Musim dingin kembali datang. Salju-salju berjatuhan seperti kapas yang ditebarkan dengan senang oleh para Dewa di langit sana. Angin pun hanya berhembus pelan sesekali, tak seagresif di awal bulan Desember saat membawa udara dingin.
Tak terasa sudah masuk akhir bulan, dan malam ini adalah malam Natal. Namjoon sudah melihat banyak hiasan Natal yang dipajang di setiap toko dengan pohon natal berbagai ukuran di sudut ruangan. Bahkan ada pohon natal setinggi dua puluh meter di pusat kota, dipenuhi bola-bola merah dan kuning, lampu-lampu kecil yang membalut pohon, dan jangan lupa bintang besar yang berpendar cantik di puncaknya.
Namjoon langsung ingat Soobin kalau dia melihat bintang di pohon. Anak itu sudah masuk kelas tiga sekolah menengah pertama. Tapi antusiasmenya terhadap Natal dan menghias pohon tidak pernah hilang. Dia bahkan menelpon Namjoon untuk mengajaknya melakukan itu setelah pulang sekolah. Namjoon tentu tak bisa menolak permintaan anak satu-satunya itu. Si kesayangan miliknya yang menggemaskan.
Rasanya sudah berapa Natal yang dia lewati bersama Soobin? Lima tahun? Enam tahun?
Jika diingat lagi kejadian saat kesepakatan bercerai disetujui satu sama lain, Seokjin memutuskan untuk tinggal di Jepang untuk sementara. Namjoon pun kembali ke Korea untuk mengurus berkas perceraian beserta syarat-syarat yang harus dia penuhi untuk Seokjin setelah bercerai nanti. Suaminya hanya akan menerima berkas finalnya melalui pos kemudian dikirim kembali dengan pos setelah ditanda tangani.
Ibu Namjoon dan mertuanya sampai bertengkar hebat karena tidak setuju dengan keputusan sepihak mereka. Sang mertua bahkan memaki-maki Namjoon yang tak becus menjadi pendamping anaknya. Dia dengan lapang hati menerima semua tuduhan dan amarah mertuanya meski yang sebenarnya terjadi bukanlah seperti itu. Bahkan sampai akhir dia masih bertindak bodoh dengan menutupi kesalahan suaminya.
Tidak butuh waktu lama untuk mengurus perceraian ini. Mereka berdua sama-sama setuju, jadi tidak ada sidang lanjutan atau proses hukum lainnya. Tapi dua hari sebelum sidang perceraian, Seokjin diisukan terlibat perselingkuhan dengan seorang CEO yang namanya disamarkan. Lalu setelah itu muncul berita kalau mereka bercerai karena itu. Agensi Seokjin pun bungkam, malah mengabarkan Seokjin memutus kontrak dengan menuntut ganti rugi karena sudah tidak melindungi hak privasinya.
Nama Seokjin memenuhi portal berita sekaligus menjadi kata nomor satu yang paling banyak dicari selama satu bulan penuh. Perceraian, perselingkuhan, pemutusan kontrak, dan kejatuhan agensi model Seokjin yang selama ini tumbuh besar berkat Seokjin. Namanya meninggalkan banyak reaksi, tapi sebagian besar merasa bingung apa alasan sebenarnya dibalik keputusan Seokjin. Pria itu menghilang setelah putus kontrak, tak ada yang tahu kemana dia bersembunyi, dan puluhan wawancara 'ditolak' karena tak ada respon.
Lalu bagaimana dengan Park Jung Woo?
Entah apa yang telah dia lakukan dengan hakim, dia hanya mendapat hukuman atas perbudakan model dan syarat kontrak yang tak masuk akal. Sedangkan kasus penipuan yang merugikan dua perusahan pakaian malah diabaikan begitu saja. Bagai boomerang yang menghantam balik perusahaan pakaian itu dengan kesepakatan damai ditambah pembayaran ganti rugi kepada perusahaan Jung Woo.
Bahkan sampai akhir dia masih bisa bertindak licik dan tertawa-tawa selama masa percobaan akibat putusan sang hakim.
Namjoon sama seperti Yoongi dan Jimin yang tak terima kasusnya berakhir begitu saja. Hukuman untuk Jung Woo tak sesuai dengan kejahatan yang sudah dia lakukan. Hukum tutup mata begitu saja. Bahkan teman Yoongi yang menangani kasus ini sampai menangis saking menyesal tak bisa menuntaskan kasus ini sampai ke inti masalah. Tapi apa lagi yang bisa mereka perbuat? Mengajukan banding pun sepertinya hanya akan dapat penolakan. Akhirnya mereka pasrah, memutuskan untuk melupakan kejadian itu seolah-olah tidak pernah terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Très cher | Namjin
FanfictionApapun akan dilakukan Namjoon jika itu tentang Seokjin, meskipun pria itu berbuat sesuatu yang merugikan Namjoon. Apapun itu demi si Kesayangan (Très cher). Namjin fanfiction [Dont read this if you are a homophobic!]