4.

2.2K 117 7
                                    

Sepulang sekolah aku bergegas menuju kamarku lepas itu kedapur bantu Bi Mirnah. Ah aku lupa kalau kamarku sudah di pindah. Kamar ku katanya disebelah kamar Pak Arnold, aku memasuki kamarku...

"Ah!" Aku terkejut melihat isi kamar ini, ukuran kamarnya begitu luas, dengan king size, kamar ini terlalu mewah dan terlalu besar untuk aku-seorang asisten.

Di belakang halaman aku menemui Bi Mirnah yang sedang menyapu.

"Bi, aku mau ngomong,"

"Ada apa?,"

"Aku pindah kamar, dan menurutku kamarnya terlalu besar, dan aku tidak terbiasa dengan kamar sebesar itu,"

"Gimana yah Van, bibi ngga bisa berbuat apa apa, itu kan Pak Arnold yang suruh,"

"Heumm... yaudah nanti aku mau bilang Pak Arnold aku mau pindah kamar semula aja,"

"Kalo kamu bisa bujuk Pak Arnold yah silahkan,"

"Eh iya bi, apa kerjaan yang belum bibi lakukan?,"

"Menyapu halaman depan, tapi nanti sore saja karna sekarang masih siang dan panas,"

"Oke bi, nanti aku yang akan melakukannya,"

"EVAN!."

Aku terkejut dengan panggilan dari Pak Arnold, aku bergegas menuju dia.

"I..iya pak?,"

"Bagaimana sekolah mu hari ini?,"

"Eum... lumayan lancar pak, teman temannya juga asik,"

"Syukur kalo begitu, Andrew gimana?,"

"Kalo itu seharian ini di sekolah aku tidak menemuinya, tapi tadi pagi dia berangkat kok, eum mungkin dia dikelas seharian."

Tiba tiba Andrew datang

"Andrew!, kamu bolos lagi?," Tanya Pak Arnold

"Bolos?, berita dari mana Yah?, aku ke sekolah hari ini," ucap Andrew heran.

"Beneran?," tanya Pak Arnold.

"Ya... kalo ayah gak percaya tanya aja sama guru sana,"

"Em... ya sudah ayah mau ke kamar, ah iya, 3 hari kedepan ayah akan ke German, yaa sekitar 1 bulan, ayah juga dapat laporan dari Bu Mirnah dan Pak Wawan, mereka bilang bahwa mereka 2 hari kedepan akan pulang kampung, jadi pesan ayah, kalian jaga rumah baik baik, saling bantu sama lain. Khusus untuk Andrew, kamu juga harus bantu Evan dalam hal apa pun, mengerti?." Ucap Pak Arnold, Andrew pun hanya mengangguk, Pak Arnold pun berjalan menuju kamarnya.

"Woy!, lu bilang apa ke dia?, lu bilang gua bolos?!,"

"Ah.. eum.. ngga kok, a..aku hanya bilang, kalo aku tidak melihat mu seharian di sekolah,"

"Cih." kemudian dia pergi menuju kamarnya.

Oke, aku harus siap fisik dan mental untuk 1 bulan kedepan, semoga di lancarkan segalanya.

~

4 hari sudah berlalu setelah perginya Pak Arnold, Bi Mirnah dan Pak Wawan. Rumah terasa sangat sepi, cuma hanya ada aku, Andrew dan Pak Raihan walaupun dia cuma mampir sebentar. Tidak ada perubahan sedikit pun dari Andrew, setelah ayahnya pergi dia selalu pulang larut malam dan dalam keadaan mabuk.

Aku bingung harus bagaimana, bisa saja aku meminta bantuan Pak Raihan, tetapi aku tidak mau merepornkan dia.

TOK TOK TOK (pintu pun terbuka)

An AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang