Leon kembali membuang muka begitu aku menyebut nama Vela. Dia menggeser tirai bus yang sebelumnya sempat mengganggu pandangannya keluar. Leon sepertinya tidak begitu suka. Aku membahas ini, Tapi kalau aku tetap diam saja. kemudian menunggu sampai dia membicarakan ini denganku. kasihan Vela. Menunggu! itu tidak menyenangkan...
"Vela beneran suka kamu. selama kamu gak sekolah, dia selalu nanyain kamu terus. Dia sebenarnya mau whatsap kamu, tapi gak berani," Ungkapku jujur. Leon harusnya bisa melihat perasaan yang Vela punya untuknya. Lama, Leon hanya diam. sampai bus kembali berhenti. kemudian salah satu siswa kelas X naik. Beruntung, adik kelas itu duduk di depan sehingga aku masih bisa melanjutkan pembicaraan ini.
"Leon jawab? Kamu juga ada rasa suka ke dia kan,"
"Tolong bilang ke dia, berhenti menyukaiku." Jawab Leon enteng, seperti tidak ada beban sama sekali. padahal aku saja, yang hanya menjadi perantara mereka perlu waktu khusus untuk mempersiapkan diri untuk mewakili perasaannya Vela terhadap Leon. Tapi apa yang aku dapatkan dari jawaban Leon hanya akan membuat Vela sakit hati.
"Kenapa begitu? Apa kamu gak bisa suka sama dia?"
Leon menatapku kesal. Dia menggertakan gigi kepalan tangannya seperti siap mendarat di dahiku. kali ini aku tidak memejamkan mata. tidak masalah melihatnya marah seperti itu.
Entah mengapa, Leon tiba-tiba menarik kembali tangannya. Dia membenahi posisi duduk, mengatur napas. "Kalau aku minta kamu buat mencintai orang lain selain Bintang, apa kamu yakin bisa?"
Leon balik menyerangku. Aku tidak bisa menjawabnya, aku tidak tahu!
"Kenapa diem? kenapa gak jawab?"
"Euh,, Cewe kan beda sama cowok!"
"Beda? Beda gimana maksudnya?"
Aku kembali diam. Dia berhasil menjadikan pertanyaanku sebagai bumerang bagi diriku sendiri. Aku bingung harus menjawab apa? Seperti biasanya. aku tidak mungkin bisa mengalahkan jika sudah beradu argumen seperti ini dengan Leon.
"Ya, Beda aja Leon!" Aku menjawab singkat lagi. tidak tau harus jawaban apa yang aku berikan. aku menjawab dengan jawaban yang sebelumnya. sudah mati kutu dibuat tidak bisa berpikir jernih olehnya.
"Lagian, aku terlanjur suka sama cewek lain?" kata Leon dengan nada suara yang begitu datar.
Hah? Leon menyukai orang lain? kedua mataku berhenti bergerak. aku tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja ku dengar. Tiba-tiba aku teringat pada puisi di majalah sekolah. Belum lama ini dia mengatakan sedang tidak dekat dengan siapapun. kenapa mendadak perasaanya sudah berubah? Apa dia bertemu dengan seorang cewek saat mengikuti acara di bandung? dan cewek itu berhasil membuat seorang Leon Yanuar Pranata jatuh cinta padanya dalam pertemuan yang tidak di sengaja.
"Siapa? Kamu lagi suka sama siapa?"
"Aku harap suatu hari nanti bisa kasih tau kamu."
****
Aku harap suatu hari nanti bisa kasih tau kamu
Kalimat ini berhasil membuatku tidak dapat berkonsentrasi. Beberapa kali, aku bahkan tidak mengindahkan Kak Bintang yang mengajakku mengobrol di bus sekolah. Leon sudah mencintai orang lain. dan yang membuatku kecewa karena tidak menceritakan siapa orang yang dicintainnya padaku. Aku merasa dia tidak lagi percaya padaku.Aku merasa, aku bukan lagi tempat curhatan hati Leon. Sampai kapan dia akan menyembunyikan rahasia ini? Aku juga bingung bagaimana harus mengatakannya pada Vela. Aku sudah terlanjur berjanji tidak akan mengecewakannya...
#percepat Pov
"Baru tiga hari gak ke sekolah, kayanya kamu kangen banget sama dia," Goda Anggita saat secara tidak sengaja ia memergoki Vela sedang memandang Leon. Bahkan sejak tadi dia seperti tidak peduli dengan menu makan siang di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
RomansaAku ingin membuat sesuatu hal yang indah untukmu. menyenandungkan ungkapan hati yang semakin lama tidak mampu ku tahan lagi, Tentang rasa untukmu, Tentang mimpi mimpi indah dimana kau hadir di dalam hidupku. Tentang setiap pedih dalam penantian yang...