First

14.5K 770 65
                                    

Dunia mode tidak akan pernah ada matinya. Masa yang telah terlewati akan menjadi tren di sepuluh sampai dua puluh tahun lagi. Ketika gaya delapan puluhan tren di tahun yang sama, itu akan menjadi tren yang sama di tahun yang berbeda. Gaya yang terlihat kampungan karena sudah tak populer, mendadak menjadi gaya yang paling diminati ketika sang model membawakan tren itu di atas panggung model. 

Koleksi-koleksi para perancang mode dibawakan dengan indah oleh para model yang berlenggak-lenggok di atas panggung. Tidak perlu gaya yang berlebihan dan mentereng, cukup berdiri di ujung panggung dan menatap lurus jauh ke depan dengan wajah tanpa ekspresi. Kamera-kamera jurnalis majalah mode akan memotret dengan liar seakan-akan tidak ingin melewatkan satu momen pun dari setiap model. Dan puncaknya adalah ketika seorang model ternama mulai menampakkan diri ke panggung dan berjalan dengan hebatnya memakai pakaian yang melekat di tubuh.

Kim Seokjin telah lama menjadi model papan atas. Dia cukup disegani di kalangan para model dan setiap perancang menginginkan dirinya. Kelihaiannya berpose di depan kamera membuat pakaian yang dipakainya terlihat istimewa. Dia memberikan nilai lebih untuk setiap rancangan yang dibawakannya. Tak heran banyak rumah mode dari merek terkenal mengincarnya sampai rela masuk daftar tunggu.

Kali ini sang perancang mode Kim Namjoon yang mendapat keuntungan bisa bekerja sama dengan Seokjin. Pria tinggi itu menciptakan mode pakaian modern yang digabungkan dengan gaya delapan puluhan dengan warna dominan coklat tua, hitam dan putih. Gayanya benar-benar gaya Namjoon yang terkenal dandy namun tidak meninggalkan kesan eksentrik dan berlebihan.

Seokjin membuat semua orang yang hadir terdiam menahan napas sembari memuji keindahan dirinya dalam diam. Para jurnalis pun bertindak dengan kameranya secara berbeda dengan model sebelumnya. Mereka langsung memotret tanpa henti, bahkan tak ragu akan kehabisan memori saking banyaknya foto yang mereka ambil. 

Seokjin mampu membuat mata semua orang tertuju padanya. Dia hanya berjalan di atas panggung, menunjukkan wajah sarat ekspresi, dan berpose seadanya di ujung panggung. Namun hanya dengan itu semua orang langsung meninggalkan kesan baik penuh pujian pada sang model. Mereka terkesima, dan memuja.

Di akhir runway, sang perancang masuk ke panggung sebagai penutup. Dia bahkan mendapatkan dua buket besar bunga dari sahabatnya, Park Jimin, yang juga perancang dan satu dari seorang teman dekat lainnya. Seokjin langsung mengambil satu buket dari pelukan Namjoon dan membawanya di pelukan. Mereka pun berjalan beriringan dengan senyum terpasang di wajah. Tepuk tangan para tamu menjadi pengiring perjalanan mereka menuju ujung panggung lalu menunduk hormat kepada para tamu dan jurnalis yang hadir. 

Saat para model sudah hampir setengah yang kembali ke belakang panggung, tiba-tiba Namjoon berhenti dan menahan tangan Seokjin yang hendak pergi. Namjoon lalu berbalik bersamaan dengan seseorang memberikan mikrofon untuknya, seakan-akan itu sudah direncanakan. 

"Eum, halo?" Suara Namjoon terdengar sangat canggung saat berusaha menarik perhatian para tamu, tapi itu malah mengundang tawa kecil dari mereka. "Pertama, saya mengucapkan terima kasih kepada para tamu yang sudah datang pada Fashion Week 2020 ini. Juga para jurnalis yang sudah datang menyempatkan waktunya untuk merekam semua acara hari ini. Saya sangat menghargainya."

Tepuk riuh pun diberikan untuk Namjoon ketika pria itu menundukkan badan dengan penuh hormat. Seokjin yang tak tahu apa yang akan dilakukan Namjoon pun ikut menundukkan badan.

"Kemudian alasan saya berdiri di atas panggung ini karena ada hal yang ingin saya sampaikan." Namjoon lantas tersenyum sebelum menoleh ke Seokjin yang ikut menoleh ke arahnya dengan tatapan bingung.

"Ini mungkin tidak terlalu penting untuk dibicarakan tapi saya pikir tidak ada gunanya lagi menyembunyikan ini. Saya telah mengenal orang ini selama lebih dari lima tahun. Bukanlah waktu yang singkat tapi aku berhasil menjaga komunikasi tetap berjalan meski di tengah-tengah kesibukan kami."

[END] Très cher  |  NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang