Is It Family?

2.1K 219 84
                                    

Kadang kalau lihat ada author yg minta wajib vote dan komen itu aku mikir, 'egois banget kamu, njir!'

Tapi kini aku merasakannya. hahahah. masuk fase di mana semangat berkurang saat pembaca tidak lagi mengapresiasikan karya yang didapat cuma-cuma. udah gratisan, ogah ninggalin jejak lagi. komen cuma 'mantap, thor', 'next, thor', dan sebangsanya.

berkali-kali aku nanam mindset, 'ingat! kamu nulis buat ngasah skill. gak boleh memaksa pembaca karena itu hak mereka.' tapi tetap aja lambat-laun lempeng dan pengen berhenti nulis di sini. cuma di apk lain gak nemu genre yang kusuka. dilema. 

*udah gak usah dikomen soal ini. aku curcol aja. kalau mau komen silakan komen ceritanya aja.*


*

Seohyun dan Yoona dalam perjalanan pulang hampir sampai di kediaman Seo. Awalnya Seohyun keberatan karena tak mau merepotkan mengingat Yoona juga pasti lelah. Tapi tiba-tiba ada video call dari nomor ibunda di mana Seohyun dan Yoona mendapat mandat agar saling menjaga karena tak seorangpun di rumah. Yoona seketika langsung mengiyakan apalagi diiming-iming makanan yang sudah disiapkan.

Sementara di layar panggilan menampakkan sang paman, mertua, dan Im ahjussi sedang bermain catur di sisi pemanggang. Di sudut lain Im ahjumma dan bibi Seohyun berbincang-bincang memangku biskuit. Tak jauh dari mereka tampak Yeri bermain dengan adik ipar yang tak lain adalah adik kandung mendiang Yonghwa.

"Mengapa mendadak sekali, Eomma?"

"Tanyakan pada mertuamu. Dia tiba-tiba meminta Eomma datang karena rindu cucu. Sesampai di sini ternyata sudah disiapkan alat panggangan dan banyak makanan untuk nanti malam. Sudah disiapkan kamar yang nyaman. Lagi pula, Yeri sudah liburan jadi Eomma berangkat saja. Sekalian mengenalkan orang tua Yoona pada mereka. Hehehe. Kau istirahat ya."

"Eomma pasti bicara yang tidak-tidak di sana," tuding Seohyun berpangku dagu memicingkan mata.

"Mana ada. Jangan berpikiran tidak-tidak!"

Seohyun menghela napas tak percaya. Jelas-jelas baik paman dan bibi, mertua, dan orang tua Yoona sudah seperti kesatuan keluarga. Para orang tua di sana pasti sudah berkonspirasi menjodohkan mereka. Namun, di sisi lain dia juga bersyukur tidak ada pertentangan dari pihak keluarga mertua. Bisa saja kan tidak setuju atas perjodohan sesama jenis lalu berakhir dengan pertengkaran.

"Eommaaaaa," seru Yeri tiba-tiba datang lalu meminta earphone agar bisa mendengar dan berbicara pada ibunda. "Eommmaaaa, halbeoji memberikan boneka panda. Yeri senang sekali, Eomma."

"Cantik sekali. Tapi apa sudah bilang terima kasih pada halbeoji?"

"Sudah, Eomma. Halbeoji membelikan Yeri banyak makanan dan pakaian juga. Lihat! Baju Yeri dan Lami imo kembar. Ahahahaha," kikik Yeri menyingkirkan boneka panda ukuran 35 senti agar sang ibu bisa melihat kaos biru bergambar anime kucing khas Jepang. Tapi di saat bersamaan menampakkan pula perut bulat yang entah apa saja isinya.

"Aigoo, hahahha. Perutmu membesar, Sayang. Jangan berlarian atau lompat-lompat ne! Nanti muntah. Lami, bagaimana sekolahmu? Kapan berlibur kemari lagi?"

"Semuanya lancar. Unnie, apa Unnie akan memberiku hadiah lagi? Hihihihi."

"Tentu. Apapun yang kau mau."

"Jinjayo? Apapun?" Seohyun memanggut cepat. "Baiklah. Aku akan belajar sangat giat ag-"

"Lami ah, kemari sebentar!"

"Ne, Ahjumma. Unnie, aku pergi dulu. Nanti kita bicara lagi."

"Baik, baik."

Beberapa saat ke depan Seohyun mengobrol menyaksikan buah hati jalan ke sana-sini menunjukkan layar ponsel pada keluarga di Hwaseong. Jemari kecil bahkan menunjukkan apa saja yang ada di sana. Potongan buah, minuman dingin, sampai makanan ringan. Puas menunjukkan pekarangan diisi banyak orang tua, Yeri berpindah ke kamar yang disediakan keluarga Jung. Kamar sederhana diisi boneka, selimut panda, sampai karpet tokoh lain.

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang