True Love(24)

22 2 0
                                    

Setelah tampil tadi, sebenarnya Leon bisa saja meninggalkan backstage tapi dia memilih untuk menemaniku. Semakin dekat dengan waktu tampil aku semakin gemetar, aku takut tidak dapat tampil yang maksimal. Bagaimana kalau tiba-tiba aku lupa kunci saat memainkannya.

"Anggap aja ini latihan biasa, jangan di jadiin beban Rin"

Leon kembali mengingatkan ku.

"Tapi tetep aja aku grogi,"

Tiba-tiba saja hp yang ku simpen di atas meja berbunyi. Ada pesan masuk rupanya. Aku segera mengambilnya, ada harapan yang besar bahwa itu dari Kak Bintang Dan dugaanku benar, meskipun aku sudah mengetahui bahwa dia ada di depan sana. Pesan ini berhasil menghapus kegelisahanku.

Kak Bintang.
Sorry dek, pesan kamu baru masuk. aku ada di depan panggung. aku tunggu kamu tampil, ada kejutan buat kamu.

"Dia masih nunggu" bisikku.

Leon mendongakkan kepala melihat ke arah layar hp ku. Hanya saja, aku segera menutupnya. aku bisa mendengar hembusan nafas panjangnya, sebelum aku bertanya lebih jauh apa yang sebenarnya telah menganggunya. Berda lebih dulu menghampiriku.

"Sekarang giliran kamu, sudah siap kan, Rin?"

Aku mengangguk mantap. Leon mengambil gitarnya memberikan pada ku. "Selesaikan lima menit ini dengan baik!"

Pesan Leon. Sebelum akhirnya berta membimbingku untuk bersiap. Aku membentuk OK dengan ibu jari dan telunjukku.  "Aku akan berusaha semampuku".

Tinggal hitungan menit aku sudah benar-benar berada di atas panggung. Sambil memeluk gitar,
Aku memejamkan mata sejenak. Dalam hati, aku berdoa semoga hari ini bisa menjadi puncak dari semua penantianku. Kudengar Mita dan Arya masih berbasa basi di panggung, mengomentari penampilan dari salah satu band sekolah. Semakin lama mereka tidak memanggilku. Aku merasa jantungku semakin berdetak cepat.

"Nah, kalau tadi kita sudah lihat kan penampilan teman-teman kebanyakan bawain lagu rame-rame, sekarang ada yang mau solo lo!" Suara Mita seperti menjadi alarm bagiku.

"iya, bener banget. yang mau tampil sekarang ini teman sekelas kita ya Mit kalo gak salah" Sahut Arya bangga.

"Waw.....kira-kira siapa ya arya, ko aku jadi penasaran sih".

"Bukan hanya kamu yang penasaran. Tapi semua orang yang ada disini itu penasaran, iyakan teman-teman" Teriak Arya.

"iya penasaran nih" jawab semua penonton.

"Denger-denger ini penampilan pertamanya di depan umum. Katanya sih, mau nyanyi buat seseorang" tambah Arya membuatku sedikit kesal. Seharusnya dia tidak usah banyak berkomentar seperti itu di sana.

"Seseorang? huh kayanya ini spesial banget ya Arya."

"Tentu pastinya sangat spesial banget Mita." Komentar Arya.

"Menurut kalian siapa ya orangnya? penasaran kan? Langsung aja ya kita panggil....." Henti Mita.

"Maurin Adya Putri, dari kelas XI IPA 3." Ucap Mita dan Arya bersamaan.

Aku segera melangkahkan kaki. Masih ada ketegangan yang kurasakan ketika benar-benar berdiri di atas panggung. Setelah merasa nyaman dengan posisi duduk. Pandanganku liar mengarah ke seluruh penjuru aula yang telah disulap oleh panitia ulang tahun sekolah.

Anggita mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan Vela yang ada di sebelahnya. dia mengenggam Hp nya mengarahkannya padaku. Meskipun tatapan matanya ada pada layar Hp nya. Aku juga melihat pada sosok wanita di sebelah Anggita yang tengah melemparkan sebuah senyum ke arahku. dengan senang hati aku membalasnya juga dengan senyum.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang