Love and Family

2.3K 200 24
                                    

Reupload gaes. Gak tau kenapa error pas mau buka dan balas komenan kalian.

 

"Eomma, cepat pulang! Jangan lama-lama di luar ne! Yeri rindu," tutur Yeri mencium layar ponsel milik nenek karena merindukan sang ibu yang berada di luar kota.

"Muaaccchh. Tapi Eomma baru pergi tadi pagi. Mengapa sudah rindu?"

"Mau menemani Eomma bekerja."

"Hai, Sayang!" sapa Yoona muncul di layar memepet ke sisi Seohyun. "Sekarang Yeri temani halmeoni. Besok jemput eomma dan Ahjumma, ne. Lusa kita jalan-jalan dan makan yang banyak."

Yeri terlihat senang hingga reflek berjingkrak membuat ponsel jatuh menelungkup. Tapi kemudian jemari sang nenek membenarkan posisi ponsel dan muncul di layar menebarkan senyum.

"Halmeoni, Yoong ahjumma janji membawaku jalan-jalan. Horeee!" seru si kecil melonjak-lonjak di pangkuan sang nenek.

"Tapi janji jaga halmeoni baik-baik ne. Tidak boleh nakal."

"Janji, Ahjumma!"

Sebelum panggilan berakhir Ock ahjumma memperingatikan Seohyun dan Yoona agar fokus bekerja serta tetap hangat di musim dingin. Beliau pun tak segan-segan meminta kedua wanita tersebut menjaga satu sama lain. Sontak saja sang putri tersentak malu-malu apalagi saat Yoona mengiyakan sambil mengusap dagu agak runcing tersebut.

"Halmeoni, Yeri lapar. Mau makan sekarang, tapi makan sendiri ya. Yeri kan sudah besar, Halmeoni. Malu kalau dilihat imo dan samchon di sana."

Ock ahjumma mengikuti arah telunjuk cucunya dan terjatuh pada tiga pegawai sibuk merapikan gaun dan jas. Setiap cucu semata wayang menemani di butik, beliau kerap kali menyuapi makan agar tidak belepotan. Di sela-sela itu beberapa pegawai sering tersenyum dan menggoda Yeri. Meski tidak semua godaan tertuju pada cara nenek memanjakan cucu, tapi lambat-laun agaknya Yeri malu dan ingin belajar mandiri.

"Di kantor, eomma dan Yoong ahjumma selalu membiarkan Yeri makan sendiri."

"Baiklah, Sayang. Cucu Halmeoni sudah pintar dan besar. Muach." Ock ahjumma membukakan kotak makan dan memberikan sendok serta garpu pada cucunya yang mendudukkan diri di karpet. Beliau turut duduk di bawah pula.

"Harum. Pasti enak, Halmeoni."

"Tentu enak. Yeri, dengarkan Halmeoni! Eomma dan Yoong ahjumma pergi bekerja. Jika lusa Yoong ahjumma tidak jadi mengajak jalan-jalan, Yeri tidak boleh sedih apalagi marah. Mungkin Yoong ahjumma lelah. Eomma juga lelah. Ingat? Eomma bekerja untuk siapa?"

"Yeri," sahut Yeri di sela-sela mengunyah nasi, ayam cincang, dan pakcoy rebus.

"Pintar. Jika eomma dan Yoong ahjumma memaksa mengajak Yeri jalan-jalan, mereka bisa sakit. Apa Yeri tidak sedih melihat orang-orang yang disayangi sakit?"

"Sedih. Yeri tidak mau orang-orang yang Yeri sayangi sakit. Tidak mau, Halmeoni. Yeri anak baik," tutur anak pasangan Seohyun dan Yonghwa tanpa ragu.

Sang nenek tak kuasa menahan senyum bangga melihat cucunya mewariskan sifat anak serta menantunya. Meski menantu sudah lama tiada, beliau yakin Yonghwa pasti bangga melihat darah daging tumbuh menjadi anak baik. Cinta kasih serta etika diberikan dan diajarkan amat baik hingga tak kurang kasih sayang apalagi ketidakpengertian di usia dini.

*

Jisoo berulang kali terusik oleh seorang pria di tempat kerja Rose. Fokus di depan laptop pecah karena pria berkacamata memakai kemeja serta celana hitam duduk di meja luar. Saat mereka tiba tadi, dia sudah melihat pria tersebut duduk manis di sana lalu beranjak setelah menghabiskan segelas minuman. Kini si pria kembali lagi dan sesekali mengamati Rose saat mengantar pesanan.

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang