Accident

2K 195 56
                                    

heeiiii kalongers di manapun kalian berada. semoga sehat selalu, sekolah/kuliah/kerjaan/usaha lancar, dan jangan lupa ninggalkan jejak di kolom komentar seputar cerita. muach.


*

-Flashback-

"Pulanglah, Chaeyoungie! Appa sangat merindukanmu. Di sini ada keluarga dan rumahmu. Pulang, Nak!"

Rose bergeming memandang wajah pria digores kerutan di layar ponsel. Helai rambut lebat terselip beberapa uban karena faktor usia. Kemeja dan jas tidak cukup menutupi tubuh kurus-kering. Cahaya di ruangan pun tak mampu menyamarkan pucat di bibir. 

"Appa akan memberikan apapun agar kau mau kemari. Mintalah, Nak! Pasti Appa berikan."

Klik!

Panggilan sengaja dimatikan sebelum berminat mengeluarkan satu kata. Rose berpikir jika sang ayah masih sangat angkuh. Karena di saat lumpuh dan susah payah dalam bertutur kata pun masih berani memberi penawaran teori atau rupa terhadap perasaan.

-flashback end-


"Selama tidak mau, siapapun tak bisa memaksamu," terang Jisoo mengelus kepala dan rambut Rose disusul kecupan di ubun-ubun.

"Jika mereka tetap kokoh pada pendirian, Unnie akan menjagaku, 'kan?"

"Tentu saja."

"Meski suatu hari Unnie sudah punya pendamping hidup?" Ragu-ragu Rose menoleh paras Jisoo  yang terbiaskan cahaya dari lampu balkon.

"Pendamping hidup? Mengapa persoalan yang tidak ada bisa terpikir olehmu? Aku bahkan tidak memikirkan itu," tutur Jisoo menyelipkan helai rambut Rose ke balik daun telinga. Sepasang telapak membingkai antara rahang dan leher. Dikecup kilas bibir wanita yang tidak sebatang kara lagi.

*

"Come and see you'll know, the teaching of peace the teaching of love," senandung Yeri mengikuti lagu yang dilihat di youtube dari ponsel Yoona. Sesekali dia menggoyangkan tangan dan badan. Yoona pun turut menggerakkan kepala. Tepat di sisi mereka terduduk Seohyun sibuk membaca buku.

Drrtttt! Tiba-tiba ada panggilan masuk dari aplikasi kakaotalk dan menghentikan dering lagu. Seohyun menoleh sejenak tapi langsung tergelak melihat nama 'Irene' sebagai si pemanggil. Namun, Yoona langsung mematikan panggilan dan melanjutkan tayangan dari youtube. Sayang, panggilan datang lagi lalu dimatikan pula.

Seohyun keheranan melihat sikap tak acuh Yoona yang justru menarik kecurigaan. Jikalau sungguh teman, mengapa panggilan saja harus dimatikan? Bukankah panggilan menandakan bahwa ada kepentingan? Dia sama sekali tidak keberatan bila Yoona mengangkat panggilan dari wanita lain. Lagi pula, sang calon istri pasti berulang kali menerima panggilan dari wanita lain terlepas siapapun itu baik soal sepela, menyapa teman lama, atau kerjaan.

Drrtttt!

Klik!

"Mengapa tidak diangkat? Siapa tahu penting."

"Quality time kita, Chagi."

"Jangan berlebihan! Bisa jadi benar-benar pen-"

Dddrrrtttt!

Panggilan keempat kali memotong ucapan Seohyun. Lagi, dimatikan dan membuat Yeri turut kesal karena tontonan jadi tersendat-sendat. Drrtttt! Seohyun mengendus. Yoona akhirnya  menatap ibu dari anak yang dia pangku seolah meminta izin. Tanpa berpikir lama Seohyun langsung mengangguk tegas dan lanjut membaca.

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang