True Love(15)

16 3 0
                                    

Kak Bintang mengibaskan tangan kanannya tepat di depan wajahku.

"Dari tadi kamu kenapa? kayanya lebih banyak diam. Lagi patah hati ya?". Tebak Kak Bintang asal. Sudah setengah perjalanan, tapi aku sama sekali belum memulai obrolan. Entah telah berapa menit kesempatan berbincang dengan Kak Bintang kusia-siakan begitu saja. "Gak ada yang mau kamu ceritain hari ini?"

"Semua berjalan seperti biasa." jawabku sedikit berbohong tanpa memandang sedikitpun pada Kak Bintang.

"Kalau semua berjalan normal seharusnya kamu juga normal,"

Aku menoleh Kak Bintang. Meskipun ada kesan canda dalam nada bicaranya, wajahnya tampak begitu serius. Terus-terusan seperti ini kak Bintang bisa benar-benar menganggapku tidan normal. Aku berusah memikirkan alasan yang tepat untuk menjawabnya.

"Kamu lagi ada masalah?"

"Nothing, Kayanya cuma lagi kepikiran hasil ulangan fisika. Kak!"

"Kamu jangan terlalu memikirkannya,harus percaya diri kalo hasilnya gak buruk! Kaka yakin kok hasil ulangan fisika kamu pasti memuaskan." Kak Bintang tersenyum lalu tanpa aba-aba darimana tangan kirinya tersentuh membelai rambut panjangku.

Ku ulas sebuah senyum, meskipun terasa begitu berat. perlakuan Kak Bintang membuatku nyaman. Aku kembali menarik ujung-ujung bibirku membentuk senyuman besar hingga memamerkan deretan gigi putihku. Wajah Kak Bintang begitu dekat denganku. beberapa detik aku menahan napas. Aku bertanya-tanya apa yang ingin dilakukannya. Dia kemudian menyibak tirai yang sengaja ku tutup karena sinar matahari yang terang. Dia tampak memerhatikan kondisi di luar sana.

"Ntar malem kayanya bakalan cerah.Mau keluar bareng?"

Aku memandang Kak Bintang tidak percaya. perhatianku teralih pada pada kalender di ponselku. membuatku teringat akan hari ini. ini hari sabtu kan?

"Keluar?"

"Iya, Malem minggu aku mau ajak kamu keluar sebentar. boleh?

Hening beberapa saat. sistem di otakku sedang mengolah apa yang baru saja aku dengar. Aku tidak ingin terlalu percaya diri. Aku harus baik-baik apa mencerna omongan Kak Bintang. dan aku tidak salah dengar kalau Kak Bintang mengajakku Keluar malam ini, itu berarti dia mengajakku Malam mingguan?

"Kamu udah ada janji buat malam mingguan sama orang lain?" Tanyanya lagi, aku yakin kalau dia memang mengajakku untuk menghabiskan waktu malam nanti.

"Euh, bisa ko Kak! Nanti malem saya juga gada acara."

"Berarti gak papa kalau aku ajak kemana-mana?"

"Iya Kak..."

Kak Bintang membentangkan senyum. Apa aku tidak sedang bermimpi? Kak Bintang sepertinya merasa bahagia karena aku tidak menolak ajakannya untuk pergi keluar.

"Jam setengah delapan. Aku jemput ya!" Aku mengangguk pelan. "Jangan lupa dandan yang cantik."Bisiknya...

Degh!! aku tersenyum simpul ke arahnya. jantungku berdebar lebih kencang. Ah Kak Bintang bisa saja membuat aku kesenangan. Tampa Kak Bintang suruh aku bakal tampil lebih cantik dari sebelumnya. bukankah itu juga termasuk daftar misi ku. membuat Kak Bintang terpesona dengan kecantikanku malam nanti dan aku bakal pastikan kalau dirinya bakal terkejut melihatku. Ah, itu berarti aku harus dandan secantik mungkin demi menarik perhatian kak Bintang.

****

jatuh cinta itu menyenangkan. Ada beragam perasaan yang bisa singgah di hatiku karenanya. Aku merasa sakit saat mekihat Kak Bintang bersama Kak Khanza. Lalu, aku begitu gembira saat tahu hubungan mereka telah berakhir hingga akhirnya aku bisa lebih menjakin kedekatan dengan Kak Bintang. Dan sekarang aku merasa menjadi orang yang paling beruntung karena bisa pergi bersamanya.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang