Nunggu SMS siapa?" Aku tidak sadar kalau Kak Bintang memergokiku tengah menatap kesal layar ponsel.
"Eh, ini Kak...SMS temen.."
"Ada yang marah aku ajak kamu kesini?"
"nggak ada sama sekali kak! Aku cuma lagi ingetin dia buat besok bawa buku biologi punyaku Kak," jelaskku. Aku takut Kak Bintang berpikir yang aneh-aneh. Aku segera memasukkan Ponsel ke dalam tas selempangku. kini aku mengikuti pandangan mata Kak Bintang yang mengarah ke tengah kolam.
"Sebelumnya, Kamu udah pernah keisini?"
"Pernah sekali, Diajak Kak Yoga." jawabku jujur, Aku kemudian teringat saat Kak Yoga mengajakku pergi karena dia sedang ada masalah dengan pacarnya.
"Aku sering banget kesini, bahkan tempat ini sudah menjadi bagian cerita dalam hidupku." katanya lemah dia menghentikan sebentar bicaranya. "Ditempat ini banyak kenangan-kenangan indah yang aku lalui dengan dia. Taman kota ini jadi saksi bisu cinta aku sama dia," Aku bisa menangkap isyarat kepedihan dalam kalimat yang di lontarkannya. Tidak bisa ku bohongi, perasaanku mendadak tidak enak. sudah pasti ini ada hubungannya dengan Kak Khanza.
"Dengan Khanza".
Aku langsung menggertak cepat. Benar dugaanku. Untuk pertama kalinya, nama gadis cantik berambut panjang itu disebut di depanku. suasana hatiku mendadak tidak menentu, aku juga tidak tahu harus menanggapinya seperti apa? Kalau memang Kak Bintang tengah merindukan Kak Khanza. bisa saja malam ini dia sebenarnya ingin mengenang masa indahnya bersama mantan kekasihnya itu.
Kalau aku tahu tempat ini adalah tempat pavorit Kak Bintang dengan Kak Khanza, aku pasti akan menolak untuk tidak mau di sini. tapi bagaimana lagi rasanya Kak Bintang memang sengaja mengunjungi taman kota ini. sebenarnya dia sedang kangen Kak Khanza dan hanya tempat ini sedikit bisa meredamkan rasa kangennya. Aku benci jika sedang keadaan berdua seperti ini kenapa Kak Bintang tiba-tiba membahas mantan kekasihnya. Aku sedikit muak jika Kak Bintang terus-terusan mengenang masa-masa indah bersama mantan kekasihnya. entah apa salah Kak Khanza aku jadi nampak membenci dirinya. dia tidak tahu dan kenal dekat diriku dan aku juga tidak pernah mengobrol sama sekali dengan Kak Khanza. bertemupun hanya di area sekolah. tanpa ada ritual sapa menyapa itupun. Mungkin karena aku tidak bisa menjadi kekasih Kak Bintang aku jadi sedikit membenci gadis itu.
"Kamu pernah suka sama cowok Rin?" Kak Bintang memandangku lekat. Seharusnya aku bahagia. dia menanyaiku soal perasaan, Tapi. nyatanya, aku melihat sosok gadis lain di sorot matanya. Meskipun aku yang ada di hadapannya. Aku bahkan tida bisa melihat perasaan lain untukku. dia sepertinya masih menyimpan perasaan pada mantan kekasihnya itu.
Lalu, aku merasa ada yang menyumbat kerongkonganku. Sebuah gumpalan besar yang berhasil membuatku kesulitan untuk bernapas. Aku bahkan tidak bisa menjawab Kak Bintang.
"Kamu kenapa?"
Segera kubuang pandangan. Aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi untuk menatap wajah itu. " Gak papa Kak! Saya cuma...Cuma kaget," jawabku terbata. Setidaknya aku tidak berbohong jika aku mengatakan bahwa aku begitu terkejut mendengar pertanyaan yang tiba-tiba.
"Maaf... Aku gak bermaksud bikin kamu terkejut sama pertanyaan aku,"
"Gak papa Kak, Saya yang aneh. Ditanya gitu aja malah terkejut. bukannya pertanyaan Kakak itu hal biasa, setiap cewek pasti suka sama cowok" Kak Bintang Tertawa ringan ekspresi wajahnya yang sempat begitu serius menjadi lebih santai. "Berarti ada yang lagi kamu suka?"
Aku akhirnya mengangguk. Dalam hati, Aku sedang bersiap untuk memghadapi pertanyaan selanjutnya dari Kak Bintang. sulit rasanya menemukan namun lain jika sampai dia tahu siapa orang yang sebenarnya telah membuatku jatuh cinta.
"Siapa?" Kak Bintang begitu tenang. seolah-olah topik pembicaraan kami saat ini adalah menu makan siang di sekolah. Sementara pikiranku begitu keruh. ini bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan.
"Ada Kak, Aku kasih tau juga kakak gak bakal kenal." Dengan sekuat tenaga aku berusaha melontarkan kalimat tersebut. semoga tidak ada lagi yang perlu di jelaskan. Kak Bintang mungkin penasaran, tapi dia memilih untuk diam.

KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
RomanceAku ingin membuat sesuatu hal yang indah untukmu. menyenandungkan ungkapan hati yang semakin lama tidak mampu ku tahan lagi, Tentang rasa untukmu, Tentang mimpi mimpi indah dimana kau hadir di dalam hidupku. Tentang setiap pedih dalam penantian yang...