Lagi-lagi rumah sepi.Aku memutar knop pintu kamar. Di atas meja belajar terdapat sebuah foto keluarga justru membuaku semakin ingin kembali ke masa kecil. masa dimana aku selalu mendapat perhatian lebih mama papa, masa dimana mama papa selalu mementingkan anak-anaknya dan lebih memilih menghabiskan waktu dirumah bersama. tapi semua berbalik badan waktu telang mengubah keluarga yang dulu harmonis akan riuh,gurau tawa canda kini hanya sunyi mengendap. Rumah yang dulunya bagaikan surga kehangatan tersendirinya kini hanya sunyi tanpa celah satu suarapun. Tak terasa cairan bening lolos mengalir pelan di pipi ku. kenangan masa indah dulu kembali ku putar bahkan mulai berbayang di benakku. Ruang keluarga yang dulunya jadi tempat lelah letihnya kami semua, tempat dimana saling bercerita mengenai hal apapun yang tidak jelas. sekarang ini sunyi. mustahil bagi ku untuk memiliki waktu keluargaku seperti dulu lagi. ini adalah fasenya. fase dimana semua hal yang dulu memjadi kenangan indah bagi keluargaku kini tidak bisa terulang bahkan terbuat kembali seperti dulu. Ah rasanya aku jadi Rindu masa-masa itu.
Malas untuk berganti seragam, aku menjatuhkan tubuh di atas spring bed. Beberapa kali, aku merasakan tubuhku menantul. Aku tiba tiba teringat pada Vela, apa yang Vela lalukan demi Cintanya ke Leon itu sungguh-sungguh. Selama ini aku juga menyimpan rasa pada Kak Bintang sama halnya seperti Vela ke Leon. tapi aku tidak ada usaha untuk melakukan apapun agar membuat Kak Bintang menyadari perasaanku. Apa aku harus membelikan sesuatu untuknya? semacam hadiah, agar Kak Bintang terus mengingatku.
Aku beranjak mulai memikirkan sesuatu. Kak Bintang menyukai musik. Dia adalah salah satu gitaris di band sekolah. Aku tiba saja teringat saat Leon mengejekku dengan menyanyikan lagu Bruno Mars beberapa waktu yang lalu. Dia berhasil menggunakan lagu itu untuk membuatku sadar bahwa aku sering merepotkannya. Rasanya bukan ide yang buruk jika aku bisa mengungkapkan perasaanku lewat lagu itu.
Leon sempat mengajarkanku juga kunci dasar bermain gitar. selama hampit dua bulan aku baru bisa lihai memainkannya, itupun baru bisa satu lagu saja yang ku pelajari. memang belum mahir tapi aku harud bisa. siapa tau aja Kak bintang akan terpesona dengan apa yang akan aku lakukan. Aku bisa memanpaatkan momen ulang tahun sekolah nanti untuk tampil. sekaligus berniat mengungkapkan perasaanku Rasanya aku tidak sabar menunggu waktunya tiba. Aku akan membuat lagu, Aku akan menyatakan perasaanku sejujurnya. Aku yakin ide ini bisa ku lakukan sendiri ataupun Leon bisa ikut membantuku,Kan?
****
Sudah hampir lima belas menit, Vela tidak membalik halaman majalah sekolah. sejenak tadi, hanya bait puisi tersebut yang berhasil menarik perhatiannya. tidak heran mengingat itu adalah salah satu puisi karya Buatan Leon. Aku dan Anggita sama sekali tidak tertarik dengan isi majalah tersebut. justru sebaliknya aku sedang sibuk membahas beberapa gosip terbaru tentang cogan-cogan terpopuler di sekolah ini.
"Leon lagi jatuh cinta, ya?"
sebuah pertanyaan tiba tiba dari Vela berhasil membuatku dan Anggita mengalihkan pandangan ke arahnya.
"Tau dari mana?" Sahutku.
"Dari Kata-kata ini," Vela berkata Lemah. kemudian kembali menatap rangkaian kata tertera disana. Anggita yang penasaran cepat terpancing, dengan gerakan cepat segera menarik majalah itu untuk membaca puisi Leon. Beberapa saat dia mengerutkan dahinya, meneliti tiap huruf yang tertulis. tapi tidak ada sesuatu apapun dalam tulisan itu. yang Anggita tahu puisi itu bagus namun terkesan si penulisnya seolah-olah sedang jatuh cinta. lalu apa yang Vela katakan aneh dengan rangkaian katanya. "Emang ada apaan di puisi ini? puisinya bagus, Rasanya gak ada yang aneh!" Tanya Anggita polos.
Aku yang tadinya serius menunggu komentar Anggita ikut dibuat penasaran. Segera kurebut majalah dari tangan Anggita. membacanya sekilas, menarik kesimpulan yang sama seperti Anggita. memang tidak ada makna spesial yang ku tangkap dari setiap bait puisi itu. Leon juga pernah mengatakan kalo puisi yang dia buat hanya sekedar untuk memenuhi tugas ekstrakurikuler. mungkin, ini adalah salah satu puisi yang di maksud Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
RomanceAku ingin membuat sesuatu hal yang indah untukmu. menyenandungkan ungkapan hati yang semakin lama tidak mampu ku tahan lagi, Tentang rasa untukmu, Tentang mimpi mimpi indah dimana kau hadir di dalam hidupku. Tentang setiap pedih dalam penantian yang...