya "bikinin mie instan pake telor gue laper, gece nanti bawa kekamar Andrew," perintahnya lalu dia pergi ke kamar Andrew. Sebenarnya buat diriku sih tidak apa-apa selagi aku bisa, tetapi kenapa dia memerintah disaat yang tidak tepat seperti aku sedang menyuci pakaian atau menyetrika pakaian, jadi menunda pekerjaanku.

Aku membuat mie instant untuk nenek lampir tersebut, kemudian terdengar orang masuk dari pintu depan,

"Evan?," Panggil Andrew yang mendekatiku "bukannya lu lagi nyuci baju?," Tanya Andrew

"I..iya tadinya tuan...," ucap ku gugup

Andrew menggelengkan kepalanya lalu melihat pintu kamarnya dari bawah,

"Apa-apaan!," Gumamnya sendiri "CINTYA!." panggil Andrew dari bawah, aku menghampiri Andrew

"Ti...tidak apa tuan, selagi saya masih bisa tidak apa-apa," ucapku merujuk Andrew agar tenang.

"gak, gak bisa, apa-apaan dia nyuruh orang lagi sibuk!," Ucapnya "CINTYA!. TURUN LU SINI!," teriak Andrew.

"Ada apa sih Yang ribut-ribut?," Tanya Cintya menghampiri Andrew.

"Enak aja lu nyuruh Evan lagi sibuk," ucap Andrew

"Yaa aku kan cuma minta tolong, Ya Van, gapapa kan?," Ucap Cintya

"I..iya...," ucapku

"Gak. gak. Evan balik kebelakang lanjutin kerjaan lu," perintah Andrew

"Ta.tapi...,"

"Balik sana ini perintah," aku pun berjalan ruang laundry,

-ANDREW POV-

Evan menuruti perintahku, baguslah kalau begitu, sekarang tinggal masalah satu ini, perempuan yang menyusahkan.

"Apa?," Tanyanya

"Lanjutin masakannya," ucap gua

"Apa?, kamu nyuruh aku?!,"

"Kenapa?, lu yang maukan?,"

"Akukan bukan pembantu mu Drew,"

"Gua tau, tapi lu ga inget lu ngijek rumah siapa?, jadi siapa yang berhak?,"

"Tapi aku ga bisa masak Drew,"

"Jangan bodoh deh, lihat cara memasaknya dikemasanyakan ada?," Ucap gua

"Andrew!," Terlihat dia hampir menagis, "kenapa kamu jadi kasar sama aku begini sih?, aku ngga ngerti," ucapnya menangis.

'Suruh siapa balik ke gua disaat gua diatas, pelacur'

-EVAN POV-

"Ahh selesai juga nyucinya," ngomong sendiri. "Langsung jemur deh sekalian capek," masih ngomong sendiri.

"Evan," panggil Andrew yang berhasil mengagetkanku.

"Astaga... tuan.... saya kaget,"

An AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang