Beginning

8.8K 341 69
                                    

heeeiiiii yoooooooooooooooooooooooo

silakan hitung ada berapa o. yang benar dapat lanjut baca. *authorgaje*

apa kabar semua? semoga sehat selalu karena sebentar lagi kita akan menyambut masterchef season 6. ehhh? menyambut tahun baru maksudnya. hihihi.

udah ah, makin gaje aja. cekidottt!

"Huuhhhh," desah wanita dalam rendaman air hangat di bathup. Di hadapannya tepat di bawah shower seorang wanita malang membersihkan diri usai mendapat semburan cairan sperma dan sisa-sisa darah perawan. Sperma? Darah perawan?

Sudah setengah tahun lalu wanita dalam bathup memiliki batang penis di tubuhnya pasca menjalani operasi di Negri Gajah Putih. Tapi baru sekarang mendapatkan 'sarang' milik wanita di bawah shower. Seorang wanita perawan yang terpaksa menjual tubuh demi membayar hutang-hutang mendiang ibu.

-flashback-

"Ahjumma, kumohon beri waktu paling tidak seminggu lagi."

"Seminggu lagi? Sudah menunggak dua bulan masih minta waktu? Tidak tahu malu. Lebih baik siapkan barang-barangmu dan segera cari tempat lain! Masih banyak orang butuh tempat tinggal dan bisa menaati peraturan."

"Tapi, Ahjumma-"

"Haahh, diam! Aku tidak mau tahu. Jika dua hari lagi tidak bisa bayar, siap-siap angkat kaki dari sini."

Seorang wanita paruh baya bersanggul lengkap dengan riasan colok beranjak pergi meninggalkan salah satu kamar paling sering didatangi untuk meminta uang bulanan. Si penghuni kamar pun hanya bisa mengembus napas lemah meratapi nasib buruk. Sebatang kara, mewarisi hutang orang tua, dan tak punya saudara.

"Kasihan sekali," lirih wanita penghuni kos sebrang kamar. "Rose dan ibunya diusir dari kontrakan karena tidak sanggup bayar. Belum lagi hobi ibunya yang suka mabuk dan judi. Sampai kemudian jerah ditagih terus, ibunya minum racun lalu meninggal dan mewariskan hutang. Bukan sedikit, tapi amat banyak karena selama ini sang ibu tidak bekerja. Tiap hari keluar bersama teman-teman dan main judi. Uang kian terkikis, teman lenyap, tinggallah hutang."

"Ayahnya?"

"Menurut pengakuan, ayahnya meninggalkan mereka tanpa alasan jelas. Dia bahkan tidak ingat wajah ayahnya dan tidak mau peduli juga. Kalau di posisi begitu mungkin aku juga masa bodoh siapa ayahku, Jisoo ah. Haahh, malang sekali. Aku pun tidak bisa membantu banyak selain mengajaknya makan bersama."

Wanita dipanggil Jisoo memanggut turut merasa iba. Hampir setiap ke kosan Seulgi, entah sudah berapa kali melihat kamar Rose didatangi penagih hutang termasuk pemilik kos. Kasihan? Siapa yang tidak? Tapi dia pun tak tahu harus berbuat apa. Pasalnya mereka nyaris tak pernah mengobrol. Di setiap tak sengaja bertatap muka, mereka hanya melempar senyum dan mematuk kepala. Tapi Jisoo bisa melihat jelas bahwa senyuman tersebut adalah lengkung tudung kesedihan juga luka. 

"Dia bekerja tapi tabungan pun tidak punya karena harus menyicil hutang. Bisa makan pun sudah syukur. Aku hanya berharap dia tidak mengambil jalan pintas."

Harapan Seulgi tak sesuai karena beberapa hari kemudian Jisoo tak sengaja melihat Rose keluar kosan membawa ransel dan koper. Saat ditanya ternyata Rose diusir karena tak mampu bayar. Uang gajian diambil debt collector. Namun, ketika ditanya hendak ke mana Rose bungkam enggan menjawab. Jisoo terpaksa membuntuti dan ternyata Rose menuju ke kompleks yang disinggahi sebuah rumah bordil. Dia buru-buru menghadang dan menarik Rose ke mobil lalu membawanya ke apartemen.

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang