"Aku mau kekantin, kamu ikut?," Tawarku
"Ikut dong.. tapi untuk hari ini aku ga jajan yahh, karena aku punya...," ucap Dodi sambil menunjukan sebuah kotak makanan yang persis sama seperti yang tadi pagi aku buat, "ini, nasi goreng dari...eum anak kelas IPS 3," ucapnya.
"Bhahahaha seriusan Di?!," Tanya Adit. "Seriusan si cewe itu?, dia belom move on sama lu apa gimana?, bhahaha," lanjutnya.
"Seriusan Di si Cintya itu?, ngasih lu beginian?, anjir, pasti minta balikan tuh orang," ucap Satria.
DEG 'Cintya pacar Andrew, dia mantan Dodi?'
"Anjirlah, kalau pun dia minta balikan, ga bakal mau gua, nyesel. Gua kasih tau yah, siapa pun yang pacaran sama tuh cewe, bakal nyesel seumur hidupnya!" Ucap Dodi
DEG
***
Hari ke 6 setelah Pak Arnold, Pak Wawan dan Bi Mirnah balik bagiku sedikit beban hilang.
"Bi, apa yang harus aku bantu?," Tanyaku
"Nanti sore saja kamu menyapu halaman depan yah, selebihnya Bibi aja," ucap Bi Mirnah.
"Lho bi, capek tau, kemarin aja aku lelah banget, nanti aku bantuin deh,"
"Yasudah begini saja, kita bagi pekerjaan, bagaimana kalau kamu menjemur pakaian dan menyapu halaman depan. Menyuci dan menggosok pakaian itu biar bibi saja. Bagaimana?,"
"Nah gitu dong bi, kalau ada yang bantuinkan jadi ringan, malah jadi cepat selesai," ucapku sambil tersenyum.
"Haha, bisa aja kamu, tapi kamu juga jangan lupa, kamu juga harus membuat Andrew kejalan yang benar, sesuai perintah Pak Arnold,"
"Nah itu Bi yang masih aku bingungin," ucapku "aku merasa Andrew tidak terlalu nakal atau bandel bi, kalau saat pertama aku liat sih memang bandel bi, yang dia pulang pagi buta dalam keadaan mabuk, tapi aku merasa semakin kesini Andrew tidak seperti itu lagi Bi. Dia masih main malam tapi pulang selalu jam setengah 10 malam, dan dalam keadaan normal, tidak mabuk,"
Bi Mirnah menaikan alisnya sebelah "masa sih?, kamu mengada-ngada. Oh atau jangan-jangan kamu diancam olehnya untuk berbohong?,"
"Diancam?, aku ga diancam sama sekali oleh Tuan Andrew bi, aku berbicara sesuai fakta apa yang aku alami selama 1 bulan kemarin,"
"Ya yaa... namanya juga anak remaja. Saya paham Van, saya juga pernah remaja," ucap Bi Mirnah masih mencuci piring.
"Iya Bi," aku cuma bisa mengiyakan, "aku kekamar dulu yah bi." Ucapku meninggalkan Bi Mirnah sambil mencuci piring.
Hubungan antara Andrew dan Cintya kembali normal, berbicara tentang Cintya, aku masih memiliki tanda tanya besar, aku masih memikirkan apa yang Dodi bilang bahwa seseorang yang memiliki hubungan dengan Cintya akan menyesal. Cintya memang menyebalkan, untuk masalah yang aku hadapi dengan Cintya itu masih wajar. Ah biarlah aku masih liatin aja.
"Evan?," Panggil Pak Arnold dari lantai bawah. Aku langsung menghampirinya.
"Iya pak?, ada yang bisa saya bantu?,"
"Andrew ada dikamarnya?," Tanyanya.
"A..Andrew dia main sama pacarnya pak, mungkin sebentar lagi pulang,"
"sebentar lagi pulang?, beneran sebentar lagi?," Tanyanya
"I..iya pak,"
"Seberapa yakin?," Tanyanya menantang

KAMU SEDANG MEMBACA
An Assistant
RomanceKehidupan seorang anak laki-laki ini berubah drastis setelah diadopsi oleh kedua orang tua angkatnya. Evan Lavian, anak terpintar di panti asuhannya. Ekspetasi yang terlalu tinggi membuat dia kecewa, dia merasa kesepian walaupun kedua orang tua ang...